Shinta Rosalia Dewi, Shinta Rosalia
Agricultural Engineering Department, Faculty of Agricultural Technology, University of Brawijaya, Malang

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Extraction of Phenolic Compounds from Cosmos caudatus Using Pulse Electric Field (PEF) Izza, Ni'matul; Dewi, Shinta Rosalia; Putranto, Angky Wahyu; Yuneri, Dian R; Dachi, Maria Yeniaska S.
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 17, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kenikir (Cosmos caudatus) merupakan tumbuhan yang banyak terdapat di Indonesia. Selama ini kenikir hanya dimanfaatkan sebagai sayuran atau lalapan, padahal daun kenikir mempunyai kandungan kimia yang mempunyai sifat antioksidan, antibakteri, dan dapat digunakan sebagai obat. Senyawa fenolik merupakan salah satu senyawa dalam daun kenikir yang mempunyai sifat antioksidan. Antioksidan merupakan senyawa yang berpotensi untuk melawan oksidan berbahaya yang dapat merusak sel tubuh. Pada penelitian ini dilakukan ekstraksi senyawa fenolik daun kenikir dengan Pulse Electric Field (PEF). Proses ekstraksi dilakukan dengan variasi rasio bahan: pelarut yaitu 1:4, 1:6, dan 1:8. Sedangkan waktu pemaparan PEF yang digunakan adalah 3, 6, 9, 12 detik. Hasil penelitian menunjukkan total fenol dan aktivitas antioksidan tertinggi didapatkan pada ekstraksi dengan rasio bahan:pelarut 1:8 selama 6 detik yaitu 65.27 mg GAE/g fw dan 70.74%.
The Effect of Temperature Cooking of Sugar Juice and Stirring Speed on The Quality of Brown Sugar Cane Dewi, Shinta Rosalia; Izza, Ni'matul; Agustiningrum, Dyah Ayu; Indriani, Dina Wahyu; Sugiarto, Yusron; Maharani, Dewi Maya; Yulianingsih, Rini
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 15, No 3 (2014)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.184 KB)

