Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PENERAPAN CHEMISTRY WEB DENGAN PENDEKATANCONTEXTUAL TEACHING AND LEARNINGMATERI LAJU REAKSI Zuhaida, Anggun; Prasetyo, Eko Budi; Saptorini, Saptorini
Chemistry in Education Vol 1 No 1 (2012): Terbit Bulan April 2012
Publisher : Chemistry in Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses pembelajaran kimia di SMA cenderung masih bersifat teoritik yangmenyebabkan siswa jarang memanfaatkan fasilitas internet gratis (wifi) yangtersedia di sekolah, oleh sebab itu diperlukan pendekatan serta mediapembelajaran yang menarik bagi siswa. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh penggunaan media chemistry web dengan pendekatancontextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar materi pokok lajureaksi. Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas XI IPA di SMAN 3Semarang. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik cluster randomsampling dan terpilih kelas XI IPA 4 sebagai kelas eksperimen yang mendapatperlakuan dengan menggunakan media chemistry web dengan pendekatan CTL,dan kelas XI IPA 6 sebagai kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional danmedia powerpoint. Pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, tes,observasi dan angket. Uji hipotesis menggunakan koefisien korelasi biserial dankoefisien determinasi dan diperoleh rb 0,65 dengan besarnya kontribusi 42,11%.Temuan penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media chemistry webdengan pendekatan CTL berpengaruh terhadap hasil belajar materi pokok lajureaksi siswa kelas XI IPA SMAN 3 Semarang dengan kontribusi 42,11%.
IMPLEMENTASI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBASIS WEB PADA PRAKTIKUM KIMIA Zuhaida, Anggun
ATTARBIYAH: Journal of Islamic Culture and Education Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : ATTARBIYAH: Journal of Islamic Culture and Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.752 KB)

Abstract

Proses pembelajaran kimia di SMA/MA masih cenderung bersifat konvensional artinya pembelajarannya masih bersifat teoritik dan belum mengembangkan kemampuan siswa secara maksimal. Pembelajaran praktikum dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk menguji dan mengaplikasikan teori dengan menggunakan fasilitas laboratorium maupun di luar laboratorium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pendekatan CTL berbasis web terhadap hasil belajar materi pokok laju reaksi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA di MAN 2 Kudus. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik cluster random sampling yaitu kelas XI IPA 4 sebagai kelas eksperimen yang mendapat perlakuan dengan menggunakan pendekatan CTL berbasis webdan kelas XI IPA 5 sebagai kelas kontrol yang mendapatkan pembelajaran konvensional dengan media powerpoint. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi, tes, observasi dan angket. Uji hipotesis menggunakan koefisien korelasi biserial dan koefisien determinasi dan diperoleh rb 0,65 dengan besarnya kontribusi 42,11%. Simpulannya adalah penggunaan pendekatan CTL berbasis web berpengaruh terhadap hasil belajar materi pokok laju reaksi siswa kelas XI IPA MAN 2 Kudus dengan kontribusi 42,11%. The learning process chemistry in SMA/MA still tends to be a conventional means are still teoritik out the lesson and had yet to develop the ability of students to the maximum. Practical learning can provide an opportunity to students to test and apply the theory by using the facilities of the laboratory and outside the laboratory. This research aims to know the influence of the use of web-based CTL approach towards learning outcomes subject matter the reaction rate. The population in this research is the grade XI IPA in MAN 2 Kudus. Sampling is done using cluster random sampling techniques, namely class XI IPA 4 as a class experiments who got the treatment by using web-based CTL approach and Class XI IPA 5 as a control class get conventional learning with media powerpoint. Method of data collection in this research is a method of documentation, tests, observation and question form. Test hypotheses using the coefficient of biserial correlation and coefficient of determination and acquired rb 0.65 with the amount of contributions 42,11%. The conclusion is the use of web-based CTL influential approach towards learning outcomes subject matter the rate of grade XI IPA MAN 2 Kudus with contributions 42,11%.
Program Pembelajaran IPA Berbasis Masalah untuk Menumbuhkan Metakognisi Siswa MTS di Salatiga Zuhaida, Anggun
Ibriez : Jurnal Kependidikan Dasar Islam Berbasis Sains Vol 2 No 2 (2017)
Publisher : IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (960.326 KB) | DOI: 10.21154/ibriez.v2i2.30

