M. Daud Yahya, M. Daud
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Posisi Madrasah dalam Sistem Pendidikan Nasional di Era Otonomi Daerah Yahya, M. Daud
Khazanah: Jurnal Studi Islam dan Humaniora Vol 12, No 1 (2014)
Publisher : UIN Antasari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.835 KB) | DOI: 10.18592/khazanah.v12i1.303

Abstract

Madrasah is an Islamic educational institutions that have a long history, and finally recognized part of the National Education System . Madrasas are already managed by Depag / Kemenag with the religious sector is a problem when faced with the UU regions autonomy which necessitates the education sector be transferred to the government. At the end of the progress the school is not located in the under Depag and Kemenag but on the creativity the schools own.
POSISI MADRASAH DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI ERA OTONOMI DAERAH Yahya, M. Daud
Khazanah: Jurnal Studi Islam dan Humaniora Vol 12, No 1 (2014)
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.835 KB) | DOI: 10.18592/khazanah.v12i1.303

Abstract

Madrasah is an Islamic educational institutions that have a long history, and finally recognized part of the National Education System . Madrasas are already managed by Depag / Kemenag with the religious sector is a problem when faced with the UU regions autonomy which necessitates the education sector be transferred to the government. At the end of the progress the school is not located in the under Depag and Kemenag but on the creativity the schools own.
The Effect of Smartphone Uses and Parenting Style on the Honest Character and Responsibility of Elementary School Students Abdurahman, Ayi; Marzuki, Kartini; Yahya, M. Daud; Asfahani, Asfahani; Pratiwi, Endah Andriani; Adam, Ketlin Aprijane
Jurnal Prima Edukasia Vol. 11 No. 2 (2023): July 2023
Publisher : Asosiasi Dosen PGSD dan Dikdas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpe.v11i2.60987

Abstract

This study aims to analyze the effect of parenting and smartphone use on the honest and responsible attitude of Tipar Public Elementary School students. This study used a quantitative method with a survey method to investigate the relationship between smartphone use, parenting style, and the development of honest character and responsibility among elementary school students. Questionnaires were employed to collect data. The participants in this study were elementary school students. Tipar Elementary School will be chosen as a representative sample, and the sample size will be calculated based on statistical considerations and power analysis. The collected data were examined using relevant statistical techniques. This study reveals that parenting style positively affected students' honest and responsible attitudes by 26.3%. Smartphone use positively affects students' open and accountable attitudes by 24.0%. Parenting style has a positive effect on smartphone use, amounted 19.1%. Parenting parents and smartphones positively influence the honest and responsible mood of Tipar Public Elementary School students, 34.9%, and other factors influence the remaining 66.1%. As a result, the more positive parents' attitudes toward their children, the more honest and responsible students become. The greater students use smartphones, the better their open mindset and responsibility. Similarly, the better the parenting style and the usage of smartphones, the better students' honesty and responsibility. In contrast, the more severe the parenting style and the use of smartphones, the lower the students' open thinking and responsibility would be.
Akulturasi Budaya pada Tradisi Wetonan dalam Perspektif Islam Yahya, M. Daud; Faizah , Aeni Zazimatul; Soliqah, Isnaini
Amorti: Jurnal Studi Islam Interdisipliner Vol. 1 No. 1 Juli 2022: Amorti: Jurnal Studi Islam Interdisipliner
Publisher : Yayasan Azhar Amanaa Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.679 KB) | DOI: 10.59944/amorti.v1i1.16

Abstract

Adat istiadat atau sering disebut dengan adat, merupakan sistem nilai dari suatu pranata sosial yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Sebagian orang Jawa, mengadakan upacara tradisonal dalam rangka memenuhi kebutuhan spiritualnya supaya ingat pada sang pencipta.Terutama pada masyarakat pedesaan yang adat istiadatnya masih dijunjung tinggi nilai-nilai sejarahnya. Hingga saat ini masih banyak masyarakat desa yang berpegang teguh pada adat istiadat ketika akan melakukan pekerjaan atau hajatan. Adat istiadat yang masih dijunjung tinggi nilainya oleh masyarakat Jawa misalnya adat pernikahan, khitanan, kelahiran (memetri weton), kematian, dan lain-lain. Bancaan memetri weton (hari lahir) merupakan peringatan hari kelahiran dalam hitungan kalender Jawa yang jatuhnya setiap 35 hari sekali (selapan) yang bertujuan untuk mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas apa yang sudah diberikan. Pelaksanaan bancaan memetri weton (hari lahir) dalam tradisi Jawa dilaksanakan dengan menggunakan ubo rampe (perlengkapan) dan tata cara tertentu, masih ada sebagian masyarakat Jawa yang mempertahankan tradisi bancaan memetri weton (hari lahir) dan di satu sisi banyak masyarakat Jawa yang mulai meninggalkan tradisi ini, disisi lain juga menarik peneliti untuk mengetahui apa saja nilai-nilai kearifan lokal dari tradisi bancaan memetri weton (hari lahir) ini. Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif. Pendekatan ini menggunakan pendekatan antropologi budaya, dan antropogi sastra.
Integrasi Tasawuf Dalam Pendidikan Islam dii Pondok Pesantren Triana, Neni; Yahya, M. Daud; Nashihin, Husna; Sugito, Sugito; Musthan, Zulkifli
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 12 No. 01 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i01.2917

