Penny Ismiati Iskak, Penny Ismiati
Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Jalan Ir. H. Juanda No. 20, Bogor

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS KUALITAS RUANGAN PERPUSTAKAAN: STUDI KASUS PADA PUSAT PERPUSTAKAAN DAN PENYEBARAN TEKNOLOGI PERTANIAN Iskak, Penny Ismiati; Andriani, Juznia
Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol 22, No 2 (2013): Oktober 2013
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Layanan perpustakaan yang prima memerlukan dukungan sarana dan prasarana yang berkualitas. Untuk mengetahui persepsi pengguna terhadap kualitas perpustakaan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, dilakukan kajian analisis kualitas ruang perpustakaan di Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA). Survei dengan menggunakan kuesioner dilakukan pada bulan Mei sampai Agustus 2013. Responden pada kajian ini sebanyak 97 orang. Metode yang digunakan untuk pengukuran kualitas ruangan adalah analisis kesenjangan (gap analysis) antara persepsi pengguna terhadap kenyataan yang diterima pada saat berkunjung dengan harapan pengguna terhadap kualitas sarana dan prasarana yang diinginkan. Kriteria kualitas ruangan mengikuti metode top ten qualities of good library space dari McDonalds (2006), yaitu 1) fungsional, 2) mudah beradaptasi, 3) mudah diakses, 4) bervariasi, 5) interaktif, 6) kondusif, 7) sesuai lingkungan, 8) aman dan terjamin, 9) efisien, dan 10) sesuai perkembangan teknologi informasi. Hasil kajian menunjukkan bahwa persepsi responden terhadap kualitas ruangan perpustakaan secara umum dapat dikategorikan baik, namun belum memenuhistandar yang diharapkan pengguna (nilai kesenjangan = -0,735). Berdasarkan hasil kajian dapat direkomendasikan bahwa redesain/ renovasi ruang perpustakaan perlu dilakukan agar kualitas ruang sesuai dengan standar yang diharapkan pengguna. Perencanaan renovasi ruangan disarankan memperhatikan 10 kriteria dengan prioritas pada indikator kualitas ruangan yang memiliki kesenjangan negatif yang bernilai besar, yaitu kriteria kondusif mudah diakses, aman dan terjamin.
PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP KENYAMANAN RUANGAN PERPUSTAKAAN DI PUSAT PERPUSTAKAAN DAN PENYEBARAN TEKNOLOGI PERTANIAN Iskak, Penny Ismiati; Andriani, Juznia
Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol 23, No 1 (2014): April 2014
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perpustakaan dituntut untuk terus meningkatkan kualitas layanan perpustakaan, diantaranya perbaikan sarana dan prasarana perpustakaan, termasuk ruangan perpustakaan. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pemustaka terhadap kenyamanan ruang perpustakaan di PUSTAKA. Survei dengan menggunakan kuesioner dilaksanakan pada bulan Juni sampai November 2013 dengan responden sebanyak 97 orang. Variabel yang dikaji meliputi karakteristik responden, kebutuhan ruangan, ketersediaan ruangan, serta kenyamanan ruangan perpustakaan. Analisis difokuskan pada persepsi pemustaka terhadap kondisi saat ini (kondisi yang dirasakan pada saat berkunjung ke perpustakaan) dan harapan pemustaka terhadap kondisi fisik ruangan perpustakaan. Kesenjangan antara keduanya merupakan kualitas. Hasil kajian menunjukkan bahwa ruangan perpustakaan yang paling dibutuhkan pemustaka adalahruangan akses internet, diikuti ruangan baca, ruangan multi media, ruangan meja informasi, ruangan diskusi, ruangan baca personal, dan kid corner. Ruangan tersebut telah disediakan dengan baik oleh PUSTAKA, walaupun belum sesuai harapan pemustaka. Pemustaka merasa nyaman selama berada di ruang perpustakaan, namun masih belum sesuai dengan yang diharapkan pemustaka. Kebutuhan ruangan, ketersediaan ruangan, dan kualitas ruangan memberikan kontribusi terhadap prediksi kenyamanan yang dirasakan pemustaka. Kajian lanjutan perlu dilakukan dengan menyertakan variabel pengetahuan, sikap dan kemampuan pustakawan dalam memberikan layanan perpustakaan kepada pemustaka.
PERAN PUSAT PERPUSTAKAAN DAN PENYEBARAN TEKNOLOGI PERTANIAN DALAM TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Rufaidah, Vivit Wardah; Iskak, Penny Ismiati
Journal of Documentation and Information Science Vol 3, No 1 (2019): Maret (Article in Press)
Publisher : Association of Indonesian Library and Information Professionals

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (37.025 KB) | DOI: 10.33505/jodis.v3i1.72

Abstract

The Sustainable Development Goals (SDGs) are aligned with Indonesia's national development priorities set out in the National Medium Term Development Plan. Of the 169 SDGs targets, around 57 percent of SDGs are in line with national development priorities. Agriculture is closely related to achieving SDGs. Agricultural development driven by the Ministry of Agriculture of the Republic of Indonesia is included in second goal and 8th on achieving SDGs in Indonesia. The second goal is to eliminate hunger, achieve? food security, good nutrition, and improve sustainable agriculture. Whereas, the 8th goal is to promote inclusive and sustainable economic growth, productive and comprehensive employment opportunities, and decent work for all. In the second quarter of 2017, the agricultural sector contributed 13.92 percent (up 0.33 percent from the first quarter of 2017) to economic growth. In addition to absorbing labor (31.86% of the workforce), agriculture also provides food, industrial raw materials, feed and bio-energy and contributes to foreign exchange of US $ 8.24 billion. Innovation is very important in the success of agricultural development. Information plays an important role in the application of innovation by agricultural actors. The Indonesian Center for Agricultural Library and Agricultural Technology Dissemination plays a role in providing information related to agricultural innovation and promoting agricultural literacy in the community. The activities of agricultural literacy conducted by PUSTAKA include: 1) agricultural literacy workshop among students and extension workers, 2) increasing video collections of agricultural technology, 3) agricultural literacy in Taman Baca, 4) building Kid Corner and completing it with library material in agriculture , 5) visit Agricultural Technology and Science Parks, 6) exhibitions, and 7) technical guidance for farmers by presenting resource persons who are experts in agriculture. Through agricultural literacy, the community have been able to utilize information resources such as iTani, the Agricultural Publication Repository and the agricultural information provider website. In the end, it is expected that the community will more quickly adopt agricultural innovations.