Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

STUDI ADSORPSI METHYLENE BLUE TERHADAP ARANG AKTIF TEMPURUNG LONTAR (Borassus flabellifer L.) ASAL NUSA TENGGARA TIMUR Merpiseldin Nitsae; Hartini R. L. Solle; Serliani M. Martinus; Imanuel J. Emola
Jurnal Kimia Riset Vol. 6 No. 1 (2021): Juni
Publisher : Universitas Airlangga, Campus C Mulyorejo, Surabaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jkr.v6i1.24525

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang studi adsorpsi Methylene Blue (MB) terhadap arang aktif tempurung lontar (AAtl) asal Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas adsorpsi, kinetika adsorpsi, dan isoterm adsorpsi yang terjadi melalui interaksi antara MB dan AAtl. Penelitian ini dilakukan pada konsentrasi MB 7 ppm, 0,05 g AAtl (variasi AAtl KOH 0,5 M; AAtl KOH 1,0 M; AAtl KOH 1,5 M; dan AAtl H2SO4 1,0 M), kecepatan 100 rpm, pada rentang waktu 0-180 menit. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa jumlah MB yang terserap pada 3 variasi AAtl KOH (terjadi pada t = 60 menit) secara berturut-turut adalah 27,18 mg g-1; 23,76 mg g-1; 27,84 mg g-1; dan AAtl H2SO4 (t = 120 menit) adalah 22,90 mg g-1. Model kinetika adsorpsi MB cenderung terjadi secara pseudo orde kedua (mekanisme adsorpsi secara kimia berdasarkan nilai qe = 30,30 mg g-1) dengan kapasitas adsorpsi maksimum secara isoterm Langmuir-Freundlich adalah 1614,968 mg g-1 dimana proses adsorpsi berdasarkan nilai RL (dimensi kuantitas adsorpsi) berada pada kategori berlangsung secara baik (0,214-0,259). Dengan demikian, perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk optimalisasi kondisi adsorpsi yang terjadi berdasarkan pH, massa adsorben, dan konsentrasi adsorbat.
ANALISIS PERTUMBUHAN DAN PENYAKIT ICE-ICE PADA RUMPUT LAUT JENIS Kappaphycus alvarezii (Doty) Doty HASIL KULTUR JARINGAN YANG DIBUDIDAYA DENGAN METODE YANG BERBEDA DI PERAIRAN TABLOLONG Imanuel Jacob Emola; Wilson L. Tisera; Rockie R. L Supit; Alfred G. O Kase
Jurnal Bahari Papadak Vol 2 No 2 (2021): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (714.044 KB)

Abstract

Abstrak - Budidaya rumput laut Kappaphycus alvarezii telah dimulai di Perairan Tablolong sejak 1999 dan berkembang pesat. Masalah muncul dan menurunkan produksi rumput laut di Desa Tablolong sejak munculnya fenomena penyakit ice-ices sejak sekitar tahun 2007. penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pertumbuhan dan insiden penyakit pada rumput laut Kappaphycus alvareziii hasil kultur jaringan yang dibudidaya dengan metode yang berbeda di Perairan Tablolong. Sampel penelitian adalah Kappahycus alvarezii hasil kultur jaringan yang dibudidaya di perairan Desa Pukuafu, Rote. Penelitian dilakukan pada September-November 2020. Metode yang digunakan adalah metode eksperiman budidaya di lapangan dengan menggunakan metode lepas Dasar dan Longline. Data diambil setiap minggunya selama 7 minggu pemeliharaan. Data yang diambil adalah berat basah dan pengamatan serta perhitungan terhadap insiden penyakit ice-ice. Analisis data dilakukan dengan menghitung pertumbuhan spesifik, pertumbuhan absolut dan insiden penyakit.Hasil penelitian menunjukan bahwa untuk pertumbuhan spesifik berkisar antara 0,82-7,65% per hari. Metode Longline memberikan pertumbuhan spesifik yang lebih baik (rata-rata 3,73% per hari) dibandingkan metode lepas dasar (rata-rata 3,18%). Untuk pertumbuhan absolut, metode longline memberikan hasil yang lebih baik yaitu 522,5 gr, dibandingkan metode lepas dasar, 374,5 gr. Terkait dengan penyakit ice-ice, tanaman mulai terinfeksi sejak minggu pertama hingga akhir pemeliharaan, dengan puncaknya pada minggu keenam. Metode longline memberikan insiden penyakit yang lebih rendah (rata-rata 49,98%) dibandingkan dengan metode lepas dasar (rata-rata 45,72%) Kata Kunci : Pertumbuhan, ice-ice, Kappaphycus alvarezii, Metode Longline, Metode Lepas Dasar.
Struktur Komunitas Makroalga Di Daerah Intertidal Pantai Berbatu Desa Otan, Kecamatan Semau Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur Supit, Rockie R.L.; Emola, Imanuel Jacob; Ginzel, Fanny Iriany
Journal of Marine Research Vol 13, No 3 (2024): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v13i3.43836

