Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kinerja Pengenalan Citra Tekstur Menggunakan Analisis Tekstur Metode Run Length Imam Santoso; Yuli Christyono; Mita Indriani
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2007
Publisher : Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu cara untuk mengenali suatu citra adalah dengan membedakan tekstur yang merupakankomponen dasar pembentuk citra. Tekstur citra dapat dibedakan dengan kerapatan, keseragaman, keteraturan,kekasaran, dan lain-lain. Karena komputer tidak dapat membedakan tekstur seperti halnya penglihatanmanusia, maka digunakan analisis tekstur untuk mengetahui pola suatu citra digital berdasarkan ciri yangdiperoleh secara matematis.Makalah ini membahas hasil penelitian salah satu metode analisis tekstur yaitu metode run length.Metode ini mengenali jumlah run pada suatu piksel dengan level intensitas sama dan berurutan dalam satu arahtertentu. Kemudian ciri tekstur dapat diperoleh dari nilai SRE (Short Run Emphasis), LRE (Long RunEmphasis), GRU (Grey Level Uniformity), RLU (Run Length Uniformity), dan RPC (Run Percentage). Kelimaciri tersebut kemudian digunakan untuk klasifikasi dengan menggunakan metode LDA (Linear DiscriminantAnalysis) dan k-NN (k-Nearest Neighbor). Sedangkan citra tekstur yang dianalisis berasal dari VisTexDatabase.Dari hasil penelitian diketahui bahwa metode run length ini dapat digunakan untuk membedakan teksturhalus dan tekstur kasar. Tekstur halus akan menghasilkan nilai SRE, RLU, dan RPC yang besar dan nilai LREkecil. Sebaliknya tekstur kasar akan menghasilkan nilai LRE besar namun nilai SRE, RLU, dan RPC yang kecil.Setelah dilakukan klasifikasi dengan metode LDA dan k-NN dengan k=1, 3, 5, dan 7, diperoleh hasil klasifikasiterbaik menggunakan metode k-NN untuk k=1 dengan tingkat kesalahan klasifikasi sebesar 0%.Kata kunci: tekstur, analisis tekstur, run length, klasifikasi, LDA, k-NN.
Pengaruh Literasi dalam Mendukung Kesuksesan PLIK di Bambanglipuro [Effect of Literacy in Influencing PLIK Success in Bambanglipuro] Mita Indriani
Buletin Pos dan Telekomunikasi Vol. 13 No. 1 (2015): June 2015
Publisher : Centre for Research and Development on Resources, Equipment, and Operations of Posts and I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17933/bpostel.2015.130103

Abstract

Adopsi penggunaan telecenter dalam program Kewajiban Pelayanan Universal/Universal Service Obligation (KPU/USO) yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika cq Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI)  adalah Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK). Kesuksesan PLIK dalam masyarakat tidak hanya bergantung dari penyediaan infrastruktur saja,  namun dipengaruhi juga oleh tingkat literasi masyarakat disekitarnya. Sehingga penelitian kali ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh literasi dalam mempengaruhi kesuksesan PLIK, khususnya pada PLIK Bambanglipuro. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada para pengguna PLIK Bambanglipuro dengan metode accidental sampling. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa tingkat literasi pengguna PLIK terbukti secara signifikan mampu mempengaruhi kesuksesan PLIK *****Adoption of telecenter as implementation of the Universal Service Obligation (USO) programs by Ministry of Communication dan Information Technology was District Internet Service Center known as PLIK. PLIK succes was not relied only on infastructure availability but also influenced by community literacy level. Therefore, this research aimed to determind the effect of literacy in influencing the PLIK success, particularly at PLIK Bambanglipuro. The research was conducted by distributing questionnaires to PLIK Bambanglipuro users using accidental sampling method. This research indicated that the community literacy level was significanty affecting PLIK success.
Dinamika Negosiasi antara Petani Buah Naga dan Tengkulak di Pedesaan Banyuwangi Indriani, Mita; Hidayat, Nurul; Rosa, Dien Vidia
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol. 14 No. 3 (2025): Vol. 14 No. 3 (2025): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Publisher : Departemen Pendidikan Sosiologi FISHIPOL UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji perilaku negosiasi antara petani buah naga dan tengkulak di Desa Buluagung, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi. Interaksi sosial di antara keduanya membentuk sistem kepercayaan, di mana tengkulak tidak hanya membeli hasil panen tetapi juga menyediakan modal bagi petani. Negosiasi terjadi sebelum dan sesudah panen untuk mencapai kesepakatan harga yang adil. Dengan pendekatan kualitatif etnografi, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi terhadap informan yang dipilih secara purposif. Analisis menggunakan Teori Pertukaran Sosial George Homans untuk memahami hubungan timbal balik yang didasari kepercayaan, keuntungan, dan ikatan sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa negosiasi dipengaruhi oleh kepercayaan, rasa kekeluargaan, profesionalisme, dan keuntungan, sedangkan pengingkaran dari salah satu pihak menjadi penghambat utama. Hubungan petani–tengkulak merefleksikan sistem pertukaran sosial yang menyeimbangkan rasionalitas ekonomi dengan nilai moral dan kekeluargaan, menegaskan pentingnya jaringan kepercayaan dalam praktik ekonomi lokal. This study explores negotiation behavior between dragon fruit farmers and middlemen in Buluagung Village, Siliragung, Banyuwangi. Their social interactions form a system of mutual trust, as middlemen not only purchase harvests but also provide production capital. Negotiations occur before and after harvest to achieve fair pricing and mutual benefit. Using a qualitative ethnographic approach, data were collected through purposive sampling from key informants via observation, interviews, and documentation. The study applies George Homans’ Social Exchange Theory to interpret reciprocal relations based on trust, profit, and social ties. Findings show that negotiations are influenced by trust, kinship, professionalism, and profit motives, while conflicts or denial from either party hinder the process. Overall, the farmer–middleman relationship reflects a social exchange system balancing economic rationality with moral and familial values, demonstrating how local economic practices are embedded within community-based trust networks.
Meningkatkan Kolaborasi Masyarakat dalam Membangun Desa Jambearum Bebas Stunting melalui Optimalisasi Manajemen Sumber Daya Manusia Fawaid, Achmad; Hibatulah, Hafidz Denia; Indriani, Mita; Norbaity, Tiara Wahyu; Agustina, Rizki Ika; Nugraha, Widya Agung; Huzaimah, Siti; Siahaan, Nadya Natasha; Ramadhan, Alvian Madafiqiya; Sari, Yessy Kusuma; Wardani, Rendi Ali; Safitri, Mutiara Dewi; Aprilia, Diah Putri; Sufi, Queen Nurul; Putri, Tania Aprilliani
Welfare : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 4 (2023): Welfare : Desember 2023
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/welfare.v1i4.693

Abstract

This service program aims to increase community collaboration in building Jambearum Village to be stunting free through optimizing human resource management. The results of outreach activities regarding stunting show that the community feels helped and understands the importance of preventing stunting. Through the ABCD (Asset-Based Community Development) method, we convey information and empower the community to apply knowledge regarding stunting prevention. With strong collaboration, we hope that this effort can reduce the stunting rate in Sumber Kokap Timur and Sumber Kokap Barat Hamlets, Jambearum Village. The success of this program is measured by participation and changes in community behavior in implementing the stunting prevention measures that have been socialized.