Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Pemanfaatan Teknologi Hammer Test dan Ultrasonic Pulse Velocity pada Pengujian Kualitas Mutu Elemen Struktur Bangunan Gedung Rilya Rumbayan; Sudarno Sudarno; Julius Tenda; Fandel Maluw
Jurnal Teknik Sipil Terapan Vol 2 No 2 (2020): JTST, e-ISSN 2714-7843
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47600/jtst.v2i2.249

Abstract

Ketahanan konstruksi bangunan gedung selama masa layan yang direncanakan sangat ditentukan oleh kualitas mutu elemen strukturnya. Nilai kuat tekan merupakan salah satu parameter yang digunakan untuk mengevaluasi mutu elemen struktur beton. Teknologi hammer test (HT) dan ultrasonic pulse velocity (UPV) adalah metode uji tak merusak yang sering digunakan untuk menentukan kuat tekan beton pada struktur di lapangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memprediksi kuat tekan beton pada elemen struktur balok, kolom, dan pelat dengan menggunakan metode HT dan UPV. Metode penelitian dilakukan melalui pengujian lapangan dan analisa berdasarkan standar SNI 03-4430-1997 untuk HT dan standar SNI C597-2012 untuk UPV. Objek penelitian ini adalah elemen-elemen struktur pada salah satu bangunan gedung perkuliahan di Politeknik Negeri Manado. Total pengujian HT dan UPV yang diambil sebagai sampel adalah 20 titik pada kolom, balok, dan pelat. Hasil pengujian menunjukkan bahwa prediksi kuat tekan rata-rata elemen struktur kolom dengan menggunakan metode HT berkisar 245 kg/cm2 dan menggunakan metode UPV berkisar 283 kg/cm2. Untuk prediksi kuat tekan rata-rata elemen struktur balok dengan menggunakan metode HT berkisar 289 kg/cm2 dan menggunakan metode UPV berkisar 339 kg/cm2. Sedangkan untuk prediksi kuat tekan rata-rata elemen struktur pelat dengan menggunakan metode HT berkisar 170 kg/cm2 dan menggunakan metode UPV berkisar 244 kg/cm2. Hasil pengujian kualitas mutu elemen struktur bangunan gedung yang diperoleh ini masih memenuhi syarat mutu beton seperti yang direncanakan.
Pengaruh pemanfaatan tailing terhadap kuat tekan, porositas dan absorpsi mortar Portland Composite Cement Steve W.M. Supit; Rilya Rumbayan; Sumantri Misilu
Jurnal Teknik Sipil Terapan Vol 1 No 1 (2019): JTST, e-ISSN 2714-7843
Publisher : Jurnal Teknik Sipil Terapan (JTST)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47600/jtst.v1i1.222

Abstract

Potensi tailing sebagai material konstruksi pengganti sebagian semen untuk aplikasi masonry diuji dalam penelitian ini berdasarkan hasil kuat tekan dan porositas mortar. Tailing yang diambil dari lokasi penambangan emas tradisional di Desa Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Provinsi Sulawesi Utara, digunakan untuk mengganti 5%, 10%, dan 15% semen pada campuran mortar (MT-5, MT-10 dan MT-15) dan diuji pada hari ke-7, 14 dan 28 hari setelah perendaman dengan air. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai kuat tekan mortar dengan campuran 10% tailing dari berat semen (MT-10) memiliki nilai tertinggi dibandingkan kuat tekan mortar dengan campuran tailing 5% dan 15%. Kuat tekan yang diperoleh adalah 10 MPa, 17 MPa dan 19 MPa pada semua tinjauan umur mortar. Adapun hasil ini tidak memiliki perbedaan yang berarti dibandingkan dengan kuat tekan mortar normal tanpa tailing (MT-0) khususnya pada umur awal mortar yakni 7 dan 14 hari. Pengujian porositas menunjukkan bahwa MT-15 memberikan nilai porositas lebih rendah dibandingkan MT-5 dan MT-10 namun sedikit lebih besar dari MT-0. Dari hasil perbandingan MT-0 dengan MT-10, ketahanan mortar dengan 10% tailing terhadap absorpsi adalah lebih besar dari MT-0 sehingga masih perlu dilakukan kajian lanjutan dalam pengujian durabilitas mortar dengan tailing untuk aplikasi konstruksi pada lingkungan yang korosif.
Kuat Tekan, Kuat Lentur dan Daya Serap Air untuk Batako dengan Penambahan Serat Sabut Kelapa Rilya Rumbayan; Sudarno Sudarno
Jurnal Teknik Sipil Terapan Vol 2 No 3 (2020): JTST, e-ISSN 2714-7843
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47600/jtst.v2i3.255

