Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Dampak Pandemi COVID-19 terhadap Ketidakseimbangan Beban di Shopping Center serta Solusi Alternatifnya Nugroho, Endang Retno; Niam, Ahmad Lutfi; Kusuma, Idris; Keraf, Adhiarta
Jurnal Ilmiah Giga Vol. 26 No. 2 (2023): Volume 26 Edisi 2 Tahun 2023
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47313/jig.v26i2.1927

Abstract

Tingkat hunian gedung berkurang akibat Pandemi COVID-19. Gedung-gedung perkantoran, hotel, apartemen dan pusat belanja mengalami penurunan pengunjung.  Sementara sebagian toko menghentikan usahanya. Pihak Pengelola gedung akan tetap mengoperasikan peralatan listrik untuk menunjang kegiatan. Dampaknya beban listrik tidak seimbang. Ini berpengaruh pada kesetimbangan beban dalam gedung. Kondisi ini akan merugikan dan dalam jangka panjang akan merusak transformator. Tujuan penelitian ini melakukan pengukuran tingkat kesetimbangan beban listrik di gedung Tang City Mall. Hasil pengukuran pada 5-unit trafo yang ada menunjukkan ketidakseimbangan antara 0.63% sampai dengan 4.76%. Pengukuran ini dilakukan pada kondisi jam sibuk yaitu pukul 17.30 WIB. Berdasarkan data perhitungan tersebut, selama sebulan akan mengalami kerugian daya arus netral sebesar 2848 kWh dan kerugian daya pada arus ground sebesar 175 kWh. Pegukuran sesaat pada jam-jam rawan buka dan tutup mal tercatat adanya ketidakseimbangan yang signifikan mencapai 7.9% pada trafo2. Untuk menghindari hal tersebut, maka perlu dilakukan pembagian grup ulang khususnya pada beban 1 fasa. Sementara jam buka dan tutup tenant gedung wajib serentak.
Pelayanan Wi-Fi Gratis untuk Mendukung Pembelajaran Online saat Pandemi COVID-19 Ruliyanta, Ruliyanta; Setyadi, Wismanto; Nugroho, Endang Retno
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 4, No 1: Februari (2023)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Pandemi COVID-19 berdampak pada diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB. Salah satu implementasi dari PSBB adalah dengan dilaksanakannya proses belajar mengajar secara Online atau daring. Sekolah secara daring memang cukup efektif dalam masa pandemi ini. Permasalahan yang timbul adalah dibutuhkan sarana trafik data untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran Online. Tujuan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah menyediakan layanan Wi-Fi gratis di wilayah Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor untuk mendukung kegiatan pembelajaran secara Online. Jaringan Wi-Fi ini dibangun dipemukiman padat di salah satu rumah penduduk. Hasilnya Wi-Fi tersebut dimanfaatkan oleh murid-murid pelajar sekolah dasar, sampai perguruan tinggi dengan peserta rata-rata 4 sampai 5 orang dalam satu sesi. Rata-rata pengguna harian 10 orang. Kecepatan data maksimal mendekati 252 Kbps. Pada kondisi 10 pengguna kecepatan rata-rata pada 150 Kbps. Kendala yang didapati adalah terbatasnya area jangkauan sinyal Wi-Fi dan adanya larangan berkumpul di satu titik oleh aparat setempat. Disarankan untuk kegiatan berikutnya untuk dikembangkan dengan berbagi Wi-Fi, sehingga pengguna bisa mengakses dari rumah masing-masing.Abstract: The COVID-19 pandemic has resulted in the enactment of Large-Scale Social Restrictions or PSBB. One of the implementations of PSBB is the implementation of Online or Online teaching and learning processes. Online schooling is indeed quite effective during this pandemic. The problem that arises is that data traffic facilities are needed to carry out Online learning activities. The purpose of this Community Service activity is to provide free Wi-Fi services in the Jonggol District, Bogor Regency to support Online learning activities. This Wi-Fi network was built in a dense settlement in one of the residents' houses. The result is that Wi-Fi is used by students from elementary school to college with an average of 4 to 5 participants in one session. The average daily users are 10 people. The maximum data rate is close to 255 Kbps. In the condition of 10 users, the average speed is 150 Kbps. The obstacles found are the limited coverage area of the Wi-Fi signal and the prohibition of gathering at one point by local officials.
Development of a Remote Straw Mushroom Cultivation System Using IoT Technologies Azman, Novi; Habiburrohman, Muhammad; Nugroho, Endang Retno
Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Komputer dan Informatika Vol. 9 No. 3 (2023): September
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/jiteki.v9i3.26280

Abstract

Indonesia's tropical climate creates vast potential for straw mushroom cultivation. However, crop failures are frequent during the rainy season due to lower temperatures. To address this challenge, this paper presents an innovative, IoT-based system designed to remotely control and monitor temperature and humidity in mushroom cultivation sites, thereby minimizing crop failure and optimizing production. The proposed system employs a DHT11 sensor to measure temperature and humidity levels accurately. A DS3231 module is incorporated to schedule automatic watering procedures, ensuring adequate hydration for the mushrooms without manual intervention. For real-time monitoring, an ESP32-Cam is used to capture images of the mushroom cultivation site. The core of this system is a NodeMCU microcontroller, which processes environmental data and automatically adjusts the cultivation conditions. The system triggers a heater if the temperature falls below 30°C, or an exhaust fan if it exceeds 35°C. Similarly, a humidifier activates if humidity falls below 80%, and an exhaust fan turns on when humidity exceeds 90%. To provide users with instant updates, the system integrates with the Blynk application, sending notifications when these specified conditions are met. This feature allows for prompt intervention when necessary, facilitating optimal growth conditions at all times. During testing, the proposed system demonstrated its effectiveness, enabling successful straw mushroom cultivation within nine days. Furthermore, it achieved this with modest power consumption, using a total of 661.608Wh. This system offers a promising solution to improve straw mushroom farming in regions with similar climates to Indonesia.