Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

PENGARUH PERMAINAN TRADISONAL TERHADAP KOMPETENSI INTERPERSONAL DENGAN TEMAN SEBAYA PADA SISWA SD (Studi Eksperimental pada Siswa Kelas 3 SDN Srondol Wetan 04-09 dan SDN Srondol Wetan 05-08 ) Susanti, Fitria; Siswati, Siswati; Widodo, Prasetyo Budi
Jurnal Psikologi Vol 8, No 2 (2010): Oktober 2010
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.184 KB) | DOI: 10.14710/jpu.8.2.145-155

Abstract

Child's world is a world of play. Through play, children can have greater opportunities to enhance social development, emotional development, and better able to develop interpersonal relationships because the child has the opportunity to interact with their peers. The pattern of play that involves interaction with colleagues can be found in traditional games. When playing traditional games, children are invited to gather and get to know their peers. This research was conducted to determine the effect of traditional game of interpersonal competence with peers in elementary school children.The population of this research is a third-grade students SDN Srondol Wetan 04-09 and SDN Srondol Wetan 05-08 with a sample size of 28 students. The sampling technique was using purposive sampling. Data collected by Interpersonal Competence Scale with Peer's (α = 0.805). The treatment given to the experimental group in the form of traditional games for six consecutive times with a duration of 75 minutes.Based on data analysis with statistical nonparametric methods Mann-Withney U test showed that there is interpersonal competence differences between children who participated in traditional games with children who do not follow traditional game activities. This is shown by the significant level of 0.924 (p>0.05) before treatment and the significance level of 0.000 (p> 0.05) after administration of treatment in the experimental group.Based on the analysis of research and is supported by previous studies, it can be concluded that the activities of Traditional Games influence of interpersonal competence with peers in elementary school children.Keywords : traditional games, interpersonal competence with peers, elementary school childrenPermalink :
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS KEHIDUPAN SEKOLAH DENGAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS BERPINDAH PADA KELAS XII SMAN 3 SEMARANG Febriani, Nada; Widodo, Prasetyo Budi; Kristiana, Ika Febrian
Jurnal Psikologi Vol 12, No 2 (2013): Oktober 2013
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.951 KB) | DOI: 10.14710/jpu.12.2.152-163

Abstract

Purpose of this study was to determine the relationship between quality of school life with student's discipline of moving class at students class XII SMAN 3 Semarang. Quality of school life is students perception about dimensional of school, including student perspective towards their school, the connection with teachers, feeling that student will achieve success in school, the student chance to face future, social integration, and exlporing. Student's discipline is the meaning of their willingness to obey all regulation in their school. The subject of this study was 301 students of moving class at students class XII SMAN 3 Semarang. Cluster random sampling is used. Technique of data collection used the discipline scale (30 aitem valid α=0,915) and the scale of quality of school life (31 aitem valid α=0,925). Based on the analysis of simple regression showed rxy = 0.520 with p=0.000 (p<0.05). This results indicate that the proposed hypothesis, the existance of a relationship between quality of school life with student's discipline of moving class. Positive coefficient correlation value indicate more positive quality of school life, the higher discipline, and vice versa. Effective quality of school life contributes 27.1% on discipline and 72.9 % were influenced by others.Keywords: Student's Discipline, quality of school life, moving class
RELIABILITAS DAN VALIDITAS KONSTRUK SKALA KONSEP DIRI UNTUK MAHASISWA INDONESIA Widodo, Prasetyo Budi
Jurnal Psikologi Vol 3, No 1 (2006): Juni 2006
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.179 KB) | DOI: 10.14710/jpu.3.1.1 - 9

