Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGENALAN DAN PEMBELAJARAN URBAN FARMING MELALUI BUDIDAYA SISTEM HIDROPONIK DEEP FLOW TECHNIQUE (DFT) PADA SISWA SISWI SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH DI KOTA MALANG Putu Hadi Setyarini; Sisca Fajriani; Mochammad Roviq; Dwi Hadi Sulistyarini; Diana Aisyah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Polmanbabel Vol. 3 No. 02 (2023): DULANG : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33504/dulang.v3i02.303

Abstract

A challenge in implementing green school initiatives is the lack of hydroponic cultivation learning facilities in the educational setting and the lack of space for planting productive plants in the environment of SDI As Salam and SMPIT As Salam as partners for community service activities. Teachers and students with little experience in hydroponic plant production techniques on small plots of land present another challenge for partners. All school constituents, namely teachers and students, are involved in hydroponic plant growth activities as part of the participatory rural appraisal (PRA) approach to activity implementation. Project for Strengthening Pancasila Student Profiles (P5) activities offer support through workshops for instructors and hydroponic farming techniques for teachers and students. The aims of mentoring are to: (1) teach fundamental information about hydroponic plant cultivation methods; (2) Integrate hydroponic culture learning facilities into the educational setting. The ability of students and teachers to carry out hydroponic activities, from planting seeds, caring for plants, and harvesting vegetable plants using the hydroponic method, is one indicator of the activity's success. Another is the presence of a hydroponic module in the partner environment that is used as a teaching tool for hydroponic cultivation in the school environment.
HIDROPONIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN URBAN FARMING PADA SISWA SISWI SEKOLAH DASAR DAN SEKOLAH MENENGAH DI KOTA MALANG Putu Hadi Setyarini; Sisca Fajriani; Mochammad Roviq; Dwi Hadi Sulistyarini; Diana Aisyah
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract The aim of the activity is to teach teachers and students at SDI and SMPIT As Salam about urban farming using the hydroponic technology with vegetable plants. The activity was carried out as a support for P5 subjects in SDI and SBDP at SMPIT As Salam with a total of 75 students, 20 school teachers, 5 lecturers, and 3 university students. Lectures, demonstrations, and individual practice are all part of the activity implementation. The first part of courses and discussions on hydroponic cultivation introduces different types of hydroponics, types of tools and materials used, procurement and preparation of tools and materials, creation of seedbeds using rockwool media, varieties of vegetables that can be grown hydroponically, creation and management of nutrient solutions, maintenance and plant maintenance, harvesting hydroponic vegetables, and handling of hydroponic vegetables after harvest. Demonstrations begin with the preparation of planting media for seedlings, followed by the preparation of nutrient solutions, the transition of planting to hydroponic installations, plant care and maintenance, and the procedures of harvesting and post-harvesting. Individual practice by using growth medium to hydroponically cultivate veggies Pakchoy and pagoda mustard greens are two of the veggies cultivated. The outcomes of the program demonstrate that students can undertake urban farming activities at school and improve the aesthetics of the schoolyard by engaging in hydroponic vegetable cultivation activities. Abstrak Tujuan kegiatan yaitu memberikan pengetahuan tentang urban farming dengan metode hidroponik menggunakan tanaman sayuran bagi guru dan siswa-siswi SDI dan SMPIT As Salam. Kegiatan dilaksanakan sebagai penunjang mata pelajaran P5 di SDI dan SBDP di SMPIT As Salam dengan jumlah peserta sebanyak 75 siswa, 20 guru sekolah, 5 dosen pengabdi dan 3 mahasiswa. Pelaksanaan kegiatan meliputi ceramah, demonstrasi, dan praktek individu. Ceramah dan diskusi budidaya secara hidroponik mulai dari pengenalan berbagai jenis hidroponik, jenis bahan dan alat yang digunakan, pengadaan dan penyiapan alat dan bahan, persiapan persemaian bibit menggunakan media rockwool, jenis sayuran yang dapat ditanam secara hidroponik, penyiapan dan pengelolaan larutan nutrisi, perawatan dan pemeliharaan tanaman hingga pemanenan sayuran hidroponik dan penanganan pasca panen sayuran hidroponik. Demonstrasi mulai dari cara persiapan media tanam semai bibit, pembuatan pembuatan larutan nutrisi, pindah tanam ke instalasi hidroponik, perawatan dan pemeliharaan tanaman hingga proses panen dan pasca panen. Praktek individu dengan menanam sayuran secara hidroponik di media tanam. Jenis sayur yang ditanam adalah pakchoy dan sawi pagoda. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa melalui kegiatan budidaya sayuran secara hidroponik siswa dapat menerapkan kegiatan urban farming di sekolah sekaligus menata keindahan halaman sekolah.
Respon Pertumbuhan dan Hasil Dua Varietas Mentimun terhadap Frekuensi Penyiraman Air Kapasitas Lapang Herzi Maulana; Sisca Fajriani; Mushoffan Prasetianto; Ariffin Ariffin
Produksi Tanaman Vol. 13 No. 1 (2025): Januari
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/