Abstract

Research of the effect of cooking temperature and stirring speed on the quality of brown sugar cane were processed by vacuum vertical evaporator have been done. Brown sugar cane produced from purified green cane juice. The purification was done with addition of Ca(OH)2. Pure juice cooked with cooking temperature of 60, 70, and 80 oC, and the stirring speed of 200 and 250 rpm. Brown sugar cane was analyzed for color, moisture content, ash content, sucrose, and organoleptic test (hedonic quality test for color, flavor, and texture of hardness). The results showed that the higher of cooking temperature, the better the quality of color, flavor, and hardness brown sugar cane produced. While the higher stirring speed, lower moisture content of brown sugar, so the hardness of brown sugar was better. Besides effect of cooking temperature and stirring speed, quality of brown sugar cane was affected by the quality of cane juice and juice purification process. Good quality of cane juice will produce high yield, low moisture content, high sucrose, and good color, flavor, and hardness. The best result was obtained on brown sugar cane produced by cooking temperature of 70 oC and stirring speed of 250 rpm, which was obtained yield of 8.23%, sucrose of 75.37%, hardness of 4.52 kg/cm2, bright and high color intensity of brown sugar cane.Keywords: cane sugar, vacuum evaporator, brown sugar, stirring, cooking temperature
ANALISA KARAKTERISTIK FISIK CHIPS UMBI TALAS (Colocasia esculenta L.) BERBASIS MACHINE VISION (STUDI PENGERINGAN DENGAN TRAY DRYER) (Analisys of The Physical Properties on Taro Chip (Colocasia esculenta L.) Based on Machine Vision Method during Drying) Hawa, La Hawa Choviya; Dewi, Shinta Rosalia; Izza, Ni’matul; Wigati, Laras Putri
REKAPANGAN Vol 10, No 1 (2016): REKAPANGAN
Publisher : UPN VETERAN JAWA TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKUntuk menghasilkan produk tepung talas yang berkualitas maka uji sifat fisik dan kimia diperlukan. Namun, karakterisasi chip talas dan tepung talas secara konvensional memerlukan pekerjaan laboratorium yang cukup memakan waktu. Evaluasi kualitas chip dapat dilakukan dengan cepat dengan menggunakan bantuan teknik Machine Vision. Tujuan penelitian ini adalah melakukan karakterisasi kadar air dan tekstur chip talas dan melakukan pengembangan sistem monitoring online karakter chip talas pada proses pengeringan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental deskriptif dua faktor, yaitu waktu pengeringan (50 ± 3°C, 60 ± 3°C, 70 ± 3°C) dan suhu pengeringan (5, 6 dan 7 jam). Parameter chip talas yang diamati adalah kadar air dan tekstur. Perubahan susut berat didapatkan dari pengamatan terkendali oleh neraca digital dan webcam yang mengambil citra pada chip talas dalam tray dryer yang telah dimodifikasi. Hasil penelitian menunjukkan, kadar air irisan talas segar adalah 72.75-78.80%. Kadar air terendah adalah pada suhu pengeringan 70°C selama 7 jam sebesar 2.03%. Kekerasan awal chip talas segar berkisar antara 8.2 -12.3%. Nilai tekstur chip talas terendah pada suhu pengeringan 60°C pengeringan selama 6 jam sebesar 0.7%. Image analysis yang dilakukan selama proses pengeringan berhasil menunjukkan adanya korelasi yang besar antara kadar air dan tekstur dengan parameter dalam image analysis, yaitu Normalized Energy TFs, Normalized Entropy TFs dan Normalized Homogenity TFs.Kata kunci : chip, kualitas fisik, machine vision, pengeringan, talas.ABSTRACTThe analysis of physical and chemical properties are required to ensure the quality product of taro flour. However, conventionally characterization of taro chips by laboratory analysis is quite time consuming. The quality analysis method using Machine Vision method was employed for determination of taro chip quality. The purpose of this study was to develop online monitoring system of taro chip during drying based on moisture content and texture data.This research were carried out using tray dryer with three levels of temperature (50 ± 3, 60 ± 3, and 70 ± 3°C) and three levels of drying time (5, 6 and 7 hours). Effects of both variables on moisture content and texture of taro chip were investigated. The real-time measurement of weight loss and texture were controlled by a digital balance and webcam from inside the dryer. The results showed that the lowest moisture content was by the 70°C for 7 hours, i.e. 2.03% and the lowest texture was by 60°C for 6 hours, i.e. 0.7%. Image analysis during the drying process successfully demonstrated the correlation between moisture content and texture with the parameters in image analysis, namely Normalized Energy TFs, Normalized Entropy TFs and Normalized homogenity TFs.Keyword : chip, physical properties, machine vision, drying, taro
Anti-biofoulan Alami Moringa oleifera Sebagai Bahan Pengisi Membran Mixed Matrix Selulosa Asetat untuk Klarifikasi Jus Buah Wibisono, Yusuf; Faradilla, Ashried; Utoro, Panggulu Ahmad; Sukoyo, Agung; Izza, Ni'matul; Dewi, Shinta Rosalia
Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan Vol 13, No 2 (2018): Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan (December, 2018)
Publisher : Chemical Engineering Department, Syiah Kuala University, Banda Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23955/rkl.v13i2.11053

Abstract

Teknologi membran banyak digunakan dalam pemisahan padatan terlarut dalam cairan, termasuk dalam pengolahan pangan misalnya klarifikasi jus buah. Namun salah satu faktor penghambat utama penggunaan membran adalah terjadinya fouling yang berpotensi menurunkan kualitas produk. Dalam proses klarifikasi jus buah, membran berpotensi mengalami fouling karena material biologis. Antibiofoulan alami seperti biji buah kelor Moringa oleifera berpotensi untuk digunakan sebagai agen pencegah biofouling pada proses membran karena mengandung fenol. Pada penelitian ini diketahui kandungan total fenol ekstrak bji kelor sebesar 123.61 mg/g ekstrak. Ekstrak ditambahkan sebagai bahan pengisi dengan konsentrasi yang berbeda pada larutan cetak membran selulosa asetat dengan pelarut dimetil formamida yang berfungsi sebagai matrix. Morfologi membran mixed matrix yang dihasilkan berupa pori-pori yang berbentuk jari dan masuk dalam kategori membran mikrofiltrasi. Kinerja membran diuji kekuatan mekaniknya, nilai fluks, dan sifat antibakteri menggunakan E-coli. Penambahan ekstrak biji kelor pada mampu memberikan dua keuntungan, yaitu menghambat pertumbuhan bakteri sebesar 39.7% dan menurunkan permeabilitas dari 1765.25 L/m2.jam.bar menjadi 1235.5231 L/m2.jam.bar yang berpotensi meningkatkan tingkat rejeksi membran mikrofiltrasi yang dihasilkan.