M. Mahfud, M.
Chemical Engineering Department, Sepuluh Nopember Institute of Technology, Sukolilo Surabaya 60111

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGEMBANGAN KEGIATAN EKSTRA KULIKULER BIMBINGAN MEMBACA KITAB SEBAGAI KUNCI PEMAHAMAN SANTRI TERHADAP TAFAQQUH FID-DIN DI ASRAMA AWWALIYAH Alwi, Bashori; Mahfud, M.; Kesi, M. Hamdan Syahroni; Badruttamam, M. Luthfi; Ubaydillah, M.
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Volume 5 No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i1.24239

Abstract

Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo terus berupaya melakukan pendampingan terhadap masyarakat dalam berbagai bidang keilmuan, dan pendampingan ini dilakukan dalam rangka mengembangkan skills santri terhadap pemahaman agama atau tafaqquh fid-din dengan difokuskan pada kegiatan pembinaan praktik baca kitab kuning, untuk mencapai tujuan tersebut, pengabdian ini menggunakan metode Community Based Participatory Research (CBPR) Yaitu penelitian yang dilakukan dengan pendekatan kemitraan dengan melibatkan anggota masyarakat, perwakilan organisasi dan peneliti sendiri, dalam hal ini melibatkan beberapa komponen kepengurusan di Asrama Awwaliyah. Sebagai implementasi dari metode CBPR ini, maka peran wali asuh dan pengurus sangat nampak, dan membagi santri dalam kelas kelompok berdasarkan kemampuan. kami tetap mengupayakan untuk mengkolaborasikan sistem klasik dan moderen dengan metode pembelajaran sorogan dan bandongan, untuk sistem moderen melibatkan fasilitas pendukung seperti proyektor dan laptop. Dari beberapa kegiatan yang dilakukan menunjukkan bahwa Pondok Pesantren memfokuskan diri untuk meningkatkan pemahaman santri terhadap agama, dengan metode sorogan atau membaca beberapa kitab yang sesuai dengan kelas dan tingkatan tiap individu, tentu kegiatan ini juga dirancang untuk menepis anggapan masyarakat bahwa santri Pondok Pesantren Nurul Jadid tidak terlalu mahir dalam membaca kitab. Dengan kegiatan ini membuktikan bahwa mereka juga mahir dalam memahami kitab kuning.