Siti Uswatun Chasanah, Siti Uswatun
School of Health Sciences Wira Husada Yogyakarta Babarsari Street, Glendongan, Tambak Bayan, Depok, Sleman

Published : 19 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU PENDERITA HIPERTENSI DENGAN DERAJAT HIPERTENSI DI PUSKESMAS DEPOK II SLEMAN YOGYAKARTA Chasanah, Siti Uswatun; Syarifah, Nuryeti
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/formil.v2i1.30

Abstract

Latar Belakang: Karakteristik merupakan ciri atau karateristik yang secara alamiah melekat pada diri seseorang yang meliputi umur, jenis kelamin, ras/suku, pengetahuan, agama/ kepercayaan dan sebagainya. Hipertensi adalah suatu kondisi tekanan darah seseorang berada di atas angka normal yaitu 120/80 mmHg. Dejarat hipertensi adalah klasifikasi hipertensi yang ditentukan berdasarkan tekanan darah tertinggi baik sistolik atau diastolik yang terjadi pada saat pengukuran tekanan darah.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan karakteristik individu penderita hipertensi dengan derajat hipertensi di Puskesmas Depok II Sleman.Metode: Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan desain cross sectional study. Populasi dalam penelitian iniadalah pasien hipertensi yang berkunjung ke Puskesmas Depok II Sleman. Sampel sebesar 55 responden. Pengambilan data menggunakan uji Chi Square dengan tingkat kepercayaan 95% dan ? = 0,05. Hasil: Berdasarkan analisis bivariat, tidak ada hubungan antara usia penderita hipertensi dengan derajat hipertensi yaitu nilai (p = 0,683), tidak ada hubungan antara jenis kelamin penderita hipertensi dengan derajat hipertensi yaitu nilai (p = 0,522), tidak ada hubungan antara pendidikan penderita hipertensi dengan derajat hipertensi yaitu nilai (p = 0,723), tidak ada hubungan antara pekerjaan penderita hipertensi dengan derajat hipertensi yaitu nilai (p = 0,901), dan tidak ada hubungan antara penghasilan penderita hipertensi dengan derajat hipertensi yaitu nilai (p = 0,836).Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara karakteristik individu (usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan) penderita hipertensi dengan derajat hipertensi di Puskesmas Depok II Sleman.Kata Kunci: Karakteristik Individu, Hipertensi, Derajat Hipertensi
HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU PENDERITA HIPERTENSI DENGAN DERAJAT HIPERTENSI DI PUSKESMAS DEPOK II SLEMAN YOGYAKARTA Chasanah, Siti Uswatun; Syarifah, Nuryeti
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/formil.v2i1.31

Abstract

Latar Belakang: Karakteristik merupakan ciri atau karateristik yang secara alamiah melekat pada diri seseorang yang meliputi umur, jenis kelamin, ras/suku, pengetahuan, agama/ kepercayaan dan sebagainya. Hipertensi adalah suatu kondisi tekanan darah seseorang berada di atas angka normal yaitu 120/80 mmHg. Dejarat hipertensi adalah klasifikasi hipertensi yang ditentukan berdasarkan tekanan darah tertinggi baik sistolik atau diastolik yang terjadi pada saat pengukuran tekanan darah.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan karakteristik individu penderita hipertensi dengan derajat hipertensi di Puskesmas Depok II Sleman.Metode: Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan desain cross sectional study. Populasi dalam penelitian iniadalah pasien hipertensi yang berkunjung ke Puskesmas Depok II Sleman. Sampel sebesar 55 responden. Pengambilan data menggunakan uji Chi Square dengan tingkat kepercayaan 95% dan ? = 0,05. Hasil: Berdasarkan analisis bivariat, tidak ada hubungan antara usia penderita hipertensi dengan derajat hipertensi yaitu nilai (p = 0,683), tidak ada hubungan antara jenis kelamin penderita hipertensi dengan derajat hipertensi yaitu nilai (p = 0,522), tidak ada hubungan antara pendidikan penderita hipertensi dengan derajat hipertensi yaitu nilai (p = 0,723), tidak ada hubungan antara pekerjaan penderita hipertensi dengan derajat hipertensi yaitu nilai (p = 0,901), dan tidak ada hubungan antara penghasilan penderita hipertensi dengan derajat hipertensi yaitu nilai (p = 0,836).Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara karakteristik individu (usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan) penderita hipertensi dengan derajat hipertensi di Puskesmas Depok II Sleman. Kata Kunci: Karakteristik Individu, Hipertensi, Derajat Hipertensi
analisis soil transmitted helminth dan anemia dengan prestasi belajar pada anak di sekolah dasar kecamatan banguntapan bantul yogyakarta sumekar, ariana; chasanah, siti uswatun; damayanti, susi
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.683 KB) | DOI: 10.35842/formil.v4i2.268

