Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dan seberapa besar pengaruh yang dapat diberikan oleh religiusitas terhadap pemaafan dalam konflik organisasi pada aktivis Islam di kampus Universitas Diponegoro khususnya dalam menghadapi konflik antar personal dalam satu organisasi. Pemaafan dibutuhkan untuk mengurangi dampak negatif yang terjadi akibat konflik antar personal dalam organisasi. Memaafkan tidak dapat muncul begitu saja, terdapat faktor yang mempengaruhi pemaafan diantaranya adalah personality traits. Personality traits sendiri terdiri dari dimensi-dimensi yang berkorelasi positif dengan religiusitas dimana seharusnya dimiliki oleh anggota organisasi keagamaan seperti rohis. Penelitian kuantitatif ini melibatkan anggota rohis baik rohis tingkat jurusan, fakultas, maupun universitas di Universitas Diponegoro dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 191 orang yang diambil melalui metode unproportional stratified random sampling. Pengambilan data menggunakan metode self report dengan bantuan alat berupa skala yaitu Skala Pemaafan (29 aitem; α = 0,904) dan Skala Religiusitas (31 aitem; α = 0,915). Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif signifikan antara religiusitas dengan pemaafan dalam mengahadapi konflik organisasi pada mahasiswa aktivis Islam di kampus Universitas Diponegoro (rxy = 0,580; p < 0,001). Sumbangan efektif religiusitas terhadap pemaafan sebesar 33,6% sementara sisanya 66,4% dipengaruhi oleh faktor lain.