Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

ANALISIS KANDUNGAN GULA REDUKSI PADA GULA SEMUT DARI NIRA AREN YANG DIPENGARUHI pH DAN KADAR AIR Naja wilberta; Nge Titin Sonya; Solle Hartini Realista Lydia
Bioedukasi Jurnal Pendidikan Biologi Vol 12, No 1 (2021): BIOEDUKASI, MEI 2021
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/bioedukasi.v12i1.3760

Abstract

Keanekaragaman Jamur di Cagar Alam Gunung Mutis Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur Hartini Solle; Ferdinandus Klau; Simon Taka Nuhamara
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 2, No 3 (2017): October 2017
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v2i3.1886

Abstract

Jamur merupakan salah satu organisme yang memegang peranan penting dalam menguraikan bahan organik yang sangat kompleks menjadi bahan sederhana sehingga mudah diserap oleh organisme lainnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui jenis jamur dan mengetahui tingkat keanekaragaman jenis jamur pada hutan cagar alam gunung Mutis. Metode yang digunakan adalah metode jelajah setiap plot dengan mencatat jenis jamur yang ditemukan pada kawasan tersebut dan dilanjutkan dengan proses identifikasi jenis jamur yang ditemukan. Pengambilan sampel dengan koleksi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 340 individu pada 17 spesies jamur dengan tingkat keanekaragaman : 1,510 yang menunjukkan tingkat keanekaragam spesies jamur yang tinggi. Spesies jamur yang paling mendominasi adalah jamur Microporus sp dan Polyporus sp, sedangkan jenis lain keberadaannya masih tergolong rendah seperti Polyporus squamosus, Coriolus hirsutus, Pycnoporus cinnabarinus, Tyromyces sambuceus, Fomytopsis pinicola, Microporus perula, Trametes orientalis, Piptoporus betulinus, Auricula polytricha, Auricularia auricula, Elfvingia applanata, Fomes sp, Laccaria vinaceoavellaneae, Paxillus curtisii, Pleurotus pulmorius.
Pengaruh Pupuk Organik Cair (POC) Terhadap Perkecambahan Cendana (Santalum album L.) Secara In Vitro di Nusa Tenggara Timur Hartini Realista Lydia Solle; Merpiseldin Nitsae; Mellissa Erlyn Stephanie Ledo
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 4, No 3 (2019): October 2019
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v4i3.2517

Abstract

Cendana (Santalum album L.) merupakan tanaman hutan penghasil kayu di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan mempunyai nilai ekonomi tinggi. Tanaman ini merupakan spesies endemikyang mempunyai keunggulan kadar minyak dan produksi kayu teras yang baik. Minyak cendana yang dihasilkan memiliki aroma yang harum sehingga banyak digemari. Kayu cendana digunakan sebagai bahan dasar parfum, sabun, ukiran dan kemenyan. Keberadaan cendana di NTT saat ini jumlahnya semakin menurun karena eksploitasi oleh penduduk setempat. Upaya pemulihan tanaman cendana NTT telah banyak dilakukan, seperti usaha pengembangan dengan penanaman cendana dari pembibitan maupun pemeliharaan anakan yang berasal dari penyebaran secara alami akan tetapi usaha tersebut tidak cukup berhasil. Untuk memecahkan masalah tersebut, perbanyakan tanaman melalui kultur jaringan menjadi salah satu cara terbaik dalam upaya konservasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian POC terhadap pertumbuhan biji cendana secara invitro. Penelitian ini dilakukan dengan menambahkan Pupuk Organik Cair (POC) pada medium Murashige and Skoog (MS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi 2 mL POC nasa pada medium MS berdampak baik terhadap perkecambahan Cendana (Santalum album  L.) dengan konsentrasi 2 mL yang merupakan konsentrasi optimal.  Respon perkecambahan ditunjukan pada 14 hari setelah ditanam pada medium MS.
Pertumbuhan Kalus dan Produksi Katekin pada Kultur In Vitro Kalus Teh (Camelia Sinensis L.) dengan Penambahan Elisitor Ca2+ dan Cu2+ Dewi Retnaningati; Hermanto Hermanto; Ekawati Purwijantiningsih; Hartini Realista Lydia Solle
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 6, No 3 (2021): October 2021
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v6i3.5278

