Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Fashionable Democracy: Banalitas Iklan Politik di Ruang Publik MINANTO, ALI
Komunikator Vol 6, No 02 (2014)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Convergence of political and economic liberalization that swept the ‘new democracies’ countries makes political events as an industry. Electoral democracy which makes direct elections as the way has led democracy subject to the codes of consumerism. Political advertising, as a form of political communication was packaged as commodities that rely on images. Political rite and democracy agenda aligned uniformly refer to American style (Americanized) that uses imagery. In a way, democracy has lost its orientation towards the ideal of creating equality and freedom. Democracy which is trapped as a procedural mechanical activity without value and only a trend is devoid of the ideals of change and political maturation. Keywords : political advertising, fashionable democracy, banality
LITERASI BENCANA DI SEKOLAH GUNUNG MERAPI TENTANG MITIGASI BENCANA DAN KEWARGANEGARAAN TRANSFORMATIF Minanto, Ali; Ningsih, Ida Nuraini Dewi Kodrat
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Vol 17, No 2 (2018): Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 28/E/KPT/2019
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.833 KB) | DOI: 10.32509/wacana.v17i2.646

Abstract

Sekolah Gunung Merapi (SGM) mengambil inisiatif untuk melakukan literasi bencana dan pendidikan mitigasi bencana. Riset ini berpretensi untuk mengetahui bagaimana cara yang digunakan komunitas seperti SGM dalam membangun literasi bencana dan melakukan pendidikan mitigasi bencana. Riset ini menggunakan pendekatan literasi bencana, literasi media dan transformative citizenship. Hasil dari literasi kebencanaan SGM tidak hanya diberikan kepada masyarakat yang (memilih) tinggal di ?zona merah?, tapi juga kepada pelaku wisata dan para pengunjung wisata melalui mengintegerasikan literasi kebencanaan dengan mata pelajaran utama: kreativitas, environment, dan diversity. Selain itu SGM membuat tiga aktivitas penting:evakuasi mandiri, skenario mitigasi, dan merancang SOP kebencanaan. Pemanfaatkan media baru, juga dilakukan guna mengenalkan aktivitas literasi kemitigasian dan pengangkatan isu kritis terentu. Hal ini tidak hanya bermanfaat dalam hal literasi kebencanaan, tapi juga mencari formulasi paling efektif untuk melihat kembali regulasi terkait status kawasan Merapi.
Dinding dan Wajah Petani Ikonisitas Petani dalam Geneng Street Art Project Ali Minanto
Jurnal Komunikasi Vol. 11 No. 2 (2017): VOLUME 11, NOMOR 2, APRIL 2017
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/komunikasi.vol11.iss2.art4

Abstract

Geneng Street Art Project (GSAP) adalah proyek street art yang dilakukan di Desa Geneng, Sewon, Bantul, Yogyakarta. Berbeda dengan street art yang dilakukan di kawasan urban yang berorientasi pada ‘perebutan ruang’ perkotaan, GSAP berusaha merekam persoalan-persoalan keseharian yang muncul di perdesaan terutama desa Geneng. Penelitian ini memeriksa bagaimana sosok petani dihadirkan oleh tiga perupa: Taring Padi, the Guerillas, dan Media Legal. Dengan menggunakan metode semiotika Pierceian, penelitian ini menemukan bahwa karya-karya GSAP merepresentasikan sosok dan kehidupan petani terutama dalam menghadapi perubahan spasial. Petani adalah subjek korban dari perubahan yang terjadi di Geneng; lahan mereka berkurang sehingga mereka beralih ke profesi yang lain. Hadirnya sosok petani secara ikonik dalam karya-karya GSAP, menunjukkan komitmen seniman senirupa kota ini dalam berpihak pada kelompok-kelompok marjinal.
KOTA, RUANG, DAN POLITIK KESEHARIAN: Produksi dan Konsumsi Ruang Bersenang-senang dalam Geliat Yogyakarta Ali Minanto
Jurnal Komunikasi Vol. 13 No. 1 (2018): VOLUME 13 NO 1 OKTOBER 2018
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/komunikasi.vol13.iss1.art3

Abstract

The city grows with its paradox. On the one hand, the city offers dreams, into magnetic spaces that suck anyone to be absorbed in it. However, on the other hand, it becomes the engine to crush all desires and imagination about beauty, well-being, and prosperity that live in the minds of people. Yogyakarta, a city that has many predicates, continues to change. As a space where many different identities live together, Yogyakarta begins to improve by presenting new consumerism sites that have the potential to get rid of public spaces. Reduction of public space stimulates the presence of alternative spaces as a new public space. It will be a destination for citizen escapism to find space of enjoyment. This article wants to see how the space of enjoyment as alternative spaces in Yogyakarta are produced and consumed by the citizens of Yogyakarta.Keywords: City, Yogyakarta, Space of Enjoyment
Fashionable Democracy: Banalitas Iklan Politik di Ruang Publik ALI MINANTO
Komunikator Vol 6, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Convergence of political and economic liberalization that swept the ‘new democracies’ countries makes political events as an industry. Electoral democracy which makes direct elections as the way has led democracy subject to the codes of consumerism. Political advertising, as a form of political communication was packaged as commodities that rely on images. Political rite and democracy agenda aligned uniformly refer to American style (Americanized) that uses imagery. In a way, democracy has lost its orientation towards the ideal of creating equality and freedom. Democracy which is trapped as a procedural mechanical activity without value and only a trend is devoid of the ideals of change and political maturation. Keywords : political advertising, fashionable democracy, banality
PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI PERAJIN BATIK TULIS HUNIAN TETAP PAGER JURANG CANGKRINGAN, SLEMAN, YOGYAKARTA Novi Caroko; Wahyudi Wahyudi; Ali Minanto; Eni Budiyati
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 5 (2023): martabe : jurnal pengabdian kepada masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i5.1816-1825

