Ida Ayu Amarilia Dewi Murni
Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Kampus IPB Dramaga Bogor 16680

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Mini-review: the utility of macroalgae in abalone diets and their role in heat resilience Murni, Ida Ayu Amarilia Dewi; Supono, Supono
Jurnal Akuakultur Indonesia Vol. 24 No. 1 (2025): Jurnal Akuakultur Indonesia
Publisher : Indonesian Society of Scientific Aquaculture (ISSA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19027/jai.24.1.43-57

Abstract

Abalone aquaculture production is predicted to continue to increase. Nutrition and health aspect are becoming two major issues that can impede the development and economic sustainability of abalone aquaculture industries. Feeding fresh macroalgae to abalone has supply inconsistency and biosecurity issues in the culture system. The utilization of commercially formulated diets could improve abalone growth rates. However, in general, the health condition of abalone which has been fed commercially formulated feeds was lower than abalone fed fresh macroalgae diets. An abalone diet should not only need to sustain a high growth rate but also promote optimal health. The use of dried macroalgae meal as a dietary ingredient in formulated diets for abalone could potentially increase growth rate, reduce feed costs and gain the health and immunity benefits of macroalgae. This review aims to improve understanding of the potential benefits of using fresh and dried marine macroalgae as feed ingredients to provide nutritional and health improvements for abalone. Keywords: abalone, aquaculture, health, macroalgae, nutritional requirement ABSTRAK Produksi budidaya abalon diperkirakan terus meningkat. Aspek gizi dan kesehatan menjadi dua isu besar yang dapat menghambat perkembangan dan keberlanjutan ekonomi industri budidaya abalon. Pemberian pakan makroalga segar ke abalon memiliki permasalahan pada ketersediaan pasokan yang tidak konsisten dan biosekuriti dalam sistem budidaya. Pemanfaatan pakan komersial dapat meningkatkan laju pertumbuhan abalon. Namun secara umum, kondisi kesehatan abalon yang diberikan pakan formula komersial lebih rendah dibandingkan dengan abalone yang diberikan pakan makroalga segar. Pakan abalon sebaiknya tidak hanya perlu meningkatkan pertumbuhan tetapi juga meningkatkan kesehatan yang optimal. Penggunaan tepung makroalga kering sebagai bahan makanan dalam formulasi pakan abalon berpotensi meningkatkan laju pertumbuhan, mengurangi biaya pakan dan mendapatkan manfaat kesehatan dan kekebalan dari makroalga. Kajian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang potensi manfaat penggunaan makroalga laut segar dan kering sebagai bahan pakan untuk memberikan peningkatan nutrisi dan kesehatan abalon. Kata kunci: abalon, budidaya, kebutuhan nutrisi, kesehatan, makroalga
Gracilaria spp. morphology cultured in brackish water pond Pantai Sederhana Village, Muara Gembong Soelistyowati, Dinar Tri; Murni, Ida Ayu Amarilia Dewi; Wiyoto, ,
Jurnal Akuakultur Indonesia Vol. 13 No. 1 (2014): Jurnal Akuakultur Indonesia
Publisher : Indonesian Society of Scientific Aquaculture (ISSA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3042.978 KB) | DOI: 10.19027/jai.13.94-104

Abstract

ABSTRACT Gracilaria spp. is a euryhaline species of seaweed which can live in the marine and brackish water. Development of Gracilaria spp. culture in Bekasi is potential because this seaweed can be cultured in ex shrimp pond by polyculture system. The objective of this research was to evaluate the phenotype morphological characteristic of Gracilaria spp. based on and its relationship with shrimp pond water quality. Sampling was done at three shrimp ponds with a salinity range at 13.7–19.2 g/L. Phenotypical characteristics of Gracilaria spp. consisted of colour and thallus morfometrics, while measurement of water quality consisted of physical and chemical charactersof shrimp pond. The result showed that Gracilaria spp. generally had light brown colour. At salinity higher than 13.7 g/kg, the number of secondary thalli increased, the distance among internode tertiary thalli declined, and the number of ramification index increased. Salinity showed a positive correlation with remification index which was 0.571. Keywords: Gracilaria spp., remification index, phenotype, salinity, brackishwater culture  ABSTRAK Gracilaria spp. merupakan spesies rumput laut eurihalin yang dapat hidup di laut dan di perairan payau. Pengembangan budidaya Gracilaria spp. di Bekasi potensial dilakukan karena memanfaatkan tambak bekas budidaya udang dengan sistem polikultur. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi karakteristik fenotipe morfologi Gracilaria spp. dan hubungannya dengan kualitas air di tambak budidaya. Sampling dilakukan pada tiga tambak dengan kisaran salinitas 13,7–19,2 g/L. Karakterisasi fenotipe meliputi warna dan morfometrik talus Gracilaria spp., sedangkan parameter kualitas air meliputi karakter fisika dan kimia air tambak. Hasil menunjukkan talus Gracilarias spp. umumnya berwarna coklat muda dan pada salinitas di atas 13,7 g/L menunjukkan jumlah talus sekunder meningkat, jarak internode talus tersier menurun, dan indeks percabangan meningkat (P<0,05). Salinitas berkorelasi positif dengan indeks percabangan sebesar 0,571. Kata kunci: Gracilaria spp., indeks percabangan, fenotipe, salinitas, budidaya air payau