Abstract

Antioksidan dapat mengurangi dampak negatif oksidan dalam tubuh. Teh merupakan salah satu sumber antioksidan alami yang memiliki antioksidan golongan polifenol yakni katekin yang memiliki empat turunan yaitu: epikatekin (EC), epikatekin galat (ECG), epigalokatekin (EGC), dan epigalokatekin galat (EGCG). Kadar katekin pada teh akan turun karena proses pembuatan teh dari daun teh segar menjadi teh seduhan, sehingga perlu ada upaya peningkatan kandungan katekin dalam teh. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji metode peningkatan produksi katekin pada kultur kalus teh. Perlakukan yang dilakukan yaitu dengan penambahan elisitor Ca2+ dan Cu2+ pada medium kultur kalus teh dengan berbagai variasi konsentrasi yang dirancang dalam 9 perlakuan yaitu: U0A0, U0A1, U0A2, U1A0, U1A1, U1A2, U2A0, U2A1, U2A2, di mana U0 = perlakuan Cu2+ 0 g/L, U1 = perlakuan Cu2+ 1 g/L, U2 =  perlakuan Cu2+ 2 g/L, A0 = perlakuan Ca2+ 0 g/L, A1 = perlakuan Ca2+ 176 g/L, dan A2 = perlakuan Ca2+ 352 g/L. Semua perlakuan diinkubasi selama 10 hari dengan waktu panen yaitu pada hari ke-0, ke-5, dan ke-10. Hasil Penelitian menunjukkan kombinasi elisitor Ca2+ dan Cu2+ yang paling optimal dalam meningkatkan kadar epikatekin galat pada kultur kalus teh (C. sinensis L.) yaitu perlakuan U1A1 yaitu dengan kombinasi konsentrasi Ca2+ (176 g/L) dan Cu2+ (1 g/L) selama 0 hari (kurang dari 24 jam) dengan hasil produksi epikatekin galat tertinggi yaitu sebesar 298,37 ppm.
STUDI ADSORPSI METHYLENE BLUE TERHADAP ARANG AKTIF TEMPURUNG LONTAR (Borassus flabellifer L.) ASAL NUSA TENGGARA TIMUR Merpiseldin Nitsae; Hartini R. L. Solle; Serliani M. Martinus; Imanuel J. Emola
Jurnal Kimia Riset Vol. 6 No. 1 (2021): Juni
Publisher : Universitas Airlangga, Campus C Mulyorejo, Surabaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jkr.v6i1.24525

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang studi adsorpsi Methylene Blue (MB) terhadap arang aktif tempurung lontar (AAtl) asal Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas adsorpsi, kinetika adsorpsi, dan isoterm adsorpsi yang terjadi melalui interaksi antara MB dan AAtl. Penelitian ini dilakukan pada konsentrasi MB 7 ppm, 0,05 g AAtl (variasi AAtl KOH 0,5 M; AAtl KOH 1,0 M; AAtl KOH 1,5 M; dan AAtl H2SO4 1,0 M), kecepatan 100 rpm, pada rentang waktu 0-180 menit. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa jumlah MB yang terserap pada 3 variasi AAtl KOH (terjadi pada t = 60 menit) secara berturut-turut adalah 27,18 mg g-1; 23,76 mg g-1; 27,84 mg g-1; dan AAtl H2SO4 (t = 120 menit) adalah 22,90 mg g-1. Model kinetika adsorpsi MB cenderung terjadi secara pseudo orde kedua (mekanisme adsorpsi secara kimia berdasarkan nilai qe = 30,30 mg g-1) dengan kapasitas adsorpsi maksimum secara isoterm Langmuir-Freundlich adalah 1614,968 mg g-1 dimana proses adsorpsi berdasarkan nilai RL (dimensi kuantitas adsorpsi) berada pada kategori berlangsung secara baik (0,214-0,259). Dengan demikian, perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk optimalisasi kondisi adsorpsi yang terjadi berdasarkan pH, massa adsorben, dan konsentrasi adsorbat.
Pengaruh Skarifikasi Kimia Terhadap Perkecambahan Benih Jambu Mete (Anacardium occidentale L.) Ira Y Dethan; Hartini Solle; Arnold Ch Hendrik
Saintek Lahan Kering Vol 3 No 2 (2020): JSLK DESEMBER 2020
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/slk.v3i2.1224

