Berbagai studi menyatakan bahwa health literacy berhubungan erat dengan status kesehatan seseorang. Health literacy yang rendah dianggap sebagai penghalang potensial untuk meningkatkan hasil kesehatan pada orang dengan diabetes dan kondisi kronis lainnya sehingga penting untuk mengembangkan strategi intervensi yang tepat untuk meningkatkan health literacy. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak pelaksanaan Prolanis terhadap health literacy lanjut usia dengan Diabetes Mellitus Tipe 2 dalam meningkatkan status kesehatannya. Metode Penelitian: Desain penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian (N = 52) adalah peserta prolanis penderita Diabetes Melitus yang berusia â¥45 tahun. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner, lembar observasi dan rekam medik atau buku pemantauan kesehatan peserta Prolanis sebagai data sekundernya. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Analisis yang digunakan yaitu analisis korelasi Pearson. Hasil: Hasil penelitian dengan analisis korelasi Pearson menunjukkan adanya hubungan positif antara aktivitas layanan Prolanis dengan health literacy lansia dengan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Kota Manado dengan nilai p=0,001 dan kekuatan korelasi sedang (r=0,431). Hal ini berarti semakin baik pelaksanaan Prolanis maka semakin tinggi health literacy responden. Implikasi penelitian: hasil penelitian ini kiranya menjadi bahan masukan dalam meningkatkan kualitas layanan Prolanis sebagai salah satu strategi intervensi bagi mereka yang memiliki tingkat health literacy yang rendah juga penting untuk melakukan penilaian mengenai tingkat health literacy pasien sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat literasi dan kebutuhan pasien. Prolanis memberi dampak positif pada health literacy dan status kesehatan lansia.