Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

SIRKULASI PENURUNAN TEMPERATUR TERHADAP PANEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN ALIRAN AIR Efriyanti, Rosita; Sunarhati, Marliyus
Jurnal Teknik Elektro Vol 14 No 2 (2024): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36546/jte.v14i2.1426

Abstract

Salah satu kendala dalam penerapan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) adalah rendahnya efisiensi dari panel surya. Pancaran energi matahari tidak seluruhnya diubah menjadi energi dimana terdapat pula energi panas, ketidak stabilan temperatur pada panel surya sering mengakibatkan terjadinya rugi tegangan, maka dari itu penulis membuat metode pendingin pada panel surya, agar temperatur pada panel bisa turun. Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu pendingin panel surya dengan metode sirkulasi penurunan temperatur pada panel surya dengan menggunakan aliran air pada pipa kapiler yang dipasang dibelakang permukaan panel. Pemasangan pipa kapiler sendiri berjarak 2 cm, antara jarak yang satu dengan yang lain agar tidak terlalu rapat.Panel surya sendiri bekerja pada temperatur 250C - 300C, jika temperatur pada panel melebih istandar, maka temperatur pada panel mealami kenaikan serta temperatur PV panel tidak stabil. Hal ini disebabkan panel terlalu panas biasanya temperatur melebihi standar yaitu 33 0C. Adapun panel surya itu mengalami penurunan temperatur pada tengah hari sekitar pukul 11.30 – 12.30. Pada saat itu temperatur pada panel mengalami penurunan disebabkan panel terlalu panas, dalamhasilpenelitianmenunjukanhasildari panel surya yang tertinggidalamtujuhharipenelitiandalaminiirradiantertinggiadalah pada jam 12.00 PM dengan nilai irradiant 1436,9 W/m2 tercatatpada tanggal 3 Februari pada jam 11.00 PMdengan Irradiance 1284,9W/m2 dengan hasil tegangan 20,4V dan arus 0.5A dengan nilai irradian terendah terjadi pada jam 08.00 PM dengan nilai 331 W/m2 dan pukul 16.00 PM nilai irradian 109 W/m2. Adapun nilai irradian paling rendah pada saat hujan, seterusnya irradiant tidak dapat diukur.