Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan kecenderungan post power syndrome. Kecenderungan post power syndrome merupakan merupakan tendensi individu untuk mengalami gejala- gejala post power syndrome berupa gejala fisik, emosi dan perilaku sebagai dampak dari berakhirnya suatu jabatan atau kekuasaan. Dukungan sosial merupakan bantuan yang dirasakan individu berupa perhatian, kenyamanan, penghargaan yang diperoleh individu dari orang- orang yang dapat diandalkan didalam jaringan sosialnya agar meningkatkan kemampuan individu dalam mengatasi kondisi stress. Populasi dalam penelitian ini adalah pensiunan TNI anggota PEPABRI Kabupaten Banyumas. Pengumpulan data menggunakan dua buah skala yaitu, Skala Post Power Syndrome (30 aitem; α =0,904), dan Skala Dukungan Sosial (23 aitem; α =0,857). Subjek penelitian berjumlah 50 orang pensiunan TNI anggota PEPABRI Kabupaten Banyumas yang dipilih dengan accidental sampling. Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara dukungan sosial dengan kecenderungan post power syndrome pada pensiunan TNI (r = -0,585; p<0,001). Dukungan sosial memberikan sumbangan efektif terhadap kecenderungan post power syndrome sebesar 34,2%.