Abstract

Prevalensi kecacingan oleh cacing yang ditularkan melalui tanah pada anak sekolah dasar adalah 60% - 80%. Prevalensi infeksi kecacingan pada anak sekolah dasar di Indonesia mengalami fluktuasi yaitu pada tahun. Penyakit ini dapat menyerang seluruh kelompok umur tetapi lebih banyak menginfeksi anak-anak sekolah dasar. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan soil transmitted helminth dan anemia dengan prestasi belajar pada anak sekolah dasar di Kecamatan Banguntapan Kabupaten Bantul Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Kecamatan Banguntapan Bantul Yogyakarta pada tahun 2017, dengan desain penelitian cross sectional analitik. Pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling di tiga sekolah dasar di Kecamatan Banguntapan Kabupaten Bantul, DIY dengan jumlah 115 siswa. Pemeriksaan telur cacing menggunakan metode Apung (Flotation Method). Tahapan analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat (menggunakan uji chi square dengan ?=0,05). Hasil penelitian adalah terdapat 0,9% anak sekolah dasar di SD Kecamatan Banguntapan terinfeksi kecacingan yaitu Trichuristrichiura. Prevalensi anemia pada anak sekolah dasar di Kecamatan Banguntapan adalah 16,5%. Asupan makanan dengan kategori kurang sebanyak 60,9%. Prevalensi gizi kurang pada anak sekolah dasar di Kecamatan Banguntapan adalah 6,1% dan gizi lebih 35,7%. Prestasi belajar siswa dengan kategori kurang sebanyak 47,8% Terdapat hubungan yang sigifikan antara status gizi dan asupan makanan dengan prestasi belajar siswa di Kecamatan Banguntapan. Tidak ada hubungan yang signifikan antara kecacingan dan anemia dengan prestasi belajar siswa di Kecamatan Banguntapan.
Analisis Penyakit Tidak Menular Melalui Program CERDIK Di Desa Girirejo, Imogiri, Bantul, Yogyakarta Sugiman, *Sugiman; Chasanah, Siti Uswatun; Sumekar, Ariana
Mikki: Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia MIKKI VOLUME 13 NOMOR 1, APRIL 2024
Publisher : STIKES Wira Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47317/mikki.v13i1.617

Abstract

Penyakit tidak menular saat ini telah menjadi issue nasional. Data riset kesehatan dasar tahun 2018 menunjukkan trend PTM mengalami peningkatan dibandingkan Riskesdas tahun 2013. Kabupaten Bantul merupakan salah satu Kabupaten di D.I.Yogyakarta yang sudah melaksanakan Posbindu PTM. Pada tahun 2022 terdapat 352 Posbindu yang tersebar di 75 Desa di Kabupaten Bantul, jumlah ini mengalami kenaikan dibanding tahun 2021 sebanyak 327 posyandu.Sedangkan yang terlihat peningkatan sangat signifikan yaitu di Puskesmas Imogiri I dari 16 Posbindu di Tahun 2022 meningkat menjadi 30 Posbindu di Tahun 2022.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi determinan perilaku CERDIK sebagai upaya pencegahan Penyakit Tidak Menular  pada masyarakat peserta Posbindu PTM. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berada di Desa Girirejo, Imogiri, Bantul. Sampel penelitian sebanyak 80 responden.Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara kepandaian responden dalam mengelola stress dengan perilaku cerdik dalam pencegahan PTM dengan p-value 0,012 (p-value<0,05). Dari penelitian ini terlihat bahwa 25(45,5%) responden yang dapat mengelola stress dengan teratur dapat berprilaku cerdik dengan baik. Sedangkan 5(9,1%) responden yang dapat mengelola stress dengan kategori teratur mempunyai perilaku cerdik yang kurang baik
Peningkatan pengetahuan kader tentang kegiatan Posyandu melalui pelatihan Sugiman, Sugiman; Marsiyah, Maria Margareta; Chasanah, Siti Uswatun
Mikki: Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : STIKES Wira Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47317/mikki.v12i1.527