Abstract

Penelitian tentang reliabilitas dan validitas konstruk skala konsep diri mahasiswa pentingmengingat di Indonesia sampai saat ini belum ada instrumen yang secara khusus dipergunakanuntuk mengukur atau menilai konsep diri mahasiswa dan karena perkembangan pemahamantentang konstruk konsep diri yang selalu berkembang dari pandangan konsep diri sebagai strukturyang berdimensi tunggal sampai kepada konsep diri sebagai sebuah konstruk yang bersifatmultidimensi. Penelitian ini dilakukan karena reliabilitas dan validitas konstruk skala konsep diriyang dipergunakan dalam penelitian ini belum teruji, serta hasil penelitian merupakan bukti yangmendukung atau sebaliknya tidak mendukung multidimensionalitas konsep diri.Subjek dalam penelitian ini adalah 489 mahasiswa Psikologi dari tiga universitas yangberbeda, yaitu Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) Semarang, UniversitasMuhammadiyah Purwokerto (UMP), Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang. Skala konsepdiri yang digunakan dalam penelitian ini adalah adaptasi dari Self Description Questionaire III(SDQ III) yang dikembangkan oleh Herberth W. Marsh dari Self-Concept Enhancement andLearning Facilitation (SELF) Research Centre, University of Western Sydney. Dalam penelitianini, digunakan beberapa metode analisis yaitu formula Alpha, analisis faktor konfirmatori dananalisis faktor eksploratori.Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas skor komposit yang dicapaioleh skala konsep diri dalam penelitian ini tinggi, yaitu sebesar 0.98, dengan koefisien reliabilitasmasing-masing variabel (komponen) bergerak dari nilai 0.5942 sampai dengan 0.8924. Konsepdiri subjek tersusun ke dalam dua faktor yaitu faktor diri sosial dan faktor daya tarik. Faktor dirisosial mampu menjelaskan varians sebesar 28.151% dan didukung oleh 8 variabel yaitukejujuran, nilai-nilai spiritual, kemampuan umum, hubungan dengan orang tua, hubungan dengansesama jenis, kemampuan verbal, matematika, dan kestabilan emosi. Faktor kedua, yaitu dayatarik mampu menjelaskan varians sebesar 22.452% dan mempunyai lima (5) muatan faktor(variabel) yaitu hubungan dengan lawan jenis, penampilan fisik, diri secara umum, pemecahanmasalah, dan kemampuan fisik. Ini menunjukkan multidimensionalitas konsep diri, tetapimengindikasikan bahwa validitas konstruk skala konsep diri dalam penelitian ini belum tercapaisecara maksimal.Kata kunci: reliabilitas, validitas konstruk, skala konsep diri
EFEKTIVITAS METODE MULTISENSORI TERHADAP KECAKAPAN MENGINGAT KOSAKATA BAHASA INGGRIS PADA SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR (Studi Eksperimental di SD Negeri Tembalang Semarang) Tutupoly, Jessica Florentina; Siswati, S; Widodo, Prasetyo Budi
Jurnal Psikologi Vol 12, No 2 (2013): Oktober 2013
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.758 KB) | DOI: 10.14710/jpu.12.2.100-202

Abstract

The English competency is one of the most needed ability that have to be masterd in this globalization era.Thissituation makes the English lesson in Indonesia was taught since Elementary school. The English lesson focusedon the ability to master the vocabulary that could support reading, listening, writing and speaking. The aim of thisreasearch is to know how far that the multisensory method effectiveness to increase the memorizing ability of Englishvocabulary. Subject’s characteristic is the first grade students of elementary school aged 6-7 years old. This research usequasi experimental with non-randomized pretest- posttest control group design and involve 66 subjects that devided into experimental group and control group. The treatment that given in this research use the multisensory method.After the last manipulation, subjects expected to master 30 words. The examination of hypothesis used Paired SampleT-Test and the result of Asymp. Sig is 0,000 (p<0,05). This result acknowledge that multisensory method is effective toincrease the memorizing ability of English vocabulary. Based on this result, the elementary educater should teach theelementary student with the unique method that appropriate to children condition and development, stimulate thememorizing ability considering the developmental factors and use an interesting way of teaching.Keywords: Multisensory method, memorizing ability of English vocabulary, First Grade student of elementary school
KONSEP DIRI MAHASISWA JAWA PESISIRAN DAN PEDALAMAN Widodo, Prasetyo Budi
Jurnal Psikologi Vol 3, No 2 (2006): Desember 2006
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.925 KB) | DOI: 10.14710/jpu.3.2.1 - 10

Abstract

Variabel non kognitif dalam proses pembelajaran dan proses pendidikan secara umum perlu diperhatikan dengan lebih serius. Salah satu variabel yang dimaksudkan-adalah konsep diri. Dalam penelitian ini akan dilakukan pengamatan bagaimana konsep diri mahasiswa yang mempunyai latar belakang budaya Jawa Pesisir dan Jawa Pedalaman. Subjek dalam penelitian ini adalah 489 mahasiswa Psikologi dan data yang dapat dianalisis sesuai dengan kategori Jawa Pedalaman 109 subjek, dan Jawa Pesisiran 216 subjek. Skala konsep diri yang digunakan dalam penelitian ini adalah adaptasi dari Self Description Questionaire III (SDQ III) yang dikembangkan oleh Herberth W. Marsh dari Self-Concept Enhancement and Learning Facilitation (SELF) Research Centre, University of Western Sydney. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan konsep diri pada mahasiswa Jawa Pedalaman dan Jawa Pesisiran, digunakan uji-t dengan menggunakan bantuan SPSS versi 11.00.  Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai t yang didapatkan sebesar-0,615 (p>0,05; p=0,539) sehingga hipotesis ditolak, artinya konsep diri mahasiswa dengan latar belakang budaya Jawa Pesisiran dan Jawa Pedalaman tidak berbeda. Dilihat dari profilnya, rerata konsep diri untuk mahasiswa dengan latar belakang budaya Jawa Pesisiran sebesar 660,63, dan rerata konsep diri untuk mahasiswa dengan latar belakang budaya Jawa Pedalaman sebesar 665,55.   Kata kunci: konsep diri, mahasiswa, Jawa Pesisiran, Jawa Pedalaman
PSYCHOLOGICAL WELL-BEING DITINJAU DARI DUKUNGAN SOSIAL PADA SANTRIWAN-SANTRIWATI DI YAYASAN AL-BURHAN HIDAYATULLAH SEMARANG Islami Musthafa, Amalia Ikhlatunnisa; Widodo, Prasetyo Budi
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013 (Agustus 2013)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.699 KB) | DOI: 10.14710/empati.2013.7349

