Latar belakang penelitian ini adalah perlu diketahuinya tingkat kemudahan aksesibilitas pada masing-masing masjid muhammadiyah yang digunakan untuk sarana pengajian ahad pagi yang ada di Kabupaten Purbalingga. Dikarenakan jamaah pengajian ahad pagi seiring bertambahnya waktu semakin banyak, diantaranya seringkali menggunakan moda transportasi roda dua maupun empat untuk menuju tempat kegiatan. Aksesibilitas menuju masjid sangat menentukan kondisi kemacetan yang akan terjadi, dan mempengaruhi berjalannya kegiatan pengajian. Kondisi yang demikian jika dibiarkan begitu saja dapat mengakibatkan masyarakat yang hadir merasa tidak nyaman, memberikan kesan ketidak disiplinan serta dapat pula menurunkan semangat dalam menghadiri pengajian Pengajian Ahad Pagi Muhammadiyah Kabupaten Purbalingga. Metode penelitian bersifat diskriptif kualitatif. Melakukan pemetaan terhadap persebaran masjid sarana pengajian ahad pagi muhammadiyah di Kabupaten Purbalingga yang diperoleh dengan observasi beserta pengambilan titik kordinat menggunakan alat bantu Global Positioning Sistem (GPS). Serta observasi tingkat kemudahan aksesibilitas berdasarkan tabel kriteria kemudahan aksesibilitas. Hasil penelitian adalah Kecamatan Bojongsari terdapat 4 masjid, sedangkan di Kecamatan Bukateja sejumlah 2 masjid, Kecamatan Kaligondang terdapat 9 masjid, Kecamatan Kalimanah terdapat 15 masjid, Kecamatan Kemangkon terdapat 9 masjid, Kecamatan Kutasari terdapat 5 masjid, Kecamatan Mrebet 1 masjid, Kecamatan Padamara terdapat 3 masjid, Kecamatan Pengadegan terdapat 1 masjid dan Kecamatan Purbalingga 22 masjid yang digunakan sebagai sarana pengajian ahad pagi muhammadiyah. Dari 71 masjid sarana pengajian ahad pagi muhammadiyah di Kabupaten Purbalingga terdapat tingkat kemudahan rendah pada aksesibilitas sejumlah 19 masjid, tingkat kemudahan sedang 31 masjid dan tingkat kemudahan tinggi 21 masjid. Kata Kunci : Persebaran, Masjid, Ahad Pagi, Muhammadiyah