Rizki Purnamasari, Rizki
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Uji aktivitas antifungi ekstrak etanol daun jambu bol (Syzygium malaccense L.) dalam sediaan sabun cair kewanitaan terhadap Candida albicans Purnamasari, Rizki; Marcellia, Selvi; Purnama, Robby Candra
JOURNAL OF Pharmacy and Tropical Issues Vol. 1 No. 2 (2021): December Edition 2021
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia (ISFI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/pti.v1i2.97

Abstract

Pendahuluan: Indonesia merupakan sebuah negara yang berada di titik khatulistiwa dan merupakan negara dengan iklim tropis, dimana negara tropis memiliki kelembaban yang tinggi.  Kelembaban yang tinggi menimbulkan organisme jamur dapat dengan mudah menginfeksi dan menyebar. Candida albicans merupakan flora normal pada genetalia wanita yang dapat menyebabkan keputihan. Daun jambu bol (Syzygium malaccense L.) mengandung senyawa golongan alkaloid, flavonoid, tannin, saponin, dan steroid yang memiliki aktivitas menghambat pertumbuhan Candida albicans. Tujuan: untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun jambu bol sebagai antifungi terhadap Candida albicans. Metode: Difusi cakram dan sumuran dengan uji antifungi dianalisis one way anova. Konsentrasi ekstrak etanol daun jambu bol yang digunakan yaitu 5%, 30%, 50% dan 70% dengan rata-rata zona hambat 0.00 mm, 0.00 mm, 11.37 mm dan 13.42 mm. Pada sediaan sabun cair kewanitaan yang digunakan yaitu konsentrasi 50% dan 70% dengan rata-rata zona hambat 11.43 mm dan 13.40 mm. Hasil: Zona hambat  ekstrak daun jambu bol dan sediaan sabun cair kewanitaan  yaitu 0,000 (P<0,05). Simpulan: Ekstrak etanol daun jambu bol dalam sediaan sabun cair kewanitaan dapat menghambat pertumbuhan fungi Candida albicans. ekstrak daun jambu bol dan sediaan sabun cair kewanitaan menunjukan adanya perbedaan zona hambat yang signifikan. Pendahuluan: Indonesia merupakan sebuah negara yang berada di titik khatulistiwa dan merupakan negara dengan iklim tropis, dimana negara tropis memiliki kelembaban yang tinggi.  Kelembaban yang tinggi menimbulkan organisme jamur dapat dengan mudah menginfeksi dan menyebar. Candida albicans merupakan flora normal pada genetalia wanita yang dapat menyebabkan keputihan. Daun jambu bol (Syzygium malaccense L.) mengandung senyawa golongan alkaloid, flavonoid, tannin, saponin, dan steroid yang memiliki aktivitas menghambat pertumbuhan Candida albicans. Tujuan: untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun jambu bol sebagai antifungi terhadap Candida albicans. Metode: Difusi cakram dan sumuran dengan uji antifungi dianalisis one way anova. Konsentrasi ekstrak etanol daun jambu bol yang digunakan yaitu 5%, 30%, 50% dan 70% dengan rata-rata zona hambat 0.00 mm, 0.00 mm, 11.37 mm dan 13.42 mm. Pada sediaan sabun cair kewanitaan yang digunakan yaitu konsentrasi 50% dan 70% dengan rata-rata zona hambat 11.43 mm dan 13.40 mm. Hasil: Zona hambat  ekstrak daun jambu bol dan sediaan sabun cair kewanitaan  yaitu 0,000 (P<0,05). Simpulan: Ekstrak etanol daun jambu bol dalam sediaan sabun cair kewanitaan dapat menghambat pertumbuhan fungi Candida albicans. ekstrak daun jambu bol dan sediaan sabun cair kewanitaan menunjukan adanya perbedaan zona hambat yang signifikan. Pendahuluan: Indonesia merupakan sebuah negara yang berada di titik khatulistiwa dan merupakan negara dengan iklim tropis, dimana negara tropis memiliki kelembaban yang tinggi.  