Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Effects of Alkali Treatment on Wettability of Coconut Fiber – Polyester Composites Imran S Musanif; Daud O Topayung; Oktovian BA Sompie
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis Vol 12, No 2 (2014): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis
Publisher : Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.82 KB) | DOI: 10.51850/jitkt.v12i2.68

Abstract

The effect of alkali treatment on the wettability of coconut fiber-polyester composites was investigated. The fibers were treated with 3% solution of NaOH for 1, 2, and 3 hours. Wettability of the fibers was measured through the measurement of polyester resin contact angle dropped on either untreated fibers or alkali treated fibers. Upon drying, the droplet on the fiber matrix was observed by analyzed software supported microscope. Contact angle decreased by alkalization, therefore the quality of bond was expected to increase. Decreasing contact angle was assumed due to the increasing of fiber surface roughness and porosity, the loss of lignin, and the loss of other impurities. The increasing quality of bond between the fiber and the matrix was believed to increase the strength properties of coconut fiber composites-polyester fiber compared to that of untreated.Keywords: coconut fiber, contact angle, droplet, wettability
Pengaruh Fraksi Volume dan Panjang Serat pada Sifat Mekanik Plafon Sandwich Panel Serat Kelapa Rilya Rumbayan; Imran Musanif; Beldie Aryona Tombeg; M.Y. Noorwahyu Budhyowati
Jurnal Teknik Sipil Terapan Vol 4 No 3 (2022): E-ISSN: 2714-7843
Publisher : Politeknik Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47600/jtst.v4i3.577

Abstract

Riset ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh variasi fraksi volume dan panjang serat sabut kelapa terhadap sifat mekanik: kuat tarik dan kuat lentur sandwich panel plafon. Sandwich panel plafon dibuat dari lapisan serat kelapa dan triplek yang disusun secara bergantian dan diikat dengan bahan resin poliester. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorium yang dilakukan pada Lab. Uji Bahan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Manado dengan mengacu pada standar pengujian kuat tarik ASTM D 638-02 dan pengujian kuat lentur ASTM D 790-02. Variasi serat sabut kelapa yang digunakan adalah variasi fraksi volume yaitu 30%, 40%, dan 50%, dan dua variasi panjang serat yaitu 10 mm – 20 mm dan 30 mm – 40 mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tarik dan kuat tekan sandwich panel plafon meningkat dengan meningkatnya fraksi volume serat dan panjang serat. Diperoleh hasil bahwa fraksi volume serat sabut kelapa 50% dan panjang serat 30-40 mm memberikan nilai tertinggi untuk kuat tarik mencapai nilai 19.97 MPa dan fraksi volume serat sabut kelapa 50% dan panjang serat 10-20 mm dan memberikan nilai tertinggi untuk kuat lentur mencapai nilai 25.7 MPa. Dalam keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan serat sabut kelapa pada sandwich panel plafon dapat meningkatkan kekuatan mekanik panel tersebut.
Efektifitas Penggunaan Plafon sebagai Pendingin Ruang Dalam M.Y. Noorwahyu Budhyowati; Rilya Rumbayan; Imran Musanif; Beldie Tombeg; Febriane Makalew
Jurnal Teknik Sipil Terapan Vol 4 No 3 (2022): E-ISSN: 2714-7843
Publisher : Politeknik Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47600/jtst.v4i3.578

Abstract

Plafon adalah bagian dari konstruksi atap yang berpengaruh terhadap kesejukan ruang dalam. Penggunaan plafon dapat mengurangi beban panas ruang dalam karena panas yang masuk dari atap, ditahan dari antara penutup atap dan plafon saja. Bahan plafon sangat berperan dalam proses penghambatan pengaliran panas ke dalam ruang sehingga proses pendinginan sendiri (self cooling) dalam ruang dapat terjadi. Masalahnya, bagaimana cara memilih bahan plafon sehingga penggunaannya bisa efektif menahan panas masuk dalam bangunan sedangkan referensi yang bisa digunakan masih sangat sedikit. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui cara memilih bahan plafon sehingga penggunaannya bisa efektif untuk menahan panas. Merupakan penelitian kuantitatif dengan analisa nilai transmitan menggunakan perhitungan matematis, fokus penelitian adalah plafon sebagai penahan panas pada konstruksi atap seng gelombang BJLS 0.2mm. Hasil Penelitian menunjukkan bahan plafon yang paling efektif sebagai pendingin ruang dalam adalah bahan yang memiliki nilai konduktivitas yang kecil dan memiliki nilai resistan yang besar, yaitu bahan plafon jenis PVC memiliki nilai konduktivitas k= 0.090 W/mK, nilai resistan bahan dengan ketebalan 6mm, R = 0.067 m2K/W. Penambahan insulasi panas juga sangat berpengaruh pada pengurangan panas, sebagai alternatif dapat digunakan insulasi panas jenis Aluminium bubble yang dipasang diatas plafon.