Abstract

Cashew is a plant that has the potential to help the welfare of farmers in the economic field. In general, cashew has a high economic value. Other benefits of cashew from the roots, stems and leaves can be used as medicine (Prihatman, 2000) and fruit and seeds to be a food source with high nutritional value.This study aims to determine the rate of cashew seed germination and optimum concentration by giving HCl and H2SO4. This research uses factorial pattern.The first factor is HCl with 4 levels of treatment consisting of 0%, 35%, 40%, 45% and 50%. The second factor is H2SO4 with 4 treatment levels consisting of 0%, 35%, 40%, 45% and 50%, and 4 controls.Each treatment consisted of 4 replications. Observation parameters in this study include germination, germination speed, and the average daily germination value. Empirical data obtained were analyzed using ANOVA (F test), followed by DMRT test at 5% level, if Fcount>Ftable (α=0.05). Based on ANOVA results, HCl administration significantly affected all observed parameters while H2SO4 and the interaction between HCl and H2SO4 did not significantly affect germination, germination speed and average daily germination value.DMRT test showed the fastest germination speed was found in the A4 treatment. The treatment with the highest value on the parameter observed was the average daily germination value in the A4 treatment. Thus it can be concluded that the HCl solution has a significant effect on each observation parameter. Whereas H2SO4 and the interaction between HCl and H2SO4 had no significant effect
PENGARUH LAMA PERENDAMAN KNO3 TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH PINANG (ARECA CATECHU LINN) Hartini R.L Solle; Sonya I Taniu; Arnold Christian Hendrik
Journal Penelitian Kehutanan FALOAK Vol 6, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Kehutanan Faloak
Publisher : Balai Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jpkf.2022.6.1.16-28

Abstract

Pinang merupakan salah tanaman penting dalam kebudayaan NTT. Benih pinang yang keras sehingga memiliki dormansi menjadikan proses persemaian memakan waktu lama dan daya kecambahnya cenderung rendah. Sampai saat ini belum ada laporan tentang teknik perkecambahan pinang dengan menggunakan perendaman KNO3 untuk meningkatkan performa perkecambahan. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui lama perendaman KNO3 dan konsentrasi KNO3 terhadap perkecambahan benih pinang. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen RAL pola faktorial. Faktor dalam penelitian ini adalah konsentrasi KNO3(%) dan lama perendaman. Faktor konsentrasi KNO3 dengan 5 taraf perlakuan ditambah dengan 1 kontrol terdiri atas 0%, 0,1%, 0,2%, 0,3%, 0,4% dan 0,5%. Lama waktu perendaman dengan 3 taraf perlakuan terdiri atas 12 jam, 18 jam dan 24 jam. Data dianalisis menggunakan ANOVA (uji F), dilanjutkan dengan uji DMRT. Berdasarkan hasil ANOVA, variasi konsentrasi KNO3 berpengaruh signifikan terhadap parameter pengamatan daya kecambah, kecepatan berkecambah dan nilai rata-rata perkecambahan harian. Perlakuan lama perendaman KNO3 dan kombinasi perlakuan variasi konsentrasi KNO3 dan lama waktu perendaman tidak menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap daya kecambah, kecepatan berkecambah dan nilai rata-rata perkecambahan harian. Uji DMRT menunjukkan perlakuan perendaman dengan konsentrasi KNO3 0,4% dan 0,5% merupakan konsentrasi optimal untuk meningkatkan perkecambahan benih pinang.
The Effect of Liquid Organic Fertilizer from Banana Pseudo-Stem on The Germination and Growth of Kabesak (Acacia leucophloea) and Angsana (Pterocarpus indicus) Seedlings Arnold Ch Hendrik; Hartini R.L Solle; Nelci A Taek
Jurnal GALAM Vol 2, No 2 (2022): JURNAL GALAM VOL. 2 NO.2 2021
Publisher : Jurnal GALAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/glm.2022.2.2.77-89

Abstract

Kabesak (Acacia leucophloea) and angsana (Pterocarpus Indicus) are native plant species of Timor Island, which can be used for various purposes such as wood for construction and furniture. Efforts to cultivate these seeds need to be understood, especially by trying to use the technique of soaking seeds and watering using liquid organic fertilizer (POC) banana pseudo-stem. This study aims to determine the effect of POC banana pseudo-stem on the germination and growth of kabesak and angsana seedlings. This research is an experimentalresearch, with a completely randomized design method. There are 4 treatments of POC banana pseudo-stem concentration (25%, 50%, 75%, and 100%) and control (POC 0%). Observations of this study were carried out on germination, seedling height and number of leaves of kabesak and angsana seedlings. Data were analyzed using analysis of variance (Anova) and continued with Duncan Multiple Range Test (DMRT). The result showed that applying POC banana pseudo-stem affected germination and seedling height of kabesak, as well as germination, seedling height and the number of leaves of angsana. The growth parameter that was not affected by organic fertilizer watering was the number of leaves on the kabesak seedling. Treatment with 100% banana pseudo-stem fermented concentration was the most optimal in increasing germination, seedling height, and number of leaves of kabesak and angsana seedlings.Keywords: germination, liquid organic fertilizer, number of leaves, seedling height
Pengaruh Jenis Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kelor (Moringa oliefera L.) Viktor Janjer Dami; arnold christian hendrik; Hartini R.L Solle
Indigenous Biologi : Jurnal Pendidikan dan Sains Biologi Vol 2 No 3 (2019): Indigenous Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Kristen Artha Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33323/indigenous.v2i3.51

