Ni wayan Sedani, Ni wayan
Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ASTAXANTHIN MENURUNKAN KADAR VASCULAR ENDOTHELIAL GROWTH FACTOR, TUMOR NECROSIS FACTOR ALPHA, INTERLEUKIN-6, DAN NITRIC OXIDE PADA NONPROLIFERATIVE DIABETIC RETINOPATHY RINGAN: UJI KLINIS TERKENDALI Laksmi Utari, Ni Made; Putrawati T, AA Mas; Pertami Dewi, Ida Ayu; Sedani, Ni wayan
Medicina Vol 45 No 1 (2014): Januari 2014
Publisher : Medicina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.535 KB)

Abstract

Diabetic Retinopathy (DR) merupakan komplikasi mikrovaskular pada Diabetes Mellitus (DM) dan penyebab kebutaan paling sering pada usia produktif. Hiperglikemia menyebabkan terjadinya reaksiinflamasi dan stres oksidatif  dalam patogenesis DR dipaparkan oleh beberapa peneliti, namun peran antioksidan dalam mengurangi progresifitas DR masih menjadi perdebatan. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui pemberian astaxanthin 8 mg dapat menurunkan kadar Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF), Tumor Necrosis Factor-alpha (TNF-á), Interleukin-6 (IL-6) dan Nitric Oxide (NO) padapenderita Non Proliferative Diabetic Retinopathy (NPDR) ringan. Penelitian clinical trial dengan perluasan Randomized, Double Blinded, Placebo-Control, Pre and Posttest Group Design ini dilaksanakanpada bulan Juli 2013 - Desember 2013 di Poliklinik Mata RSUP Sanglah Denpasar Bali. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria eligibilitas sebanyak 40 pasien NPDR ringan terbagi menjadi 20 pasien  sebagai kelompok perlakuan yang diberikan astaxanthin 8 mg dan 20 pasien NPDR ringan yang diberikan plasebo sebagai kelompok kontrol. Pengambilan sampel darah vena untuk pemeriksaan dilakukan sebelum dan setelah pemberian astaxanthin 8 mg serta plasebo selama 4 minggu. Perbedaan kadar rerata VEGF, TNF-á, IL-6 dan NO dianalisis dengan uji-t jika distribusi data normal dan uji Mann-whitney jika distribusi data tidak  normal. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikaninformasi mengenai hubungan VEGF, TNF-á, IL-6, dan NO dalam perkembangan NPDR ringan serta manfaat pemberian astaxanthin dalam perkembangan NPDR ringan. [MEDICINA 2014;45:31-37]
Comparison of Eye Fatigue Incidence Between Male and Female Medical Students with Refraction Error Wardana, Made Kusuma; Permatananda, Pande Ayu Naya Kasih; Sedani, Ni Wayan; Cahyawati, Putu Nita; Aryastuti, Anak Agung Sri Agung
Keluwih: Jurnal Kesehatan dan Kedokteran Vol. 5 No. 1 (2023): Keluwih: Jurnal Kesehatan dan Kedokteran (December)
Publisher : Direktorat Penerbitan dan Publikasi Ilmiah, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/kesdok.V5i1.5926

Abstract

Abstract—Eye fatigue is one of main problems faced by students during their education. The female gender is known to have a higher risk of eyestrain than the male gender. This study was conducted to analyze the differences in eyestrain event of medical students with refractive error based on gender. This research was an analytic observational study with cross-sectional design. Male and female students with refractive errors, aged 18-20 years old, and willing to participate in the study were included. Eyestrain was measured using Visual Fatigue Score questionnaire in Indonesian. Chi Square analysis was carried out to analyze the differences in eyestrain event of medical student with refractive error based on the gender. Results: There were 117 respondents in this study, which consisted of 57 male students and 57 female students, both were with refractive errors. Of the 117 respondents, 62 respondents experienced with eyestrain, with details of 24 were male students and 38 were female students. Chi Square analysis obtained a P value of 0.001 which means significantly different. In addition to refractive errors, gender is another variable that can affect the event of eyestrain in medical students. Prevention efforts need to be done to overcome this problem. Keywords: eye fatigue, gender, refraction error, medical student Abstrak—Kelelahan mata merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi mahasiswa selama menjalani pendidikan. Jenis kelamin perempuan diketahui memiliki risiko kelelahan mata yang lebih tinggi daripada jenis kelamin laki-laki. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kejadian kelelahan mata pada mahasiswa kedokteran dengan gangguan refraksi berbasis gender. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Mahasiswa atau mahasiswi kedokteran dengan gangguan refraksi, berusia 18-20 tahun, dan bersedia mengikuti penelitian dimasukkan ke dalam penelitian. Kelelahan mata diukur dengan menggunakan kuesioner Visual Fatigue Score dalam Bahasa Indonesia. Analisis Chi Square dilakukan untuk menganalisis perbedaan kelelahan mata pada mahasiswa dan mahasiswi kedokteran dengan gangguan refraksi. Responden penelitian ini berjumlah 117 yang terdiri dari 57 mahasiswa dan 57 mahasiswi dengan gangguan refraksi. Dari 117 responden tersebut, 62 responden mengalami kelelahan mata, dengan rincian 24 adalah mahasiswa dan 38 adalah mahasiswi. Analisis Chi Square didapatkan nilai p= 0,001 yang berarti bermakna signifikan. Selain gangguan refraksi, gender adalah hal yang dapat berpengaruh pada kejadian kelelahan mata pada mahasiswa. Upaya pencegahan perlu dilakukan untuk dapat mengatasi hal tersebut., Kata kunci: kelelahan mata, gender, gangguan refraksi, mahasiswa kedokteran