Abstract

Latar Belakang: Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pelatihan terhadap pengetahuan kader tentang kegiatan posyandu balitaMetodologi: Desain penelitian quasi experiment dengan rancangan pre test-post test design. Penelitian dilakukan di Posyandu Balita di Dusun Pelem Kidul, Baturetno, Bantul, menggunakan data primer berupa kuesioner pengetahuan posyandu terhadap kader. Data dianalisis secara univariat dan bivariatHasil: Data menunjukkan sebelum diberikan pelatihan tentang posyandu balita pada pengetahuan kader sebesar 13,4; kemudian setelah pelatihan pengetahuan menjadi 16,0. Uji hipotesis didapatkan nilai p-value = 0,004; artinya ada perbedaan pengetahuan antara pre test dengan post test setelah dilakukan kegiatan pelatihan.Kesimpulan: Pelatihan terbukti meningkatkan pengetahuan kader tentang kegiatan posyandu
ANALISIS PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI ASUPAN ZAT GIZI DENGAN STATUS GIZI PADA REMAJA PUTRI Chasanah, Siti Uswatun
Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu (JKSI) Vol 7 No 2 (2016): JURNAL KESEHATAN SAMODRA ILMU (JKSI)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (867.826 KB)

Abstract

Latar Belakang: Kebutuhan zat gizi pada ramaja sangat dibutuhkan untuk pertumbuhannya, karena remaja merupakan yang perlu diperhatikan kebutuhannya. Kebutuhan gizi dipengaruhi oleh pertumbuhanpada masa pubertas, sehingga dibutuhkan pengetahuan yang cukup tentang kesehatan reproduksinya, agar menghasilkan kesehatan reproduksi dengan status gizi yang baik. Akan tetapi, pada kenyataannya masih banyak remaja putri yang tidak menyiapkan kondisi tubuhnya dengan makan makanan sumber zat gizi yang baik, dan menyiapkan kesehatan reproduksinya sejak masa masa pubertas. Metode: Penelitian ini dengan metode survei dan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel dengan purposive sampling, dan didapatkan 59 remaja putri dalam penelitian ini. Data dianalisis dengan menggunakan uji spearman Rank Correlation. Hasil : Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan kategori cukup (57,6%), asupan energi dan asupan protein masing-masing dalam kategori baik (74,6%), tidak terdapat hubungan yang bermakna anatara asupan energi dan asupan protein dengan status gizi Sig 0,717 (p > 0,05). Dan terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan kesehatan reproduksi dengan status gizi nilai sig 0,044 (p < 0,05). Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan antara asupan energi dan asupan protein dengan status gizi, terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan kesehatan reproduksi dengan status gizi.
PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HUMAN PAPILLOMAVIRUS (HPV) DI DUSUN NGLABAN NGAGLIK SLEMAN Asda, Patria; Chasanah, Siti Uswatun
Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu (JKSI) Vol 10 No 2 (2019): JURNAL KESEHATAN SAMODRA ILMU (JKSI)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.103 KB)

