Rachmatdinata Rachmatdinata, Rachmatdinata
FK UNPAD/Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kondiloma Akuminata di Daerah Anus yang Disebabkan oleh Infeksi Human Papilloma Virus Tipe 6, 11, dan 16 Pada Seorang Laki Suka Laki dengan HIV Positif Achdiat, Pati Aji; Djajakusumah, Tony S; Rachmatdinata, Rachmatdinata
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Human papilloma virus (HPV) merupakan salah satu penyebab infeksi menular seksual terbanyak di seluruh dunia. Kondiloma akuminata (KA) merupakan salah satu manifestasi klinis infeksi HPV yang paling sering ditemukan. Risiko terinfeksi virus HPV multipel lebih tinggi pada penderita HIV, sedangkan risiko terinfeksi tipe ganas lebih tinggi pada laki suka laki (LSL). Dilaporkan satu kasus KA di daerah anus yang disebabkan oleh infeksi HPV tipe 6, 11, dan 16 pada seorang LSL dengan HIV positif. Diagnosis ditegakkan berdasarkan gambaran klinis yang karakteristik berupa papula dan plak verukosa berbentuk seperti bunga kol. Hasil pemeriksaan histopatologis menunjang diagnosis KA namun tidak menunjukkan tanda-tanda keganasan. Pasien diberikan terapi bedah listrik dan trikloroasetat (TCA) 80% topikal. Faktor risiko KA multipel pada pasien ini kemungkinan disebabkan jumlah pasangan seksual yang banyak, LSL, dan infeksi HIV dengan hitung CD4 382 sel/uL. Hasil serotyping menunjukkan penyebab KA adalah HPV tipe 6, 11, dan 16. Pasien disarankan untuk melakukan screening sitologi setiap tahunnya.   Kata kunci: HIV, infeksi HPV multipel, kondiloma akuminata, LSL
Koinfeksi Sifilis Sekunder dan HIV pada Seorang Laki Suka Laki Ain, Ayu Nur; Rachmatdinata, Rachmatdinata; Djajakusumah, Tony S
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Dilaporkan satu kasus koinfeksi sifilis sekunder dan HIV disertai dermatitis kontak iritan pada seorang laki suka laki (LSL) berusia 24 tahun. Gambaran klinis berupa makula eritema, papula eritema, plak eritema, dan skuama tipis pada kulit kepala berambut, leher, dada, punggung, kedua lengan, dan kedua tungkai bawah. Pada kedua telapak tangan dan kaki terdapat makula eritema. Pada korpus penis dan skrotum didapatkan makula eritema, makula hiperpigmentasi, dan makula hipopigmentasi. Diagnosis sifilis sekunder ditegakkan berdasarkan gambaran klinis serta hasil pemeriksaan veneral disease research laboratory (VDRL) 1/128 dan Treponema pallidum haemagglutination assay (TPHA) 1/2.560. Penderita diterapi dengan benzatin penisilin G 2,4 juta UI intramuskular sekali seminggu selama tiga minggu. Perbaikan klinis didapatkan pada hari ke-9 dan penurunan titer VDRL sebanyak dua kali didapatkan pada satu bulan setelah pemberian terapi benzatin penisilin G yang pertama.   Kata kunci: Benzatin penisilin G, HIV, koinfeksi, LSL (laki suka laki), sifilis sekunder Secondary Syphilis and HIV Coinfection in a Men Who Have Sex with Men   Abstract A case of secondary syphilis and HIV coinfection accompanied by irritant contact dermatitis in a 24-year-old men who have sex with men (MSM) was reported. The patient presented with erythematous macules, papules, plaque, and thin scales on the scalp, neck, chest, back, both arms and lower limbs. There were erythematous macules on both palms and soles, also erythematous macules, hiperpigmented macules, and hypopigmented macules on the penile shaft and scrotum. Diagnosis of secondary syphilis was established based on clinical appearances and results of veneral disease research laboratory (VDRL) 1/128 and Treponema pallidum haemagglutination assay (TPHA) 1/2,560. The patient was treated with intramuscular 2.4 million IU  benzathine penicilline G once weekly for three weeks. Clinical improvement was appeared on the 9th  day and twofold decrease of VDRL titer in one month after first administration of benzathine penicilline G.   Key words: Benzathine penicilline G, coinfection, HIV, MSM, secondary syphilisÂ