Ni Putu Ekayani, Ni Putu
Program Magister Linguistik Universitas Udayana

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SISTEM FONOLOGI BAHASA KODI DI PULAU SUMBA Ekayani, Ni Putu
JOURNAL OF LANGUAGE AND TRANSLATION STUDIES Vol 1 No 1 (2015): Maret 2015
Publisher : S2 Ilmu Linguistik Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.285 KB)

Abstract

This studyfocus on a languagein Sumba Island, the language of Kodi (BK). Twoissuesthatunderliethis study, namely(1) how the inventory ofphonemesinBKof Sumba Island, and(2) how the distinctivefeaturesof languagephonemeinventory of BK? Analyzeis donein the form of350BKlexicons, whichcapturedthroughunstructured interviewstofiveinformants who arenative speakers ofBK. By the generative phonology theory, thisqualitativestudyare summarizedintwofindings. First, that BKhas fivevowel phonemes/i, e, a,o, u/, withallophonesinthetwo, namelythe phoneme/e/withallophones[e] and[?] as well asthe phoneme/o/withallophones[o] and[?]. BKhas20consonant phonemes: /p, t, c, k, ?, ?, ?, ?, m, n, ?, mb, nd, nj, ng, l, h, r,w, y /. Sylabel pattern of BK is consist of minimum V (vocal) dan maximum CV (consonant+vocal), because this is a open vocalic language. Second, it can be concludedthat based on the basis ofdistinctivefeatures, phonemeson BKwasdivided intofivegroups (feature ofthe maincategories, placeof articulation, mannerof articulation, traitsstemtongue, andextra features) andtotaled18distinguishing features.
Unit Stroke di Rumah Sakit: Arti Penting dan Model Pelayanan Ekayani, Ni Putu; Estiningsih, Agnes Widayu; Irbantoro, Dolly
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 29, No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2016.029.03.7

Abstract

Pentingnya pelayanan rehabilitasi medik dan tingginya kasus stroke mendorong kajian pengembangan unit stroke di rumah sakit. Tujuan studi ini adalah mengidentifikasi arti penting unit stroke dan model pelayanannya di rumah sakit. Studi ini menggunakan pendekatan deskriptif eksploratif untuk menggali pendapat stakeholder internal tentang arti penting dan alur model pelayanan unit stroke. Teknik pengumpulan data dengan wawancara tidak terstruktur pada semua komponen yang terlibat dalam pelaksanaan pelayanan di unit stroke meliputi wakil direktur pelayanan, dokter neurologi, kepala perawat intensive care unit (ICU), perawat mahir stroke, kepala perawat instalasi gawat darurat (IGD), dan dokter rehabilitasi medik RS Baptis Batu. Wawancara dilakukan selama satu minggu dari tanggal 21-25 September 2015 untuk menggali pendapat stakeholder internal mengenai rencana pengembangan unit stroke, alur pelayanannya, sumber daya yang diperlukan, dan hal lain yang terkait dengan pengembangan unit stroke di RS Baptis Batu. Berdasarkan hasil wawancara didapatkan bahwa semua staf yang terkait siap untuk mendukung rencana pengembangan unit stroke di RS Baptis Batu. Unit stroke merupakan unit pelayanan komprehensif pasien stroke yang dilakukan oleh tim multidisipliner serta kombinasi terapi untuk perawatan akut dan rehabilitasi dini. Unit stroke tersebut melayani pasien stroke fase akut. Setelah pasien melewati fase akut maka pasien stroke akan dipindahkan ke ruang perawatan biasa dan dipersiapkan juga perawatan khusus pasien stroke untuk perencanaan saat pasien pulang (discharge planning). Perlu dilakukan studi kelayakan terkait dengan manajemen, fasilitas, sumber daya manusia (perawat dan tim multidisipliner), serta pembiayaan unit stroke di RS Baptis Batu.Kata Kunci: Alur pelayanan, tim multidisipliner, unit stroke
Nurses’ Intention and Behavior in Reporting Adverse Event: Application of Theory of Planned Behavior Ekayani, Ni Putu; Wardhani, Viera; Rachmi, Asih Tri
Kesmas Vol. 11, No. 3
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Data menunjukkan bahwa secara global jumlah pelaporan insiden keselamatan pasien masih rendah, begitu juga di Rumah Sakit Baptis Batu, Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control (PBC) terhadap niat dan untuk menentukan hubungan antara PBC dan niat terhadap perilaku perawat dalam melaporkan kejadian tidak diharapkan (KTD). Penelitian ini menggunakan pendekatan potong lintang dan dilakukan di Rumah Sakit Baptis Batu pada tanggal 16-31 Maret 2016. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada 82 (dari 85) perawat yang bekerja di Rumah Sakit Baptis Batu. Data dianalisis menggunakan regresi linier berganda dan korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap (B = 0.496; nilai p = 0.000) dan PBC (B = 0.766; nilai p = 0.037) secara signifikan memengaruhi niat untuk melaporkan KTD, sedangkan norma subjektif (B= -0.087; nilai p = 0.540) tidak berpengaruh terhadap niat melaporkan KTD. Tidak terdapat hubungan antara PBC (r = 0.037; nilai p = 0.739) dan niat (r = 0.031; nilai p = 0.783) terhadap perilaku melaporkan KTD. Temuan ini menunjukkan bahwa niat perawat dalam melaporkan KTD dipengaruhi oleh sikap dan PBC, bukan norma subjektif. Sebaliknya, niat dan PBC tidak berhubungan dengan perilaku melaporkan KTD. Data show that globally the number of patient safety incident reporting remains low, also at Baptis Batu Hospital, East Java. This study aimed to determine the influence between attitude, subjective norm and perceived behavioral control (PBC) to the intention and to determine relation between PBC and intention toward nurses’behavior in reporting adverse event. This study used cross sectional approach and conducted at Baptis Batu Hospital from March 16th to March 31st, 2016. Data measurement was done using questionnaires that were distributed to 82 (of 85) nurses working at Baptis Batu Hospital. Data were analyzed using multiple linear regression and Spearman correlation. The results showed that attitude (B = 0.496; p value = 0.000) and PBC (B = 0.766; p = 0.037) significantly influenced the intention to report adverse events, while subjective norm (B = -0.087; p value = 0.540) did not influence the intention to report adverse events. There was no relation found between PBC (r = 0.037; p = 0.739) and intention (r = 0.031; p value = 0.783) to behavior of reporting adverse event. These findings indicated that nurses’ intention in reporting adverse event was influenced by attitude and PBC, not subjective norm. In contrast, intention and PBC did not relate to adverse event reporting behavior.