Objek heritage memiliki karakter yang dapat menjadi penanda untuk menentukan masa pembangunan. Salah satu seniman otodidak perempuan Indonesia yang usianya sudah tidak muda lagi, Moel Soenarko, menjadikan heritage sebagai tema dalam lukisannya dengan menghubungkan kenangan dalam dirinya sebagai ide berkarya. Banyaknya apresiator yang tertarik pada karya-karya beliau mendorong penulis untuk memperkaya, memperluas, dan mengkaji lebih dalam karya lukis Moel Soenarko yang bertema heritage. Oleh karena itu, penelitian dilakukan untuk meneliti bagaimana ide kreatif dalam berkarya lukis dan visual estetik lukisan Moel Soenarko yang bertema heritage. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan analisis deskriptif yang didapatkan melalui observasi, wawancara mendalam dengan Moel Soenarko, studi pustaka, dan dokumentasi. Ide kreatif yang dihasilkan berasal dari faktor internal dan eksternal, dengan melalui beberapa tahapan atau proses. Mayoritas lukisan-lukisanya memiliki karakter. Terlihat dari penggunaan unsur garis dan adanya perspektif. Warna-warna sederhana yang digunakan mampu memberikan kesan kuno yang menjadi ciri khas Moel Soenarko dalam melukis. Namun warna tersebut mengalami perubahan karena adanya eksperimen. Bidang lukisan selalu dibagi menjadi tiga bagian yang memiliki keterkaitan satu sama lainnya. Penempatan objek yang disusun dan diolah sedemikian rupa mampu menghasilkan komposisi yang kreatif, menarik, dan variatif, namun tetap mengandung asas-asas estetis.