Abstract

Latar Belakang: Secara Global kanker leher rahim menempati posisi kedua penyebab kematian wanita akibat kanker. Setiap tahun ditemukan 510.000 kasus baru, 288.000 kasus meninggal, atau setiap dua menit seorang wanita meninggal oleh karena penyakit ini. Kejadian kanker leher rahim 80% kasus dijumpai di negara berkembang.Penyebab dari kanker serviks adalah Human Papilomavirus (HPV). Pencegahan terjadinya kanker serviks dengan pemberian imunisasi HPV. Saat ini masih ada masyarakat yang belum mengetahui tentang pentingnya imunisasi HPV dalam pencegahan Kancer serviks. Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran masyarakat terutama ibu terkait pengetahuan tentang imunisasi Human papillomavirus (HPV). Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik yang dilakukan untuk mendapatkan gambaran pengetahuan ibu tentang imunisasi Human papillomavirus (HPV). Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang masih merupakan Wanita Usia Subur (WUS) yang berdomisili di Dusun Nglaban Ngaglik Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta sejumlah 70 orang. Data di analisis dengan statistik deskriptif yaitu distribusi frekuensi. Hasil penelitian: mayoritas ibu di didusun Nglaban Ngaglik Sleman memiliki pengetahuan yang kurang (64,3%) tentang Imunisasi HPV. Mayoritas pengetahuan ibu kurang terkait tujuan, jadwal, efek samping dan kontraindikasi imunisasi HPV. Kesimpulan: mayoritas Pengetahuan ibu di dusun Nglaban tentang imunisasi HPV adalah kurang (64,3%). Sebagian besar ibu di dusun Nglaban masih belum banyak terpapar informasi tentang imunisasi Human papillomavirus (HPV) dan manfaatnya untuk mencegah kanker serviks. Kata kunci: pengetahuan, imunisasi HPV, vaksin HPV, Human Papillomavirus
Hubungan status gizi dengan kejadian hipertensi pada lanjut usia di Desa Girisekar Wilayah Kerja Puskesmas Panggang II Kabupaten Gunungkidul Antara, Antok Nurwidi; Nugroho, Agus Nurika; Chasanah, Siti Uswatun
Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu (JKSI) Vol 13 No 1 (2022): JURNAL KESEHATAN SAMODRA ILMU (JKSI)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55426/jksi.v13i1.187