Abstract

Kelor merupakan tanaman yang bergizi dan memiliki berbagai manfaat potensial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk organik pada pertumbuhan tanaman kelor. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Parameter yang diukur adalah tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang.Analisa data menggunakan analisis of varians (Anova). Jika perlakuan memberikan pengaruh signifikan maka dilanjutkan dengan uji lanjutan Duncan Multiple Range Test (DMRT). Berdasarkan hasil uji anova pada taraf 5% pemberian pupuk organik pada kelor berpengaruh signifikan pada pertumbuhan tinggi tanaman karena nilai sig (0,048)<0,05 dan nilai sig. pada diameter batang 0,005<0,05 tetapi tidak berpengaruh pada jumlah daun karena nilai sig. 0,276>0,05. Berdasarkan uji lanjut Duncan Multiple Range Test pada tinggi tanaman perlakuan A (Kontrol) memberikan pengaruh paling tinggi tetapi tidak berbeda secara signifikan dengan perlakuan C (pupuk kotoran kambing) sedangkan berbeda secara signifikan dengan perlakuan B (pupuk kotoran sapi) dan perlakuan D (pupuk kompos sufmuti). Pada diameter batang perlakuan C (pupuk kotoran kambing) memberikan pengaruh paling tinggi tetapi tidak berbeda secara signifikan dengan perlakuan A (kontrol) dan perlakuan B (pupuk kotoran sapi) tetapi berbeda secara signifikan dengan perlakuan D (pupuk kompos sufmuti). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian pupuk organik berpengaruh pada pertumbuhan tanaman kelor, terutama pada pertumbuhan tinggi dan diameter batang tanaman kelor dan jenis pupuk organik yang memberikan pengaruh terbaik yaitu pupuk kotoran kambing terhadap tinggi tanaman, serta pupuk kotoran sapi dan pupuk kotoran kambing memberikan pengaruh terbaik terhadap diameter batang tanaman kelor.
EKSTRAK KARAGINAN RUMPUT LAUT (Eucheuma cottonii) YANG DIPEROLEH DARI PANTAI TABLOLONG Runa Matias Ruku; Alfred G.O Kase; Hartini R.L Solle
Indigenous Biologi : Jurnal Pendidikan dan Sains Biologi Vol 3 No 3 (2020): Indigenous Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Kristen Artha Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33323/indigenous.v3i3.137

Abstract

ABSTRACTEucheuma cottonii (E. cottonii) seaweed is a low level plant that has a high nutritional value. One of the ingredients that play a role in the formation of texture is carrageenan.Carrageenan is a type of hydrocolloid extracted from the seaweed of the red algae group (Rhodophyceae). The purpose of this study was to determine the quality of yields of Seaweed Carrageenan Extract (E. cottonii) obtained from Tablolong beach in the form of yield, ash content and fat content. The method used in this study is an experimental method with a completely randomized design (CRD) and for fat testing using quantitative descriptive methods. This study uses various concentrations of 0.1 N KOH, 0.2 N KOH, 0.3 N KOH and 0.4 N KOH. The results of the carrageenan yield test show that the addition of 0.1 N KOH concentration has a value of 56.10, KOH 0 , 2 N 62.16, KOH 0.3 N 72.73 and the best treatment was at P4 KOH 0.4 N 80.90. Carrageenan ash content test results showed that the addition of KOH concentration value obtained P1 KOH 0.1 N was 60.50, P2 KOH 0.2 N was 70.70, P3 KOH 0.3 N was 80.50, and P4 KOH 0.4 with a value of 90.50. The results of the carrageenan fat content of 0.1 KOH treatment has a fat content of 0, 2 while the treatment of KOH 0,2, KOH 0,3, KOH 0,4 have no fat content by showing the value (0). The results showed that the highest yield in the treatment of KOH concentration of 0.4 N with a value 80.95% and carrageenan ash content has the highest value in the treatment concentration of 0.4 N with a value of 90.50% while the fat content has a value of 0.2 in the treatment of KOH concentration of 0.1 N Keywords: Carrageenan, extract of E. cottonii seaweed.