. Fitriana, .
Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Untan, Pontianak

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

MODIFIKASI BUSANA REMPILIS GAYO LUWES DI KALANGAN REMAJA BANDA ACEH Maisarah, Rizki; Mukhirah, .; Fitriana, .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 2, No 3 (2017): Agustus
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuannya untuk mengetahui modifikasi busana rempelis Gayo Luwes yang dikenakan oleh remaja di Banda Aceh. Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yang memberikan gambaran tentang fenomena-fenomena yang terjadi saat ini. Subjek penelitian remaja kota Banda Aceh, pengumpulan data melalui wawancara. Kesimpulan penelitian yaitu: Modifikasi motif-motif yang banyak dihasilkan pengrajin saat ini sudah berkembang di seluruh kota Banda Aceh tetapi didalam modifikasi motif rempilis tidak terlalu menghilang dasar adat atau tidak banyak menghilang motif dasar. Pengembangan busana motif rempilis Gayo Lues di kota Banda Aceh sangat berkembang pada remaja usia 20 ke atas dalam merubah model busana moderen yang klasik. Remaja sangat menyukai busana rempilis Gayo Lues yang dikembangkan oleh pengrajin di Banda Aceh. Jenis-jenis yang dihasilkan pengrajin selain busana rempilis, ada tas, kupian, dan gelang tangan yang sangat diminati oleh konsumen. Kata Kunci: Modifikasi Busana, Rempilis Gayo Luwes, Remaja
PENERAPAN MOTIF KUPIAH MEUKEUTOP SEBAGAI HIASAN PADA BUSANA DAN PELENGKAPNYA Maulidiana, .; Mukhirah, .; Dewi, Rosmala; Fitriana, .; Novita, .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 2, No 3 (2017): Agustus
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerapan motif kupiah meukeutop sebagai hiasan busana dan pelengkapnya merupakan upaya pelestarian budaya lokal, motif kupiah meukeutop sebagai lambang kebudayaan perlu dilestarikan dan dikenalkan pada masyarakat terutama kaum muda yang mulai melupakan khazanah daerahnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan dalam penerapan motif kupiah meukeutop, penempatan motif kupiah meukeutop dan kendala yang dihadapi dalam upaya penerapan motif kupiah meukeutop sebagai hiasan pada busana dan pelengkapnya. Metode yang digunakan metode deskriptif kualitatif, subjek terdiri dari 2 responden sebagai pengrajin, 2 pengguna busana/pelengkapnya dan 1 tokoh adat MAA kabupaten Pidie. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dokumentasi dan penyajian data secara deskriptif dan penjelasan secara sistematis mengenai data-data yang diperoleh dalam penelitian, data dianalisa dengan menggunakan analisis komponensial. Berdasarkan temuan dilokasi penelitian, penerapan motif kupiah meukeutop mengalami perubahan dari segi warna dan motif, perubahan tersebut sebagai wujud untuk meningkatkan kualitas motif kupiah meukeutop sehingga dapat digunakan dalam berbagai aktivitas yang positif dan pengguna lebih berani menampilkan busana etnik kupiah meukeutop. Penempatan motif umumnya diterapkan pada bagian depan, disesuaikan dengan bentuk tubuh pengguna busana dan ukuran besar kecilnya jenis pelengkap busana. kendala yang dihadapi diantaranya kurangnya modal, alat penunjang, penggunaan waktu relatif lama serta keahlian para pengrajin tidak merata sehingga dapat menghambat proses produksi.
PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAHIT APLIKASI MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL (Penelitian Tindakan Kelas di SMK Negeri 1 Mesjid Raya) Raihanum, Putri; Dewi, Rosmala; Fitriana, .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 1, No 2 (2016): NOVEMBER
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berkembangnya teknologi saat ini membuat guru semakin banyak cara dalam mewujudkan kemauan dan menciptakan kesuksesan belajar. Salah satu dilakukan dengan menerapkan media audiovisual dalam pembelajaran sehingga membuat siswa tertarik, terhindar dari kebosanan dalam mengikuti pembelajaran, yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan Media Audiovisual. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Data penelitian bersumber dari guru Pelajaran Jahit Aplikasi dan 28 orang siswa kelas XI Tektil di SMK Negeri 1 Mesjid Raya. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan pretes sebelum memulai materi, melalui tes kepada siswa, melalui respon siswa terhadap media audiovisual, serta lembar observasi. Pengolahan data dengan menggunakan rumus persentase. Simpulan penelitian menunjukkan dengan menggunakan media audiovisual dapat menyederhanakan kesulitan guru dalam menyampaikan materi kepada siswa, supaya lebih mudah dipahami sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa lebih maksimal. Megingat menggunakan media audiovisual dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa, disarankan kepada guru Menjahit Aplikasi untuk menggunakan Media Audiovisual dalam proses pembelajaran.Kata Kunci: Peningkatan Proses, Hasil Belajar, Media AudiovisualThe development of technology today makes teachers more and more ways in realizing the will and create success learn one of them by applying audiovisual media in learning so that makes students interested, avoid the boredom in following the learning, which aims to improve student learning outcomes. This study aims to determine the activity of teachers and student activities in following the learning and to know the improvement of student learning outcomes by using Audiovisual Media. The method used in this research is quantitative descriptive method. This research data is sourced from the teacher of application sewing lesson and 28 students of class XI Tektil in SMK Negeri 1 Mesjid Raya. Data collection in this study by giving prites before the start of the material, through student tests, through student responses to audiovisual media, observation sheet. Data processing in this research is by using formula percentage. The conclusion of this research is to use audiovisual media can simplify the difficulties that are conveyed to the students to more easily understand what is delivered by the teacher so as to improve student learning outcomes maximum. Megingat using audiovisual media in learning can improve student learning outcomes, it is advisable to teachers sewing applications to use Audiovisual Media in the delivery of material.
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN PRAKARYA DI MAN 1 BANDA ACEH Fitria, Sri Rizki; Mukhirah, .; FITRIANA, .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 1, No 2 (2016): NOVEMBER
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Struktur kurikulum merupakan konsep pengorganisasian dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara guru mengimplementasikan kurikulum 2013 pada mata pelajaran Prakarya. Secara khusus penelitian bertujuan mengetahui tanggapan guru tentang penerapan kurikulum 2013 pada mata pelajaran Prakarya, mengetahui cara guru menerapkan kurikulum 2013 pada mata pelajaran Prakarya, mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi guru dalam menerapkan kurikulum 2013 pada mata pelajaran di MAN I Banda Aceh. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 5 orang guru yang mengajar mata pelajaran Prakarya. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan teknik analisis data. Berdasarkan hasil penelitian, temuan penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut. Pertama, kurikulum 2013 merupakan salah satu rancangan baru dari dinas pendidikan untuk memajukan mutu pendidikan. Penerapan kurikulum 2013 pada mata pelajaran Prakarya juga efektif dalam membentuk karakter siswa. Kedua, RPP disiapkan untuk memudahkan guru tersebut mengajar dan RPP yang disiapkan sesuai dengan kurikulum 2013. Ketiga, hambatan yang dihadapi ialah masih ada diantara siswa yang sulit memahami materi pelajaran dan latar belakang pendidikan guru yang berasal bukan dari mata pelajaran Prakarya. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang dirancang oleh pusat Dinas Pendidikan untuk memajukan mutu pendidikan melengkapi kekurangan kurikulum sebelumnya dalam proses pembelajaran, dan kurikulum ini mampu untuk membentuk karakteristik siswa. Latar belakang pendidikan guru juga harus sesuai dengan bidang pelajaran yang dijarkannya terhadap siswa.ABSTRACTThe structure of curriculum costitutes the organization of concept and learning loads in the teaching and learning system. This study aimed to know how the teacher implement Curriculum 2013 on the Subject of Art Projects (Prakarya). In particular, this study aimed to (1) knowing the teachers responses about the implementation of Curriculum 2013 on the subject of Art Projects (Prakarya) at MAN 1 Banda Aceh, (2) Knowing the ways used by the teacher implementing Curriculum 2013 on the subject of Art Projects (Prakarya), (3) Knowing the obstacles faced by the teacher in implementing Curriculum 2013 on the subject. The approach which was used was descriptive qualitative, and the subject of this study was five teachers who teach the subject of Art Projects (Prakarya). In order to collect the data, the researcher used observation, interview, and data analysis technique. Based on the result of data analysis, the findings of this study can be described as follows. Firstly, Curriculum 2013 constitutes a new design made by the Ministry of Education to enhance the quality of education. The implementation of Curriculum 2013 on the subject of Art Projects (Prakarya) was also effective to form the students character. Secondly, the lesson plan was prepared in association with the Curriculum 2013 to facilitate the teachers in teaching. Thirdly, the obstacles found was there are some students find it difficult to understand the learning materials because the teachers educational background is from other subject. This study concluded that Curriculum 2013 was designed by the Ministry of Education to improve the quality of education, and this curriculum is able to shape the students character. Moreover, the teachers educational background must be relevant to what subject he or she teaches to the students in the class.
HUBUNGAN MEDIA PEMBELAJARAN E-LEARNING DENGAN HASIL BELAJAR MERAJUT MATA KULIAH KERAJINAN PADA MAHASISWA TATA BUSANA FKIP UNIVERSITAS SYIAH KUALA Anara, Jihan; Maryam, Siti; Dewi, Rosmala; Fitriana, .; Fadhilah, .
Jurnal Busana & Budaya Vol 3, No 2 (2023): Edisi Oktober
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jbb.v3i2.34686

Abstract

Sistem pembelajarane-learningmerupakan pembelajaran yang dalam praktinya memanfaatkan jaringan komputer (network). Pembelajaran melalui mediae-learningsangat praktissehingga dapat menjadi alternatif untuk mengatasi kemandirian belajar pada mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi penggunaan media pembelajarane-learningpada pembelajaran merajut dalam Mata Kuliah Kerajinan(2) mengidenitifikasi hasil belajar merajut pada Mata Kuliah Kerajinan, dan (3) menganalisis hubungan media pembelajarane-learningdengan hasil belajar merajut pada Mata Kuliah Kerajinan konsentrasi Tata Busana. Penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini merupakan mahasiswa Tata Busana angkatan 2020 dengan kriteria telah mengikutiMataKuliahKerajinan yang berjumlah 77 orang. Teknik penentuan sampel menggunakan teknik sampling jenuh (sensus), dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.Pengumpulandata dilakukan menggunakan penyebaran angket/kuisioner dan dokumentasi.Hasilpenelitianmenunjukkanpenggunaan media pembelajarane-learningdimanfaatkan dengan baik oleh mahasiswa, terlihat dari hasil penyebaran angket diperolehsebesar 49,3% menjawab dengan kategori tinggi, 44,2% menjawab dengan kategori sedang dan 6,5 lainnya menjawab dengan kategori rendah. Pada hasil belajar merajut, sebanyak 97,5% mahasiswa mendapat nilai yang sangat baik yaitu pada rentang skor 95-80 dan 2,5% lainnya mendapat nilai 40.Berdasarkan hasil tersebutadanya hubungan positif antara media pembelajarane-learningdengan hasil belajar merajut padaMata Kuliah Kerajinandilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,008atau 0,05. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,300 menunjukkan bahwa tingkat korelasi (hubungan) antara media pembelajarane-learningdengan hasil belajar merajut pada Mata Kuliah KerajinanKonsentrasi Tata Busana FKIP Universitas Syiah kuala tergolong rendah. Berdasarkan hasil analisis diatas maka hipotesis penelitian diterima.Kata Kunci: Media PembelajaranE-learning, Hasil Belajar, Merajut