Kelembaban yang tinggi menimbulkan organisme jamur dapat dengan mudah menginfeksi dan menyebar. Candida albicans merupakan flora normal pada genetalia wanita yang dapat menyebabkan keputihan. Daun jambu bol (Syzygium malaccense L.) mengandung senyawa golongan alkaloid, flavonoid, tannin, saponin, dan steroid yang memiliki aktivitas menghambat pertumbuhan Candida albicans. Tujuan: untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun jambu bol sebagai antifungi terhadap Candida albicans. Metode: Difusi cakram dan sumuran dengan uji antifungi dianalisis one way anova. Konsentrasi ekstrak etanol daun jambu bol yang digunakan yaitu 5%, 30%, 50% dan 70% dengan rata-rata zona hambat 0.00 mm, 0.00 mm, 11.37 mm dan 13.42 mm. Pada sediaan sabun cair kewanitaan yang digunakan yaitu konsentrasi 50% dan 70% dengan rata-rata zona hambat 11.43 mm dan 13.40 mm. Hasil: Zona hambat  ekstrak daun jambu bol dan sediaan sabun cair kewanitaan  yaitu 0,000 (P<0,05). Simpulan: Ekstrak etanol daun jambu bol dalam sediaan sabun cair kewanitaan dapat menghambat pertumbuhan fungi Candida albicans. ekstrak daun jambu bol dan sediaan sabun cair kewanitaan menunjukan adanya perbedaan zona hambat yang signifikan. Pendahuluan: Indonesia merupakan sebuah negara yang berada di titik khatulistiwa dan merupakan negara dengan iklim tropis, dimana negara tropis memiliki kelembaban yang tinggi.  Kelembaban yang tinggi menimbulkan organisme jamur dapat dengan mudah menginfeksi dan menyebar. Candida albicans merupakan flora normal pada genetalia wanita yang dapat menyebabkan keputihan. Daun jambu bol (Syzygium malaccense L.) mengandung senyawa golongan alkaloid, flavonoid, tannin, saponin, dan steroid yang memiliki aktivitas menghambat pertumbuhan Candida albicans. Tujuan: untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun jambu bol sebagai antifungi terhadap Candida albicans. Metode: Difusi cakram dan sumuran dengan uji antifungi dianalisis one way anova. Konsentrasi ekstrak etanol daun jambu bol yang digunakan yaitu 5%, 30%, 50% dan 70% dengan rata-rata zona hambat 0.00 mm, 0.00 mm, 11.37 mm dan 13.42 mm. Pada sediaan sabun cair kewanitaan yang digunakan yaitu konsentrasi 50% dan 70% dengan rata-rata zona hambat 11.43 mm dan 13.40 mm. Hasil: Zona hambat  ekstrak daun jambu bol dan sediaan sabun cair kewanitaan  yaitu 0,000 (P<0,05). Simpulan: Ekstrak etanol daun jambu bol dalam sediaan sabun cair kewanitaan dapat menghambat pertumbuhan fungi Candida albicans. ekstrak daun jambu bol dan sediaan sabun cair kewanitaan menunjukan adanya perbedaan zona hambat yang signifikan. Pendahuluan: Indonesia merupakan sebuah negara yang berada di titik khatulistiwa dan merupakan negara dengan iklim tropis, dimana negara tropis memiliki kelembaban yang tinggi.  Kelembaban yang tinggi menimbulkan organisme jamur dapat dengan mudah menginfeksi dan menyebar. Candida albicans merupakan flora normal pada genetalia wanita yang dapat menyebabkan keputihan. Daun jambu bol (Syzygium malaccense L.) mengandung senyawa golongan alkaloid, flavonoid, tannin, saponin, dan steroid yang memiliki aktivitas menghambat pertumbuhan Candida albicans. Tujuan: untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun jambu bol sebagai antifungi terhadap Candida albicans. Metode: Difusi cakram dan sumuran dengan uji antifungi dianalisis one way anova. Konsentrasi ekstrak etanol daun jambu bol yang digunakan yaitu 5%, 30%, 50% dan 70% dengan rata-rata zona hambat 0.00 mm, 0.00 mm, 11.37 mm dan 13.42 mm. Pada sediaan sabun cair kewanitaan yang digunakan yaitu konsentrasi 50% dan 70% dengan rata-rata zona hambat 11.43 mm dan 13.40 mm. Hasil: Zona hambat  ekstrak daun jambu bol dan sediaan sabun cair kewanitaan  yaitu 0,000 (P<0,05). Simpulan: Ekstrak etanol daun jambu bol dalam sediaan sabun cair kewanitaan dapat menghambat pertumbuhan fungi Candida albicans. ekstrak daun jambu bol dan sediaan sabun cair kewanitaan menunjukan adanya perbedaan zona hambat yang signifikan. Pendahuluan: Indonesia merupakan sebuah negara yang berada di titik khatulistiwa dan merupakan negara dengan iklim tropis, dimana negara tropis memiliki kelembaban yang tinggi.  