Abstract

Substrat sebagai habitat sangat menentukan komunitas di daerah intertidal. Oleh karena itu keberadaan substrat sangat berpengaruh terhadap komunitas makroalga. Daerah intertidal berbatu adalah daerah yang cukup ekstrem karena memiliki substrat keras dengan kondisi gelombang pasang surutnya besar. Kondisi tersebut akan mempengaruhi karakteristik setiap makroalga yang hidup di Pantai berbatu. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur komunitas makroalga di daerah intertidal pantai berbatu Desa Otan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei, penentuan lokasi dengan teknik purposive sampling. Stasiun pengamatan sebanyak 3 stasiun, setiap stasiun terdiri dari 3 garis transek dan setiap garis transek diletakkan 10 plot berukuran 1 m x 1 m. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi jenis makroalga di daerah intertidal pantai berbatu Desa Otan terdiri dari divisi yaitu Chlorophyta sebanyak 18 spesies, Phaeophyta sebanyak 5 spesies dan Rhodophyta sebanyak 10 spesies. Makroalga yang banyak ditemukan adalah spesies Caulerpa lentilifera (21,80%), Avrainvillea sp (20,71%), dan Enteromorpha compressa (20,01%); Padina antillarum (43,26%), Sargassum polycystum (38,13%) dan Laurencia papilosa (33,02%). Secara keseluruhan komposisi jenis makroalga didominasi oleh alga hijau (Chlorophyta). Kepadatan tertinggi makroalga adalah alga hijau (Chlorophyta) pada ketiga stasiun pengamatan dengan kisaran nilai antara 0,532-1,526 ind/m². Frekuensi kehadiran tertinggi adalah Enteromorpha compressa berkisar antara 0,57-0,77 atau 57-77%; Padina antillarum dengan kisaran nilai 0,73-0,83 atau 73-83%; dan Laurencia papilosa sebesar 0,33-0,63 atau 33-63%. Indeks keanekaragam sebesar 1,07-1,13 dengan kategori sedang, nilai indeks keseragaman sebesar 0,73-0,83 dengan kategori sedang dan tinggi, nilai indeks dominansi sebesar 0,10-0,12 dengan kategori rendah. Habitat as a substrate determines the community in the intertidal area. Therefore, the presence of substrate greatly affects the macroalgae community. The intertidal of rocky beach is a fairly extreme area because it has a hard substrate with large tidal wave conditions. These conditions will affect the characteristics of each macroalgae that live in the rocky beach. This study aims to describe the structure of the macroalgae community in the intertidal rocky beach of Otan Village. The research method is a survey method, determining the location with purposive sampling technique. The observation location was determined as 3 stations, each station consists of 3 transect lines and each transect line is placed 10 plots measuring 1 m x 1 m. Data processing used Microsoft Excel software traps. Data processing using Microsoft Excel software. The results showed that the composition of macroalgae species in the intertidal rocky coast of Otan Village consisted of 18 species of Chlorophyta, 5 species of Phaeophyta and 10 species of Rhodophyta. Many macroalgae found were Caulerpa lentilifera (21.80%), Avrainvillea sp (20.71%), and Enteromorpha compressa (20.01%); Padina antillarum (43.26%), Sargassum polycystum (38.13%) and Laurencia papilosa (33.02%). Overall, the composition of macroalgae species is dominated by green algae (Chlorophyta). The highest density of macroalgae was green algae (Chlorophyta) at all three observation stations with a range of values between 0.532-1.526 ind/m². The highest frequency of presence was Enteromorpha compressa ranging from 0.57-0.77 or 57-77%; Padina antillarum with a value range of 0.73-0.83 or 73-83%; and Laurencia papilosa of 0.33-0.63 or 33-63%. Diversity index of 1.07-1.13 with moderate category, uniformity index value of 0.73-0.83 with moderate and high category, dominance index value of 0.10-0.12 with low category.