Abstract

Perkembangan bahan kajian tentang IPA yang pesat menuntut para pendidik agar mampu merancang dan melaksanakan pendidikan yang lebih terarah pada pengusaan konsep IPA. Perkembangan IPA tidak hanya ditunjukkan oleh kumpulan fakta, melainkan timbul akibat adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah. IPA tidak hanya sekedar  pengetahuan, melainkan melibatkan operasi mental, keterampilan dan strategi dalam menemukan konsep IPA itu sendiri. Program pembelajaran IPA berbasis masalah untuk menumbuhkan metakognisi merupakan pelaksanaan perangkat pembelajaran, khususnya silabus, RPP, lembar kerja, media, dan asesmen. Model pembelajaran yang dipakai dalam penelitian ini adalah model problem based learning (PBL). Inovasi model pembelajaran merujuk pada penggunaan model PBL dalam pelaksanaan pembelajaran yang digunakan untuk mengetahui pencapaian metakognisi. Secara umum, penelitian ini dilakukan dengan prosedur penelitian Research & Development. Penelitian dilakukan pada MTs di Kota Salatiga dengan subjek penelitian  siswa kelas VIII dengan cara pengambilan sampling yaitu purposive sampling. Tujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk meninjau karakteristik Program Pembelajaran IPA berbasis masalah, serta menganalisis tingkat pencapaian kemampuan metakognisi. Indikator-indikator metakognisi yang digunakan adalah mengacu pada tipe-tipe Metakognisi Schraw dan Dennison (1994:472-474). Hasil pencapaian keterampilan metakognisi pada aspek tes essay menunjukkan hasil yang positif, aspek kinerja menunjukkan indikator yang dominan adalah planning, sedangkan dari hasil angket menunjukkan dominasi indikator evaluasi.
DESKRIPSI SAINTIFIK PENGARUH TANAH PADA PERTUMBUHAN TANAMAN: Studi Terhadap QS. Al A’raf Ayat 58 Zuhaida, Anggun
THABIEA : JOURNAL OF NATURAL SCIENCE TEACHING Vol 1, No 2 (2018): THABIEA : JOURNAL OF NATURAL SCIENCE TEACHING
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/thabiea.v1i2.4055

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan maksud dari QS. Al A’raf ayat 58 dimana terdapat isyarat ilmiah yang menarik untuk dikaji. Allah telah menciptakan tumbuhan yang mana dapat tumbuh dari tanah yang baik. Isyarat Ilmiah yang disebutkan masih bersifat global sehingga perlu kajian yang lebih spesifik untuk mengetahui secara detail makna dari ayat tersebut. Metode yang digunakan adalah metode penelitian pustaka yakni mengumpulkan  data atau bahan dari berbagai sumber ilmu yang diperlukan dalam menyelesaikan artikel ini. Hasil kajian menunjukan bahwa dalam QS. Al A’raf ayat 58 tentang tanah yang baik adalah tanah yang subur. Tanaman dapat tumbuh yang salah satu syaratnya yaitu adanya tanah atau media tanam. Media yang baik (subur) akan membuat tanaman tersebut tumbuh dengan baik. Kandungan mineral yang cukup dalam tanah merupakan pengaruh utama terhadap tanaman untuk tumbuh. Tanah yang subur dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti  mineral, kadar pH, kelembapan, lapisan humus dan kadar biota. Tanaman akan tumbuh subur pada tanah yang baik sehingga tanah yang subur tentu menjadi ladang rezeki bagi manusia. Deskripsi saintifik pada Al-Qur’an akan memberikan pengetahuan dari dua sisi ilmu yang berbeda (sains dan agama). Karena pada dasarnya ilmu yang ada di dalam Al-Qur’an sudah tidak diragukan lagi. Dengan begitu, manusia diwajibkan untuk menjaga kelestarian atau kesuburan tanah sebagai wujud syukur dan iman kepada Allah Swt atas apa yang telah karuniakan kepada manusia.
PENGEMBANGAN ASESMEN METAKOGNISI CALON GURU IPA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH Zuhaida, Anggun
Jurnal Penelitian Vol 12 No 2: Nopember 2015
Publisher : IAIN Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.23 KB) | DOI: 10.28918/jupe.v12i2.650

Abstract

This research aims to develop a metacognition assessment for students of IPA teacher candidates through problem-based learning. Subjects tested in this study were 30 students in the Department Tadris IPA IAIN Salatiga using one group pretest-posttest design. Assessment isdeveloped based on metacognition indicators including an essay test assessment, performance assessment, assessment of attitudes and self assessment. The result of essay test indicates an increase in the ability of metacognition in general by the N-gain of 0.5 (medium category) where as performances and attitudes assessment lie in the good and excellent categories, while the self-assessment shows improvement results with N-gain of 0:45 (medium category). Overall, problem-based learning enhances the skills of metacognition that is "evaluation" on students of IPA teacher candidates.
DESAIN MADRASAH SAINS INTEGRATIF: INTEGRASI SAINS DAN AGAMA DALAM PERANGKAT DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Hasanah, Nur; Zuhaida, Anggun
EDUKASIA Vol 13, No 1 (2018): EDUKASIA
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/edukasia.v13i1.3517