Abstract

Produksi mentimun nasional pada tahun 2011-2021 mengalami penurunan yang fluktuatif. Pertumbuhan dan hasil mentimun umumnya kurang optimal pada kondisi kekurangan maupun kelebihan air. Upaya peningkatan produksi mentimun yang dapat dilakukan yaitu melalui frekuensi penyiraman sesuai kapasitas lapang. Varietas unggul juga menjadi salah satu faktor keberhasilan budidaya mentimun. Penelitian bertujuan mempelajari interaksi antara frekuensi penyiraman dan perbedaan varietas terhadap pertumbuhan dan hasil mentimun. Penelitian berlokasi di Politeknik Pembangunan Pertanian Malang pada bulan Mei sampai Juli tahun 2023. Alat dan bahan digunakan yaitu ajir, meteran, gelas ukur, timbangan digital, Leaf Area Meter, media tanam campuran, benih Metavy dan Ethana, air, dan polibag. Penyusunan Rancangan Acak Kelompok dilakukan secara faktorial. Faktor kesatu yaitu varietas mentimun yang mencakup mentimun varietas Ethana dan varietas Metavy. Faktor kedua yaitu frekuensi penyiraman yang mencakup penyiraman 1 hari sekali, 3 hari sekali, 5 hari sekali, dan 7 hari sekali. Masing-masing perlakuan dikombinasikan dan dilakukan pengulangan sebanyak 4 kali sehingga terdapat 32 plot percobaan. Penelitian menghasilkan bahwa terdapat interaksi antara frekuensi penyiraman dan perbedaan varietas  terhadap pertumbuhan dan hasil mentimun. Penyiraman dengan frekuensi 1 hari sekali pada varietas Ethana mampu meningkatkan panjang tanaman 13,01% lebih tinggi, jumlah cabang 27,65% lebih banyak, jumlah buah 109% lebih banyak, dan bobot buah 187,64% lebih tinggi dibandingkan fekuensi penyiraman 3 hari sekali. Frekuensi penyiraman 1 hari sekali pada varietas Metavy mampu meningkatkan panjang tanaman 31,82% lebih tinggi, jumlah cabang 52,99% lebih banyak, jumlah buah 89% lebih banyak, dan bobot buah 145% lebih tinggi dibandingkan frekuensi penyiraman 3 hari sekali.
INTEGRASI TEKNOLOGI TEPAT GUNA DAN EDUKASI LINGKUNGAN MELALUI SISTEM FILTER AIR DI SMPIT AS SALAM MALANG Putu Hadi Setyarini; Sisca Fajriani; Evi Nur Cahya; Mochammad Roviq; Nuretha Hevy Purwaningtyas
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketersediaan air bersih di sekolah penting untuk mendukung kesehatan dan kegiatan belajar. SMPIT As-Salam Kota Malang menghadapi masalah kualitas air sumur yang keruh, berbau, serta mengandung logam berat dan bakteri patogen. Kegiatan pengabdian masyarakat bertujuan menerapkan filter air buatan berlapis sebagai solusi teknis sekaligus media edukasi lingkungan. Metode yang digunakan bersifat partisipatif  melalui lima tahapan: observasi dan uji kualitas air, perancangan filter, pelatihan operasional, implementasi, serta monitoring. Filter air berlapis disusun dari zeolit, pasir silika, karbon aktif dan manganese greensand. Hasil laboratorium menunjukkan penurunan signifikan pada kekeruhan, bau, kandungan Fe dan Mn, serta bakteri Escherichia coli dan Total Coliform, sehingga air memenuhi standar Permenkes No. 2 Tahun 2023. Kegiatan Pengabdian Masyarakat yang dilakukan oleh Tim Doktor Mengadi Universitas Brawijaya juga melakukan peningkatan pemahaman guru dan karyawan terkait sanitasi dan keberlanjutan lingkungan. Simpulan menyatakan bahwa filterisasi air berlapis, jika disertai pelatihan dan pendampingan, efektif menyediakan air bersih serta berfungsi sebagai instrumen edukasi berkelanjutan di sekolah.   Abstract Clean water availability in schools is crucial to support health and learning activities. SMPIT As-Salam Malang faces problems with well water quality that is cloudy, odorous, and contaminated with heavy metals and pathogenic bacteria. This community service aimed to implement a layered artificial water filter as both a technical solution and an educational tool. A participatory method was applied through five stages: observation and water testing, filter design, operational training, implementation, and monitoring. The filter was composed of fiber, gravel, sand, zeolite, and activated carbon. Laboratory tests showed significant reductions in turbidity, odor, Fe, Mn, and bacterial contamination (Escherichia coli and Total Coliform), ensuring compliance with Ministry of Health Regulation No. 2 of 2023. The program also improved teachers’, staff’s, and students’ awareness of sanitation and environmental sustainability. The study concludes that layered filter technology, combined with training and mentoring, is effective in providing clean water while serving as a sustainable educational instrument in schools.