Tujuan penelitian adalah 1) untuk mengevaluasi potensi limbah dedak padi, limbah biji kakao fermentasi, dan limbah ikan kering sebagai konsentrat domba Palu yang diberi rumput gajah sebagai sumber serat, serta 2) untuk mengetahui level protein kasar dalam ransum domba Palu yang diberi konsentrat dedak padi, limbah biji kakao fermentasi, limbah ikan dengan rumput gajah sebagai sumber serat. Pakan ternak perlu mendapat perhatian karena 60-70 % dari seluruh biaya produksi digunakan untuk penyediaan pakan. Besarnya biaya produksi usaha peternakan tersebut menyebabkan kesinambungan penyediaan makanan ternak maupun kualitasnya perlu tetap diperhatikan. Oleh karena itu perlu mencari bahan pakan alternatif melalui penggunaan bahan pakan hasil ikutan pertanian, perkebunan, dan perikanan yang dapat menurunkan biaya ransum tanpa mengabaikan kualitas pakan sebagai bahan pakan konsentrat ruminansia kecil khususnya domba Palu. Sebuah Penelitian dengan menggunakan rumput gajah, serta konsentrat yang terdiri dari dedak padi, limbah biji kakao fermentasi telah dilaksanakan. Penelitian ini juga menggunakan limbah ikan kering dengan protein kasar ransum masing-masing 10%, 12%, dan 14%. Ternak percobaan yang digunakan adalah domba Palu betina sebanyak 24 ekor dengan rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian hijauan rumput gajah dan konsentrat dedak padi, limbah biji kakao hasil fermentasi, limbah ikan kering, dan premix yang mengandung protein kasar 12 % dan 14% menunjukkan pertambahan bobot badan harian (PBBH) yang terbaik 16,57 + 2,20 g dan 17,68 + 2,07 g. Hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa penggunaan ransum dengan protein kasar 14 % memiliki penampilan PBBH yang baik tetapi berdasarkan jumlah bahan baku yang digunakan terjadi kemahalan harga, maka disarankan menggunakan ransum dengan kandungan protein kasar 12%.