Abstract

Science and religion are a unity. The difference between the two lies only in the way of view. Knowledge comes from the One God. All kinds of approaches to reality are ultimately capable of being integrated and integrated with the contemplation of the concept of God's oneness. Scientific activity is closely related to the implementation of education. The implementation of education is always based on curriculum development. The existence of curriculum development is based on the emergence of future challenges and competencies. This research aims to describe the design of integrative science and religion in the device and the implementation of learning. The research method used is descriptive qualitative, sample in this research is teacher at MTsN Kota Salatiga. The integration of science and religion is seen only in the implementation of learning, where teachers have introduced the relationship of science and religion through connecting with the verses of the Qur'an. The integration that has been implemented in the madrasah is already on the operational level.AbstrakSains dan agama merupakan satu kesatuan. Perbedaan keduanya hanya terletak pada cara pandang semata. Pengetahuan bersumber pada Tuhan Yang Maha Esa. Semua jenis pendekatan terhadap realitas pada akhirnya mampu disatupadukan dan diintegrasikan dengan melakukan perenungan tentang konsep keesaan Tuhan. Aktifitas saintifik erat hubungannya dengan pelaksanaan pendidikan. Penyelenggaraan pendidikan selalu didasarkan adanya pengembangan kurikulum. Adanya pengembangan kurikulum didasarkan pada munculnya tantangan dan kompetensi masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan desain madrasah sains integratif dalam perangkat dan pelaksanaan pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, sampel dalam penelitian ini adalah guru di MTsN Kota Salatiga. Integrasi sains dan agama terlihat hanya pada pelaksanaan pembelajaran, di mana guru sudah mengenalkan hubungan sains dan agama melalui menghubungkan dengan ayat-ayat al-Qur’an. Integrasi yang telah diterapkan di madrasah sudah pada tatataran operasional.Kata Kunci: Integrasi, Sains, Agama, Pembelajaran
ANALISIS LEVEL LITERASI LABORATORIUM KIMIA DARI CALON GURU IPA TAHUN PERTAMA Zuhaida, Anggun; Imaduddin, Muhamad
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 13, No 2 (2019): July (2019)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Laboratory literacy is part of scientific literacy, in chemistry learning it is not only learning that is based on understanding concepts, but also requires a laboratory skill to test the truth of theories and to know the benefits of chemical learning in daily life. This study is aimed at describing the level of literacy in prospective science teacher students in the first year. Literacy conditions are needed by the lecturer in designing laboratory activities at the Basic Chemistry Practicum course as part of the course that students must follow. This research is a descriptive study with 35 subjects of science teachers with heterogeneous backgrounds in one of the LPTK in Central Java. Literacy levels include an understanding of the functioning of the tool, the introduction of materials at the basic level, and also an understanding of the laboratory background. Data collection uses reflection sheets that require them to document, describe their functions, and describe laboratory materials and dimensions. The results show that the level of literacy is at a low level in 60% of students, moderate in 35% of students, and high level in 5% of students. Seeing these conditions, before conducting laboratory activities in the first year, matriculation needs to be done through virtual laboratory activities as well as demonstrations to be more effective.
Analisis Tingkat Kesadaran Lingkungan pada Mahasiswa Tadris IPA dalam Mengaplikasikan Pembelajaran tentang Paperless di IAIN Salatiga Millatuzzuhriyah, Aufi; Rofiah, hayi Qoidatur; Zuhaida, Anggun
Journal Of Biology Education Vol 2, No 1 (2019): Journal of Biology Education
Publisher : Tadris Biologi IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/jobe.v2i1.5494