Kelembaban yang tinggi menimbulkan organisme jamur dapat dengan mudah menginfeksi dan menyebar. Candida albicans merupakan flora normal pada genetalia wanita yang dapat menyebabkan keputihan. Daun jambu bol (Syzygium malaccense L.) mengandung senyawa golongan alkaloid, flavonoid, tannin, saponin, dan steroid yang memiliki aktivitas menghambat pertumbuhan Candida albicans. Tujuan: untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun jambu bol sebagai antifungi terhadap Candida albicans. Metode: Difusi cakram dan sumuran dengan uji antifungi dianalisis one way anova. Konsentrasi ekstrak etanol daun jambu bol yang digunakan yaitu 5%, 30%, 50% dan 70% dengan rata-rata zona hambat 0.00 mm, 0.00 mm, 11.37 mm dan 13.42 mm. Pada sediaan sabun cair kewanitaan yang digunakan yaitu konsentrasi 50% dan 70% dengan rata-rata zona hambat 11.43 mm dan 13.40 mm. Hasil: Zona hambat  ekstrak daun jambu bol dan sediaan sabun cair kewanitaan  yaitu 0,000 (P<0,05). Simpulan: Ekstrak etanol daun jambu bol dalam sediaan sabun cair kewanitaan dapat menghambat pertumbuhan fungi Candida albicans. ekstrak daun jambu bol dan sediaan sabun cair kewanitaan menunjukan adanya perbedaan zona hambat yang signifikan. Pendahuluan: Indonesia merupakan sebuah negara yang berada di titik khatulistiwa dan merupakan negara dengan iklim tropis, dimana negara tropis memiliki kelembaban yang tinggi.  Kelembaban yang tinggi menimbulkan organisme jamur dapat dengan mudah menginfeksi dan menyebar. Candida albicans merupakan flora normal pada genetalia wanita yang dapat menyebabkan keputihan. Daun jambu bol (Syzygium malaccense L.) mengandung senyawa golongan alkaloid, flavonoid, tannin, saponin, dan steroid yang memiliki aktivitas menghambat pertumbuhan Candida albicans. Tujuan: untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun jambu bol sebagai antifungi terhadap Candida albicans. Metode: Difusi cakram dan sumuran dengan uji antifungi dianalisis one way anova. Konsentrasi ekstrak etanol daun jambu bol yang digunakan yaitu 5%, 30%, 50% dan 70% dengan rata-rata zona hambat 0.00 mm, 0.00 mm, 11.37 mm dan 13.42 mm. Pada sediaan sabun cair kewanitaan yang digunakan yaitu konsentrasi 50% dan 70% dengan rata-rata zona hambat 11.43 mm dan 13.40 mm. Hasil: Zona hambat  ekstrak daun jambu bol dan sediaan sabun cair kewanitaan  yaitu 0,000 (P<0,05). Simpulan: Ekstrak etanol daun jambu bol dalam sediaan sabun cair kewanitaan dapat menghambat pertumbuhan fungi Candida albicans. ekstrak daun jambu bol dan sediaan sabun cair kewanitaan menunjukan adanya perbedaan zona hambat yang signifikan. Pendahuluan: Indonesia merupakan sebuah negara yang berada di titik khatulistiwa dan merupakan negara dengan iklim tropis, dimana negara tropis memiliki kelembaban yang tinggi.  Kelembaban yang tinggi menimbulkan organisme jamur dapat dengan mudah menginfeksi dan menyebar. Candida albicans merupakan flora normal pada genetalia wanita yang dapat menyebabkan keputihan. Daun jambu bol (Syzygium malaccense L.) mengandung senyawa golongan alkaloid, flavonoid, tannin, saponin, dan steroid yang memiliki aktivitas menghambat pertumbuhan Candida albicans. Tujuan: untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun jambu bol sebagai antifungi terhadap Candida albicans. Metode: Difusi cakram dan sumuran dengan uji antifungi dianalisis one way anova. Konsentrasi ekstrak etanol daun jambu bol yang digunakan yaitu 5%, 30%, 50% dan 70% dengan rata-rata zona hambat 0.00 mm, 0.00 mm, 11.37 mm dan 13.42 mm. Pada sediaan sabun cair kewanitaan yang digunakan yaitu konsentrasi 50% dan 70% dengan rata-rata zona hambat 11.43 mm dan 13.40 mm. Hasil: Zona hambat  ekstrak daun jambu bol dan sediaan sabun cair kewanitaan  yaitu 0,000 (P<0,05). Simpulan: Ekstrak etanol daun jambu bol dalam sediaan sabun cair kewanitaan dapat menghambat pertumbuhan fungi Candida albicans. ekstrak daun jambu bol dan sediaan sabun cair kewanitaan menunjukan adanya perbedaan zona hambat yang signifikan.
