Peristiwa kebakaran hutan dan lahan masih terus terjadi di Indonesia. Secara keseluruhan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat area terbakar mencapai 328.724 hektare dengan 2.719 titik panas pada periode Januari – Agustus 2019. Faktor-faktor penyebab kebakaran hutan diantaranya perubahan iklim dan kelalaian manusia saat melakukan aktifitas di wilayah hutan, selain itu kurangnya pengetahuan petugas pengawas hutan tentang kondisi hutan secara realtime. Maka dari itu dibuat “Sistem Monitoring Alat Pendeteksi dan Pemadam Kebakaran Hutan Bertenaga Solar Cell berbasis Internet of Things (IoT)” yang bertujuan untuk memonitoring kondisi hutan secara real time menggunakan teknologi IoT yang terintegrasi dengan aplikasi android sehingga dapat mempermudah pengawas maupun masyarakat sekitar hutan dalam melakukan pemantauan kondisi hutan setiap waktu. Cara kerja alat ini dengan memanfaatkan nodeMCU 12 – F sebagai perantara komunikasi, arduino uno sebagai pusat pengendali alat, relay untuk kontrol otomatis. Selain itu, alat ini juga dapat memonitoring dari jarak jauh menggunakan koneksi internet. Hasil dari penelitian ini adalah suatu sistem monitoring yang dapat memonitoring asap (MQ-2), suhu dan kelembaban (DHT22), tekanan air (pressure transmitter), arus dan teganga pada proses charging accu dari jarak jauh dan dapat dikontrol secara otomatis ketika terdapat (flame sensor mendeteksi) adanya sumber api di sekitar alat.