Abstract

Mitra pengabdian masyarakat ini adalah perajin batik Serat Merapi yang berdiri sejak tahun 2013. Proses identifikasi permasalahan yang ditemui dan dihadapi oleh mitra telah disepakati bersama terdapat dua masalah utama, yaitu aspek produksi dan aspek pemasaran. Secara umum tujuan dari program ini adalah peningkatan dan perbaikan usaha mitra dalam aspek produksi dan pemasaran. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan pemberdayaan masyarakat (participatory rural appraisal). Prosedur kerja kegiatan terdiri dari persiapan, sosialisasi, serta penyelesaian masalah mitra dalam aspek produksi, dan manajemen.Dilanjutkan dengan evaluasi bersama, serta terakhir pelaporan dan publikasi. Hasil pengabdian yang dilakukan untuk meningkatkan produktivitas batik tulis melalui penggunaan kompor listrik mampu meningkatkan antusiasme semua anggota kelompok batik tulis Serat Merapi. Penyuluhan dan demonstrasi alat mudah diikuti dan dipahami oleh semua anggota Serat Merapi. Hasil analisis biaya menunjukkan bahwa adanya penghematan dalam penggunaan kompor listrik dibandingkan dengan kompor minya tanah. Kebutuhan biaya dalam satu bulan untuk kompor listrik hanya sebesarRp 58.410,00 sedangkan untuk kompor minyak tanah sebesar Rp255.000,00. Selain itu, kelebihan yang ada pada kompor listrik adalahkemampuannya disesuaikan dengan daya listrik rumah produksi, terdapat pengatur suhu optimal lilin (malam), lilin lebih cepat mencair, dan kualitas lilin yang dihasilkan cukup baik. Hasil pengabdian yang dilakukan dapat dikatan berhasil, terutama karena memberikan tambahan pengetahuan dan penerapan teknologi pada kelompok batik tulis serat merapi.
LITERASI BENCANA DI SEKOLAH GUNUNG MERAPI TENTANG MITIGASI BENCANA DAN KEWARGANEGARAAN TRANSFORMATIF Ali Minanto; Ida Nuraini Dewi Kodrat Ningsih
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Volume 17, No. 2 December 2018
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/wacana.v17i2.646

Abstract

Sekolah Gunung Merapi (SGM) mengambil inisiatif untuk melakukan literasi bencana dan pendidikan mitigasi bencana. Riset ini berpretensi untuk mengetahui bagaimana cara yang digunakan komunitas seperti SGM dalam membangun literasi bencana dan melakukan pendidikan mitigasi bencana. Riset ini menggunakan pendekatan literasi bencana, literasi media dan transformative citizenship. Hasil dari literasi kebencanaan SGM tidak hanya diberikan kepada masyarakat yang (memilih) tinggal di zona merah, tapi juga kepada pelaku wisata dan para pengunjung wisata melalui mengintegerasikan literasi kebencanaan dengan mata pelajaran utama: kreativitas, environment, dan diversity. Selain itu SGM membuat tiga aktivitas penting:evakuasi mandiri, skenario mitigasi, dan merancang SOP kebencanaan. Pemanfaatkan media baru, juga dilakukan guna mengenalkan aktivitas literasi kemitigasian dan pengangkatan isu kritis terentu. Hal ini tidak hanya bermanfaat dalam hal literasi kebencanaan, tapi juga mencari formulasi paling efektif untuk melihat kembali regulasi terkait status kawasan Merapi.
Street Art and a New Space of Democracy in Post-Soeharto Indonesia: Reading Anti-Tank Project posters Minanto, Ali
JURNAL KOMUNIKASI INDONESIA Vol. 13, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This article deals with the intertwine between street art and the practice of democracy in post-Soeharto Indonesia. It attempts to investigate the role of street art in the contemporary political landscape of Indonesia, especially two decades after the reformasi (reformation) movement. Reformasi, which was marked by the collapse of the New Order regime in 1998, is regarded as a turning point in Indonesia's democracy after 32 years of authoritarian government. Street art took a crucial part in that historic moment as a medium of protest. This study shows cases of the Anti-Tank Project, one of Yogyakarta’s street artists, posters with four prominent issues: human rights, gentrification, rotten politicians, and anti-corruption, which are pivotal issues in strengthening the democracy agenda in Indonesia. I argue Anti-Tank Project has a significant role in the production of a new space of democracy through his works. This article investigates 12 Anti-Tank posters by employing the Peircean semiotic perspective and analyzes them through theoretical and conceptual approaches, namely democracy and participation, relational aesthetics, new social movement, and alternative media.