Uji aktivitas antifungi ekstrak etanol daun jambu bol (Syzygium malaccense L) dalam sediaan sabun cair kewanitaan terhadap Candida albicans Purnamasari, Rizki; Marcellia, Selvi; Purnama, Robby Candra
JOURNAL OF Pharmacy and Tropical Issues Vol. 3 No. 2 (2023): December Edition 2023
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia (ISFI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/pti.v3i2.523

Abstract

Background: Indonesia is a country on the equator and is a country with a tropical climate, where tropical countries have high humidity. High humidity causes fungal organisms to easily infect and spread. Candida albicans is a normal flora on the female genitalia that can cause vaginal discharge. Guava leaves (Syzygium malaccense L.) contain alkaloids, flavonoids, tannins, saponins, and steroids that have activity inhibiting the growth of Candida albicans. Purpose: To determine the effectiveness of guava leaf extract as antifungal against Candida albicans. Method: Diffusion of discs and wells with antifungal assay were analyzed by one way ANOVA. The concentrations of guava leaf ethanol extract used were 5%, 30%, 50% and 70% with an average inhibition zone of 0.00 mm, 0.00 mm, 11.37 mm and 13.42 mm. In women's liquid soap preparations used are concentrations of 50% and 70% with an average inhibition zone of 11.43 mm and 13.40 mm. Results: Inhibition zone of guava leaf extract and female liquid soap was 0.000 (P<0.05). Conclusion: Guava leaf ethanol extract in female liquid soap can inhibit the growth of Candida albicans fungus. Guava leaf extract and female liquid soap preparations showed significant differences in inhibition zones. Keywords: Candida albican; Guava leaves; Women's liquid soap   Pendahuluan: Indonesia merupakan sebuah negara yang berada di titik khatulistiwa dan merupakan negara dengan iklim tropis, dimana negara tropis memiliki kelembaban yang tinggi. Kelembaban yang tinggi menimbulkan organisme jamur dapat dengan mudah menginfeksi dan menyebar. Candida albicans merupakan flora normal pada genetalia wanita yang dapat menyebabkan keputihan. Daun jambu bol (Syzygium malaccense L.) mengandung senyawa golongan alkaloid, flavonoid, tannin, saponin, dan steroid yang memiliki aktivitas menghambat pertumbuhan Candida albicans. Tujuan: untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun jambu bol sebagai antifungi terhadap Candida albicans. Metode: Difusi cakram dan sumuran dengan uji antifungi dianalisis one way anova. Konsentrasi ekstrak etanol daun jambu bol yang digunakan yaitu 5%, 30%, 50% dan 70% dengan rata-rata zona hambat 0.00 mm, 0.00 mm, 11.37 mm dan 13.42 mm. Pada sediaan sabun cair kewanitaan yang digunakan yaitu konsentrasi 50% dan 70% dengan rata-rata zona hambat 11.43 mm dan 13.40 mm. Hasil: Zona hambat ekstrak daun jambu bol dan sediaan sabun cair kewanitaan  yaitu 0,000 (P<0,05). Simpulan: Ekstrak etanol daun jambu bol dalam sediaan sabun cair kewanitaan dapat menghambat pertumbuhan fungi Candida albicans. ekstrak daun jambu bol dan sediaan sabun cair kewanitaan menunjukan adanya perbedaan zona hambat yang signifikan.   Kata Kunci: Candida albican; Daun jambu bol; Sabun cair kewanitaan