Ariffin Ariffin
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kajian Iklim Mikro Tanaman Kopi Sistem Agroforestri Di UB Forest Govando Ages Dikdayan; Ariffin Ariffin
Jurnal Produksi Tanaman Vol 10, No 7 (2022)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/protan.v10i7.1658

Abstract

Tanaman kopi di UB Forest dipilih karena lokasi tersebut memiliki ketinggian, kelembaban, dan suhu yang sesuai akibat dari naungan berupa tanaman pinus. Berdasarkan pemaparan diatas diperlukan penelitian untuk mengamati suhu, kelembaban, dan intensitas cahaya yang sesuai untuk pertumbuhan fase generative tanaman kopi di UB Forest. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui iklim mikro pada lahan petani agroforestri pinus dan kopi perbandingan dengan kopi, pinus dan alpukat di UB Forest.  Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk para petani kopi mengetahui  hubungan iklim mikro sistem agroforestri kopi, pinus dan kopi, pinus dan alpukat untuk memberikan keberhasilan dari budidaya tanaman kopi di UB Forest pada lahan petani kopi di UB Forest. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa iklim mikro di UB Forest bersifat fluktuatif atau turun naik tiap bulannya, namun cenderung lebih stabil pada lahan 1 dengan naungan pohon pinus dan pohon alpukat. Intensitas cahaya pada lahan 1 dan lahan 2 didapatkan hasil berbeda nyata karena naungan antara lahan 1 dan lahan 2 memiliki jenis yang berbeda, sedangkan untuk suhu pada bulan juli antara lahan 1 dan lahan 2 berbeda nyata namun pada bulan juni dan agustus pada pukul 12.00 memiliki perbadaan dan pada pukul 16.00 tidak memiliki perbedaan. Sedangkan untuk kelembaban pada pukul 12.00 tiap bulanya tidak memiliki perbedaan, namun pada pukul 16.00 memiliki perbedaan. Perbedaan ketinggian dan naungan menyebabkan perbedaan.
Kajian Iklim Mikro Tanaman Kopi Sistem Agroforestri Di UB Forest Govando Ages Dikdayan; Ariffin Ariffin
Jurnal Produksi Tanaman Vol. 10 No. 7 (2022)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.protan.2022.010.07.01

Abstract

Tanaman kopi di UB Forest dipilih karena lokasi tersebut memiliki ketinggian, kelembaban, dan suhu yang sesuai akibat dari naungan berupa tanaman pinus. Berdasarkan pemaparan diatas diperlukan penelitian untuk mengamati suhu, kelembaban, dan intensitas cahaya yang sesuai untuk pertumbuhan fase generative tanaman kopi di UB Forest. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui iklim mikro pada lahan petani agroforestri pinus dan kopi perbandingan dengan kopi, pinus dan alpukat di UB Forest.  Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk para petani kopi mengetahui  hubungan iklim mikro sistem agroforestri kopi, pinus dan kopi, pinus dan alpukat untuk memberikan keberhasilan dari budidaya tanaman kopi di UB Forest pada lahan petani kopi di UB Forest. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa iklim mikro di UB Forest bersifat fluktuatif atau turun naik tiap bulannya, namun cenderung lebih stabil pada lahan 1 dengan naungan pohon pinus dan pohon alpukat. Intensitas cahaya pada lahan 1 dan lahan 2 didapatkan hasil berbeda nyata karena naungan antara lahan 1 dan lahan 2 memiliki jenis yang berbeda, sedangkan untuk suhu pada bulan juli antara lahan 1 dan lahan 2 berbeda nyata namun pada bulan juni dan agustus pada pukul 12.00 memiliki perbadaan dan pada pukul 16.00 tidak memiliki perbedaan. Sedangkan untuk kelembaban pada pukul 12.00 tiap bulanya tidak memiliki perbedaan, namun pada pukul 16.00 memiliki perbedaan. Perbedaan ketinggian dan naungan menyebabkan perbedaan.
Respon Pertumbuhan dan Hasil Dua Varietas Mentimun terhadap Frekuensi Penyiraman Air Kapasitas Lapang Herzi Maulana; Sisca Fajriani; Mushoffan Prasetianto; Ariffin Ariffin
Produksi Tanaman Vol. 13 No. 1 (2025): Januari
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/

Abstract

Produksi mentimun nasional pada tahun 2011-2021 mengalami penurunan yang fluktuatif. Pertumbuhan dan hasil mentimun umumnya kurang optimal pada kondisi kekurangan maupun kelebihan air. Upaya peningkatan produksi mentimun yang dapat dilakukan yaitu melalui frekuensi penyiraman sesuai kapasitas lapang. Varietas unggul juga menjadi salah satu faktor keberhasilan budidaya mentimun. Penelitian bertujuan mempelajari interaksi antara frekuensi penyiraman dan perbedaan varietas terhadap pertumbuhan dan hasil mentimun. Penelitian berlokasi di Politeknik Pembangunan Pertanian Malang pada bulan Mei sampai Juli tahun 2023. Alat dan bahan digunakan yaitu ajir, meteran, gelas ukur, timbangan digital, Leaf Area Meter, media tanam campuran, benih Metavy dan Ethana, air, dan polibag. Penyusunan Rancangan Acak Kelompok dilakukan secara faktorial. Faktor kesatu yaitu varietas mentimun yang mencakup mentimun varietas Ethana dan varietas Metavy. Faktor kedua yaitu frekuensi penyiraman yang mencakup penyiraman 1 hari sekali, 3 hari sekali, 5 hari sekali, dan 7 hari sekali. Masing-masing perlakuan dikombinasikan dan dilakukan pengulangan sebanyak 4 kali sehingga terdapat 32 plot percobaan. Penelitian menghasilkan bahwa terdapat interaksi antara frekuensi penyiraman dan perbedaan varietas  terhadap pertumbuhan dan hasil mentimun. Penyiraman dengan frekuensi 1 hari sekali pada varietas Ethana mampu meningkatkan panjang tanaman 13,01% lebih tinggi, jumlah cabang 27,65% lebih banyak, jumlah buah 109% lebih banyak, dan bobot buah 187,64% lebih tinggi dibandingkan fekuensi penyiraman 3 hari sekali. Frekuensi penyiraman 1 hari sekali pada varietas Metavy mampu meningkatkan panjang tanaman 31,82% lebih tinggi, jumlah cabang 52,99% lebih banyak, jumlah buah 89% lebih banyak, dan bobot buah 145% lebih tinggi dibandingkan frekuensi penyiraman 3 hari sekali.