Abstract

Individu memiliki kebutuhan-kebutuhan yang tidak akan pernah berhenti sepanjang hidupnya. Dalam usahanya memenuhi kebutuhan hidup dan permasalahan yang dihadapi individu tersebut, akan membuat individu mendapatkan pengalaman-pengalaman, baik pengalaman yang menyenangkan ataupun pengalaman yang tidak menyenangkan, yang selanjutnya akan menimbulkan kebahagiaan atau ketidakbahagiaan. Kebahagiaan dan ketidakbahagiaan itu disebut juga kesejahteraan psikologis atau psychological well being. Psychological well-being seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah jaringan sosial. Jaringan sosial yang dimaksud yaitu bagaimana individu menjalin hubungan dengan orang-orang disekitarnya. Penelitian dilakukan untuk mengkaji sejauh mana hubungan antara dukungan sosial dengan psychological well-being pada santriwan-santriwati.Populasi dalam penelitian ini adalah 145 santri dengan sampel penelitian sebanyak 90 santri. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Prosedur cluster random sampling adalah pengambilan sampel dilakukan dengan randomisasi terhadap kelompok bukan terhadap subjek secara individual. Pengumpulan data menggunakan skala psychological well-being yang terdiri dari 28 aitem (α=0,880) dan skala dukungan sosial yang terdiri dari 44 aitem (α=0,936).Analisis regresi sederhana menunjukkan rxy=0,427 dengan p=0,000, (p<0,05), menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dan psychological well-being. Artinya, semakin tinggi dukungan sosial maka psychological well-being pada santriwan-santriwati akan semakin tinggi pula, sebaliknya semakin rendah dukungan sosial maka psychological well-being pada santriwan-santriwati akan semakin rendah pula. Tanda positif menunjukkan bahwa hipotesis yang berbunyi ada pengaruh signifikan antara psychological well-being dan dukungan sosial pada santriwan-santriwati di Yayasan Al-Burhan Hidayatullah Semarang dapat diterima. Dukungan sosial mempunyai sumbangan efektif sebesar 18,2% terhadap psychological well-being, sedangkan 81,8 % ditentukan oleh faktor-faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian.
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES AKADEMIK PADA MAHASISWA YANG MENJALANI PEMBELAJARAN JARAK JAUH AKIBAT COVID-19 Jannah, Siti Miftahul; Widodo, Prasetyo Budi
Jurnal EMPATI Jurnal Empati, Volume 10, Nomor 06, Desember 2021
Publisher : Jurnal EMPATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran jarak jauh (PJJ) di masa COVID-19 menimbulkan dampak stres akademik pada mahasiswa yang menjalaninya. Adanya dukungan sosial diharapkan dapat mengurangi dampak terjadinya stres akademik pada mahasiswa yang menjalani PJJ. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan stres akademik pada mahasiswa yang menjalani pembelajaran jarak jauh. Populasi penelitian ini berjumlah 43.687 mahasiswa di Universitas Diponegoro dengan sampel sebanyak 356 yang diambil menggunakan Cluster Random Sampling. Data dikumpulkan menggunakan skala dukungan sosial (41 aitem, α = 0,917) dan skala stres akademik (37 aitem, α = 0,935). Analisis data menggunakan metode analisis regresi sederhana dengan nilai koefisien rxy = -0,248 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05). Berdasarkan hasil analisis tersebut, terbukti bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara dukungan sosial dengan stres akademik, yang artinya semakin tinggi dukungan sosial yang diterima mahasiswa, maka semakin rendah stres akademik yang dialami. Sebaliknya, semakin rendah dukungan sosial yang diterima, maka semakin tinggi stres akademik yang dialami. Kata Kunci: Dukungan Sosial, Stres Akademik, Mahasiswa PJJ 
HUBUNGAN ANTARA RESILIENSI DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA ATLET MAHASISWA JALUR PRESTASI DI SEMARANG Anisia Fauziah; Prasetyo Budi Widodo
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 11, Nomor 2, Tahun 2022 (April 2022)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/empati.2022.34431