Abstract

Penelitian ini termasuk penelitian pustaka yang menggunakan metode pengumpulan data dokumentasi terhadap buku, jurnal, dan makalah. Analisis data yang digunakan yaitu analisis konteks, yaitu analisis yang mencoba menginterpretasikan data secara kontekstual. Ada 3 (tiga) latar belakang masalah yang menjadikan penelitian ini urgen dilaksanakan, yaitu tasawuf sebagai kekhasan pondok pesantren sangat relevan dijadikan sebagai basis pendidikan Islam di pondok pesantren, perlunya desain pendidikan Islam berbasis tasawuf pada pondok pesantren, sehingga mampu mewujudkan revitalisasi pondok pesantren sebagai pencetak kiai dan dai, dan diperlukannya nilai-nilai tasawuf untuk ditanamkan dalam pendidikan Islam berbasis tasawuf di pondok pesantren. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep tirakat sebagai bagian penting yang tidak terpisahkan dari tasawuf harus menjadi basis pelaksanaan pendidikan Islam di pondok pesantren. Tasawuf tidak bisa dilepaskan dari tirakat sebagai jalan yang ditempuh guna mencapai tujuan wushul kepada Allah Swt. Filosofi pendidikan Islam berbasis tasawuf yaitu pengembangan aspek spiritual santri guna menggapai wushul kepada Allah Swt. Nilai-nilai tasawuf yang ditanamkan dalam pendidikan Islam berbasis tasawuf antara lain muroqobah (mawas diri), mahabbah (cinta) kepada Allah Swt, khauf (takut) kepada Allah Swt, raja’ (berharap) kepada Allah Swt, ‘uns, dan yakin. Kurikulum pendidikan Islam berbasis tasawuf di pondok pesantren terdiri dari kegiatan tirakat dan riyadhoh.
Revitalisasi Pendidikan Islam Pondok Pesantren Sebagai Rumah Moderasi Beragama di Indonesia Adibah, Ida Zahara; Primarni, Amie; Aziz, Noor; Aini, Siti Noor; Yahya, M. Daud
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 12 No. 01 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i01.2954

Abstract

Penelitian ini memiliki 3 (tiga) latar belakang masalah, yaitu fakta keberagaman suku, ras, dan agama yang dimiliki oleh Indonesia berbanding lurus dengan tingginya potensi konflik horizontal di Indonesia, pendidikan Islam ikut bertanggung jawab atas tingginya potensi konflik dan peristiwa konflik yang telah terjadi di Indonesia melalui jalur pendidikan moderasi beragama, dan pendidikan moderasi beragama yang telah dilaksanakan di pondok pesantren menjadi model ideal yang layak untuk dikaji.  Penelitian literer ini menggunakan teknik analisis konteks, sehingga mampu menginterpretasikan data literer dengan situasi kontekstual yang dibutuhkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep pendidikan moderasi beragama di pondok pesantren dibangun atas 2 (dua) landasan, yaitu landasan teologis dan landasan sosiologis yang keduanya akan mampu melahirkan dialog antara syariat Islam dengan budaya masyarakat, sehingga mampu mewujudkan sikap moderat. Secara umum, praktik baik moderasi beragama di pondok pesantren tercermin dalam 3 (tiga) hal, yaitu menjaga hubungan baik dengan warga masyarakat sekitar pondok pesantren, menjunjung tinggi nilai toleransi terhadap sesama warga sekitar pondok pesantren, dan membangun hubungan yang harmonis dengan masyarakat sekitar pondok pesantren. Nilai-nilai pendidikan moderasi beragama yang diselenggarakan di pondok pesantren tentunya secara esensial bertujuan untuk mewujudkan karakteristik Islam Rahmatan Lil ‘Alamin melalui jalur pendidikan pesantren. Karakteristik Islam Rahmatan Lil ‘Alamin sebagai wujud dari nilai-nilai pendidikan moderasi beragama yang ditanamkan di pondok pesantren meliputi tawasuth (moderat), infitah (inklusif), tawazun (seimbang), serta musawah (kesetaraan). Keempat nilai tersebut menjadi nilai utama pendidikan moderasi beragam di pondok pesantren.
Sima'an Tahfizh Al-Qur'an at Manbaul Ulum Islamic Boarding School, Banjar District Rojiyah, Mawaddatur; Basir, Abd.; Yahya, M. Daud; Muhrin, Muhrin; Syahbudin , Akhmad
Tafkir: Interdisciplinary Journal of Islamic Education Vol. 4 No. 3 (2023): Islamic Education
Publisher : Pascasarjana Universitas KH. Abdul Chalim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31538/tijie.v4i3.382

Abstract

The study aims to evaluate whether the practice of simian, which involves reciting memorized verses of the Qur'an before an audience of peers and instructors, is an effective means of maintaining Catalan or memorization and improving recitation fluency. The method used in this study is a case study, with data collected through observation, interviews, and documentation. Female students participating in similar activities at the Islamic Boarding School were selected as subjects. The study findings indicate that simian is an effective method of maintaining the robustness of memorizing the Qur'an and minimizing mistakes in recitation. The participants in the simian activities significantly improved their recitation fluency and memorization strength. This improvement was attributed to the muraja'ah or regular repetition of memorized verses in preparation for a similar activity. The repetition of memorized verses enabled the participants to maintain fluency and accuracy in recitation, which they demonstrated during similar activities. The study also identified factors that supported and inhibited the effectiveness of similar activities.