Jahe merupakan salah satu tanaman obat yang digunakan pada kondisi individu yang berada pada kondisi tidak nyaman; misalnya sakit kepala, diare, kembung, demam, batuk, dan masuk angin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek ekstrak zat pedas rimpang jahe merah dalam kaitannya dengan peningkatan aktivitas fagositosis makrofag. Metode penelitian dilakukan sesuai dengan metode yang pernah dilakukan oleh Leijh dkk. (1986) yaitu dengan lateks beads. Efek ekstrak zat pedas rimpang jahe merah 10 mg/kgBB, 25 mg/ kgBB, dan 100 mg/kgBB dilihat terhadap jumlah lateks yang difagositosis makrofag. Perlakuan dilakukan selama 20 hari. Pada hari ke-15, mencit diinfeksi dengan Listeria monocytogenes. Data dianalisis dengan Kolmogorov-Smirnov, dan ANOVA satu arah dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian disimpulkan bahwa ekstrak zat pedas rimpang jahe merah 100 mg/kgBB, dengan perbandingan kadar relatif bercak zat pedas 1 dan bercak zat pedas 2 sebesar 6,8:1, kadar fenolik total 3,27% b/b EAG (Ekuivalen Asam Galat), dan IC50 14,57 mg/mL, berefek pada peningkatan aktivitas makrofag. Peningkatan fagositosis makrofag ekstrak zat pedas rimpang jahe merah 100 mg/kgBB sebanding dengan ekstrak Echinacea dan levamisol.