Abstract

Setiap tahun universitas selalu membuka penerimaan mahasiswa baru. Salah satu jalur favorit siswa – siswi yang memiliki prestasi baik dalam bidang akademik maupun non akademik adalah jalur prestasi. Terdapat sepuluh universitas negeri maupun swasta di Semarang yang membuka jalur prestasi khususnya jalur prestasi olahraga. Atlet mahasiswa jalur prestasi dituntut mengoptimalkan keinginan untuk berprestasi, sehingga mampu mempertahankan prestasi non akademik dan tetap mampu mengikuti kegiatan akademik. Salah satu faktor yang berperan terhadap motivasi berprestasi adalah resiliensi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara resiliensi dengan motivasi berprestasi atlet mahasiswa jalur prestasi di Semarang. Jumlah sampel pada penelitian ini 120 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster random sampling. Alat ukur yang digunakan yakni skala motivasi berprestasi (25 aitem valid, α = 0,870) dan skala resiliensi (31 aitem valid, α = 0,890). Hasil penelitian menunjukkan koefisien korelasi analisis regresi sederhana rxy = 0,454 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05). Hipotesis yang telah diajukan diterima dan terdapat hubungan positif yang signifikan antara resiliensi dengan motivasi berprestasi. 
VALIDITAS ISI SKALA INTEGRITAS AKADEMIK DOSEN Prasetyo Budi Widodo; Diana Rusmawati; Endah Mujiasih; Adi Dinardinata
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 11, Nomor 3, Tahun 2022 (Juni 2022)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/empati.0.34464

Abstract

Integritas akademik adalah kualitas individu-individu dalam lembaga pendidikan yang selalu diupayakan untuk menjadi semakin baik dari waktu ke waktu. Penelitian ini bertujuan untuk menguji validitas isi skala integritas akademik dosen. Item yang dikembangkan dalam penelitian ini menggunakan desain situational judgement test (SJT) yang terdiri dari sebuah skenario dan 4 opsi respon. Validasi isi dilakukan kepada indikator keperilakuan dan item yang disusun peneliti dengan batas nilai Aiken sebesar 0,8. Ahli yang dilibatkan dalam penelitian ini sejumlah 21 orang. Hasil analisis dengan Aiken’s V menunjukkan skala integritas akademik dosen yang dikembangkan dalam penelitian ini mempunyai validitas isi yang baik, dengan nilai V lebih dari 0,8 pada pengujian validitas isi indikator perilaku aspek integritas akademik maupun pengujian validitas isi pada 96 item skala integritas akademik.  
HUBUNGAN ANTARA METAKOGNISI DENGAN KREATIVITAS PADA MAHASISWA YANG SEDANG MENGERJAKAN TUGAS AKHIR DI JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO Sri Qomaria Fajriyah; Prasetyo Budi Widodo
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014 (Oktober 2014)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.345 KB) | DOI: 10.14710/empati.2014.7622

Abstract

Mahasiswa jurusan arsitektur merupakan cikal bakal pendorong perkembangan industri kreatif pada bidang arsitektur. Dalam pengerjaan tugas akhir, mahasiswa arsitektur dituntut untuk memiliki kreativitas yang tinggi agar dapat menghasilkan rancangan dan desain yang inovatif. Untuk meningkatkan kreativitas seseorang, dibutuhkan metakognisi yang tinggi agar dapat mengatur dan merencanakan strategi yang akan digunakan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara metakognisi dengan kreativitas pada mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas akhir di Jurusan Arsitektur Universitas Diponegoro. Populasi penelitian adalah 69 mahasiswa Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Uniersitas Diponegoro yang sedang mengerjakan tugas akhir. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan simple random sampling. Subjek uji coba berjumlah 32 orang dengan jumlah aitem skala metakognisi sebanyak 48 aitem. Subjek penelitian berjumlah 37 orang yang dipilih secara acak. Alat pengumpul data dalam penelitian adalah skala metakognisi (33 aitem valid, α = 0,911) dan Tes Kreativitas Figural (α = 0,989). Data yang diperoleh berdasarkan perhitungan statistik non-parametrik dengan menggunakan analisis korelasi Kendall menunjukkan besarnya hubungan antara metakognisi dengan kreativitas melalui τ = -0,112 dengan p = 0,338 (p > 0,05). Artinya, terdapat hubungan negatif yang tidak signifikan pada mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas akhir di Jurusan Arsitektur Universitas Diponegoro.