Abstract

Hubungan status gizi dengan kejadian hipertensi pada lanjut usia di Desa Girisekar Wilayah Kerja Puskesmas Panggang II Kabupaten Gunungkidul Agus Nurika Nugroho1, Antok Nurwidi Antara2, Siti Uswatun Chasanah3 email : antokantara1212@gmail.com INTISARI Latar belakang: Peningkatan jumlah penduduk lansia berdampak pada pola penyakit degeneratif, penyakit metabolik dan gangguan psikososial. Salah satu faktor yang memicu timbulnya penyakit hipertensi adalah status gizi berlebih yang dipengaruhi oleh pola makan yang tidak sehat, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, stres serta minimnya aktivitas fisik. Tujuan penelitian: Mengetahui hubungan antara status gizi dengan kejadian hipertensi pada lansia di Desa Girisekar wilayah kerja Puskesmas Panggang II Kabupaten Gunungkidul. Metode penelitian: Penelitian survei analitik dengan rancangan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia > 60 tahun yang aktif ke posyandu lansia. Pengambilan sampel dengan simple random sampling, jumlah sampel 191 orang. Alat pengumpulan data kuesioner dan pengukuran IMT serta kejadian hipertensi. Analisis data dengan uji Spearmen Rank. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa status gizi kurus mengalami hipertensi tingkat 1 sebesar 23,9%, status gizi normal mengalami hipertensi tingkat 1 sebesar 36,5% dan status gizi gemuk mengalami hipertensi tingkat 1 sebesar 39,6%. Uji Spearmen Rank menunjukkan bahwa nilai p = 0,001 (α = 0,01), dan hasil koefisien korelasi sebesar 0,242, yang berarti ada hubungan antara status gizi dengan kejadian hipertensi pada lansia di Desa Girisekar wilayah kerja Puskesmas Panggang II Kabupaten Gunungkidul. Kesimpulan: Ada hubungan antara status gizi dengan kejadian hipertensi pada lansia Desa Girisekar wilayah kerja Puskesmas Panggang II Kabupaten Gunungkidul. Kata Kunci: Lansia, Status Gizi, Hipertensi. 1 Prodi Keperawatan (S1) STIKES Wira Husada Yogyakarta 2 Prodi Keperawatan (S1) STIKES Wira Husada Yogyakarta 3 Prodi Kesehatan Masyarakat (S1) STIKES Wira Husada Yogyakarta RELATIONSHIP OF NUTRITIONAL STATUS WITH HYPERTENSION ON ELDERLY IN GIRISEKAR VILLAGE WORKING AREA PUSKESMAS PANGGANG II, GUNUNGKIDUL DISTRICT Agus Nurika Nugroho1, Antok Nurwidi Antara2, Siti Uswatun Chasanah3 Abstract Background: The increasing number of elderly population has an impact on the pattern of degenerative diseases, metabolic diseases and psychosocial disorders. One of the factors that trigger hypertension is excess nutritional status which is influenced by unhealthy diet, smoking habits, alcohol consumption, stress and lack of physical activity. The research objective: To determine the relationship between nutritional status and the incidence of hypertension in the elderly in Girisekar Village, the working area of ​​Panggang II Public Health Center, Gunungkidul Regency. Research method: Analytical survey research with cross sectional study design. The population in this study were elderly> 60 years who were active in the elderly posyandu. Sampling with simple random sampling, the number of samples is 191 people. Data collection tools were questionnaires and measuring BMI and the incidence of hypertension. Data analysis using the Spearmen Rank test. Results: The results showed that the nutritional status of underweight experienced hypertension level 1 was 23.9%, normal nutritional status had hypertension level 1 by 36.5% and obesity nutritional status had hypertension level 1 by 39.6%. The Spearmen Rank test shows that the value of p = 0.001 (α = 0.01), and the result of the correlation coefficient is 0.242, which means there is a relationship between nutritional status and the incidence of hypertension in the elderly in Girisekar Village, the working area of ​​Panggang II Health Center Gunungkidul Regency Conclusion: There is a relationship between nutritional status and the incidence of hypertension in the elderly in Girisekar Village, the working area of ​​Panggang II Health Center Gunungkidul Regency. Keywords: Elderly, Nutritional Status, Hypertension. 1 Study Program of Nursing (S1) STIKES Wira Husada Yogyakarta 2 Study Program of Nursing (S1) STIKES Wira Husada Yogyakarta 3 Study Program of Publich Health (S1) STIKES Wira Husada Yogyakarta
Analisis kualitas hidup penderita diabetes mellitus di desa Wukirsari Imogiri Bantul Yogyakarta Subagyono, Subagyono; Chasanah, Siti Uswatun; Sunaryo, Sunaryo
Mikki: Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia Vol 13, No 2 (2024): Volume 13 Nomor 2, Oktober 2024
Publisher : STIKES Wira Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47317/mikki.v13i2.693

Abstract

Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yan dikarenankan  meninkatnya kadar gula darah akibat kerja insulin yan tidak normal. Diabaetes melitus ada dua jenis yaitu akut dan kronik. Peningkatan kasus tersebut terus terjadi setiap tahunnya dimana wilayah Asia Tenggara menduduki posisi ketiga di dunia. Di Indonesia kasus diabetes melitus ini juga sering terjadi, hal ini menyebabkan Indonesia menduduki peringkat ke 6 dari 10 negara besar dengan kasus diabetes melitus terbanyak di Asia. DI Yogyakarta termasuk dalam empat provinsi dengan angka kejadian diabetes melitus tertinggi di Indonesia pada tahun 2013 dan 2018, yaitu mencapai (3,1%). Jika pasien diabetes mellitus tidak mendapatkan penanganan yang tepat, maka hal ini dapat meningkatkan kemungkinan timbulnya komplikasi yang dapat berdampak pada peningkatan morbiditas, penurunan usia harapan hidup, serta memengaruhi kualitas hidup mereka. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan menganalisis faktor kualitas hidup penderita diabetes melitus di Desa Wukirsari, Imogiri, Bantul. Metode penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, pengambilan sampel dengan purposive sampling. Analisis data dengan distribusi frekuensi. Hasil penelitian ini menunjukkan karakteristik responden berusia 54-64 tahun, dengan mayoritas laki-laki, bekerja sebagai buruh batik, tidak memiliki komplikasi dengan aktivitas sedang, dan mempunyai kualitas hidup yang baik