Abstract

Saat ini lingkungan sudah menunjukkan banyak kerusakan, utamanya hutan. Hal ini sangat dipengaruhi oleh tindakan manusia sebagai pengguna. Seperti halnya pembakaran hutan, pertambangan, penebangan secara liar, dan bahkan tindakan sepele yang seringkali kita abaikan sebenarnya sangat memberikan efek buruk bagi lingkungan jika terus menerus kita lakukan seperti penggunaan kertas (termasuk tissue) yang bebas dan berlebihan. Mahasiswa khususnya mahasiswa Tadris IPA yang diharapkan dapat menjadi pelopor utamanya dalam menjaga kelestarian alam ini, dan menjadi subjek sekaligus tolok ukur dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesadaran mahasiswa Tadris IPA pada lingkungan khususnya dalam mengaplikasikan pembelajaran tentang paperless di IAIN Salatiga. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Analisis yang digunakan dengan bantuan instrument berupa lembar refleksi yang diberikan kepada 22 mahasiswa Jurusan Tadris IPA FTIK IAIN Salatiga yang diambil secara acak dari semester 3, semester 5, dan semester 7 Tahun Ajaran 2018/2019. Dari data yang didapatkan, tingkat kesadaran lingkungan pada mahasiswa Tadris IPA dalam mengaplikasikan pembelajaran tentang paperless masih tergolong rendah dengan persentase nilai rata-rata yaitu 41,8%. Hal ini disebabkan oleh berbagai aspek termasuk diantaranya adalah pola hidup mahasiswa baik didalam maupun diluar kelas. Sehingga kedepannya diharapkan mahasiswa Tadris IPA sebagai pelopor konservasi lingkungan melalui pembelajaran IPA dapat meningkatkan sikap peduli lingkungan pada mahasiswa Tadris IPA IAIN Salatiga.
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA EDMODO DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI TEKANAN PADA ZAT Jumaeroh, Siti; Zuhaida, Anggun
THABIEA : JOURNAL OF NATURAL SCIENCE TEACHING Vol 2, No 2 (2019): THABIEA : JOURNAL OF NATURAL SCIENCE TEACHING
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/thabiea.v2i2.5995

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media Edmodo dengan model pembelajaran Discovery Learning terhadap hasil belajar IPA. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif eksperimental semu. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling yaitu kelas VIII-D (kelas eksperimen) dan kelas VIII-E (kelas kontrol) SMP Negeri 1 Salatiga, masing-masing berjumlah 30 siswa dan 28 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Edmodo sangat membantu proses pembelajaran siswa, mudah diakses dimana saja dan kapan saja. Hal tersebut dapat dilihat pada hasil angket yang telah disebarkan pada kedua sampel. Hasil angket menunjukkan bahwa kelas eksperimen lebih tinggi ketertarikannya terhadap materi pelajaran dibandingkan dengan kelas kontrol. Hasil uji korelasi terdapat hubungan antara media Edmodo dengan hasil belajar siswa bernilai 0,453 yang tingkat hubungannya berarti sedang/cukup.Hasil uji regresi linier sederhana memiliki nilai signifikansi sebesar 0,015 dengan nilai pengaruh antara dua variabel sebesar 20,5%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh media Edmodo dengan model pembelajaran Discovery Learning terhadap hasil belajar IPA materi tekanan pada zat siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Salatiga.
Pre-service Science Teachers’ Impressions on The Implementation of Small-Scale Chemistry Practicum Imaduddin, Muhamad; Tantayanon, Supawan; Zuhaida, Anggun; Hidayah, Fitria Fatichatul
THABIEA : JOURNAL OF NATURAL SCIENCE TEACHING Vol 3, No 2 (2020): THABIEA : JOURNAL OF NATURAL SCIENCE TEACHING
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/thabiea.v3i2.8893

Abstract

This study aims to describe the implementation of the small-scale chemistry approach in the practicum, as well as to show various Pre-service Science Teachers’ impressions. This research is action research involving 69 Pre-service Science Teachers (PSTs), 15 males and 54 females. Collecting data using documentation techniques at each stage of practicum activities, as well as reflection sheets. The results of the documentation are presented and analyzed using narrative descriptions, while the results of the reflections from the PSTs are coded and grouped into (1) the most memorable experiment, (2) positive impressions, and (3) negative impressions. The practicum covers five topics, namely (1) separation of the mixture (filtration), (2) reaction rate, (3) oxidation and reduction reactions (electrolysis), (4) heat transfer (calorimeter), and (5) acid-base solution. The practicum that gave the most impressive was the practicum on acid-base solutions (41.2%), while the one that got the least impressive was the practicum on calorimeters (4.4%). Many positive impressions that appear in practicum activities are “low-cost”, “colorful”, “easy to carry”, “hard to break”, “material savings”, and “more understandable”. The most negative impressions that appear in the series of implementation activities are “limited tools”, “too small-scale tools” and “inaccuracy”. The result of the teacher's reflection finally considers the impression of "limited tools", "material limitation", and "too simple" to be a consideration in developing further practicum activities with the SSC approach.