Perkembangan makanan beku Indonesia mengalami peningkatan permintaan yang cukup signifikan pada saat situasi pandemic COVID-19. Perkembangan tersebut sejalan dengan kenaikan permintaan makanan olahan ikan beku Indonesia, yang kini mendapatkan nilai lebih dari masyarakat. Pengembangan bisnis olahan ikan memiliki potensi yang tinggi untuk dikembangkan, mengingat kemudahan dalam mendapatkan, menyimpan serta menyajikan untuk dihidangkan sebagai tambahan lauk dalam konsumsi keseharian. Tujuan penelitian adalah Menganalisis faktor internal dan eksternal olahan ikan PT XYZ, Merumuskan alternatif strategi pengembangan usaha PT XYZ, menentukan prioritas strategi kebijakan untuk pengembangan usaha PT XYZ. Pengambilan data dilakukan di PT XYZ yang berlokasi di Sidoarjo, Jawa Timur pada Juli hingga September 2021. Metode penelitian secara deskriptif, diolah dan dianalisis menggunakan matriks IFE, EFE, IE, SWOT dan QSPM. Hasil penelitian menunjukkan terdapat bahan baku ikan beku yaitu ikan swangi. Ada 7 alternatif strategi diantaranya yaitu menjual produk kepada distributor tunggal, produksi ikan segar beku, menambah jaringan distributor luar Jawa Timur, meningkatkan branding, mengolah ikan menjadi bubur ikan, dan kampanye ikan sebagai sumber protein. Prioritas yang dihasilkan dari penelitian adalah memproduksi ikan beku kualitas ekspor sebagai produk baru menjadi alternatif yang paling prioritas yang dapat dilakukan oleh perusahaan. Hingga saat ini komoditas ikan yang digunakan adalah ikan swanggi menjadi bahan baku utama perusahaan yang kemudian diolah menjadi aneka olahan ikan beku. Sehingga harapannya PT XYZ tidak hanya menjual produk di pasar domestik, akan tetapi pasar internasional menjadi sebuah peluang bagi perusahaan