Abstract

Upaya pemanfaatan potensi lokal berupa sumber daya alam sabut kelapa di Sulawesi Utara sebagai bahan material konstruksi perlu dikembangkan untuk menghasilkan produk konstruksi yang berkualitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji sifat mekanis batako yang menggunakan serat sabut kelapa sebagai bahan tambah. Pengujian meliputi kuat tekan, kuat lentur dan penyerapan air. Metode penelitian dilakukan dengan uji laboratorium berdasarkan SNI 03-0349-1989. Variasi penambahan serat sabut kelapa pada penelitian ini sebesar 0.25%, 0.5%, 0.75%, dan 1% dari berat agregat. Pengujian kuat tekan dan kuat lentur batako dilakukan pada umur 7, 14, dan 28 hari, sedangkan pengujian daya serap batako dilakukan pada umur 28 hari. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kuat tekan batako yang menggunakan serat sabut kelapa sebagai bahan tambah berkisar 52-56 kg/cm2 dan kuat lentur berkisar 17-24 kg/cm2, dimana nilainya masih lebih rendah dibandingkan dengan batako tanpa penambahan serat sabut kelapa. Namun demikian, kisaran nilai kuat tekan dan kuat lentur tersebut masih memenuhi persyaratan SNI, khususnya untuk bata beton pasangan dinding non-struktural. Selanjutnya daya serap air batako yang menggunakan serat sabut kelapa berkisar 7-11%. Hasil penyerapan air ini memenuhi persyaratan SNI, karena penyerapan air terjadi kurang dari 25%.
Pengaruh Penambahan Limbah Kaca Terhadap Perilaku Mekanis Beton Seska Nicolaas; Rilya Rumbayan; Michelle Maleke
Jurnal Teknik Sipil Terapan Vol 1 No 2 (2019): JTST, e-ISSN 2714-7843
Publisher : Politeknik Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47600/jtst.v1i2.232

Abstract

Limbah merupakan masalah serius seiring berkembangnya teknologi. Limbah kacamerupakan salah satu limbah yang banyak dihasilkan dari kehidupan masyarakat terutama dikota-kota besar. Limbah kaca merupakan material anorganik sehingga ketika dibuang ke alamtidak dapat didaur ulang secara alami. Dengan demikian agar limbah tidak mencemarilingkungan maka perlu ada tindakan yang tepat untuk menanganinya yaitu denganmenggunakannya kembali. Oleh karena banyaknya penggunaan beton dan potensi kaca dilihatdari kandungan kimia silika yang tinggi, maka peneliti bermaksud meneliti pengaruhpemanfaatan limbah kaca sebagai bahan tambah untuk campuran beton. Penelitian yangdilakukan ialah uji kuat tekan, kuat lentur serta penyerapan beton. Kaca yang dapat menjadimaterial pozzolan ketika dihancurkan hingga menjadi serbuk diharapkan bisa bermanfaatsebagai filler dan binder. Pengujian terhadap beton dengan penambahan kaca dilakukandengan variasi 0%, 3%, 4% dan 5% dari berat semen. Kaca yang digunakan ialah kaca yanglolos saringan no. 4 (ukuran butir maksimum 4,75 mm). Hasil kuat tekan dan kuat lentur yangdiperoleh mencapai nilai tertinggi dengan penambahan kaca 5%, dengan nilai kuat tekan yangdiperoleh sebesar 25,348 MPa, nilai tersebut meningkat 21,440 % dari variasi 0% sebagaibeton normal dan nilai kuat lentur yaitu sebesar 5,919 MPa. Dengan demikian limbah kacadapat dimanfaatkan sebagai bahan tambah untuk campuran beton sebab dapat memberikanpengaruh positif bagi kinerja beton.
Penerapan Teknologi Tepat Guna Berbasis Energi Terbarukan di desa Kiama Kabupaten Kepulauan Talaud Meita Rumbayan; Sherwin Sompie; Rilya Rumbayan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 2 (2020): Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LP2M Institut Teknologi dan Bisnis Asia Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32815/jpm.v1i2.297

Abstract

Fokus kegiatan pengabdian masyarakat di desa Kiama ini untuk memberikan solusi terhadap masalah keterbatasan energi listrik yang dialami oleh masyarakat di kepulauan Talaud. Tujuan pengabdian masyarakat sebagai hilirisasi hasil riset penulis tentang teknologi energi terbarukan untuk masyarakat kepulauan. Metode pengabdian masyarakat ini adalah (1) Penerapan teknologi tepat guna berbasis energi terbarukan berupa lampu jalan tenaga surya dan tenaga angin untuk peningkatan akses listrik; (2) Pelatihan dan bimbingan teknis oleh tim pelaksana kepada mitra mengenai pengoperasian dan perawatan sistem teknologi tepat guna yang diterapkan. Melalui transfer teknologi dalam kegiatan IbM ini diharapkan implementasi teknologi terjaga kelanjutannya; Hasil pengabdian masyarakat adalah instalasi penerapan teknologi tepat guna berupa tenaga surya dan tenaga angin dan meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai teknologi tepat guna yang dilakukan melalui pelatihan ke mitra masyarakat karang taruna di desa Kiama Kabupaten Kepulauan Talaud.
PROGRAM PENGEMBANGAN DESA MITRA DI KIAMA KABUPATEN TALAUD: INSTALASI POMPA AIR TENAGA SURYA Meita Rumbayan; Sherwin R.U Sompie; Rilya Rumbayan
Share : Journal of Service Learning Vol. 7 No. 2 (2021): AUGUST 2021
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.084 KB) | DOI: 10.9744/share.7.2.73-77

Abstract

This community service aims to apply the technology of independence supply electricity based on renewable source of energy that is available locally. This technology is applied in Kiama village that is located in the remote island of Talaud. The problems regarding the limited access of electricity have been faced by the coastal community in Talaud Island. The water pump supplied by solar energy is the most suitable technology to be applied in the area that has limited access to electricity grid. The method of implementing this partner village development program consists of several stages, namely: (1) Application of suitable technology for solar water pump to supply water tank; (2) Transfer technology based on renewable energy utilization to increase knowledge and skills for the community in the remote village. The beneficial aspect of this activity is to improve the knowledge of society toward the renewable energy utilization and to improve of community standard lives toward the access of electricity, independently. The program implementations were designed and built-up of water pump powered by solar energy technology and the one unit installation of the technology to a church in the Kiama village. The results obtained from this activity are improvement of the welfare and the comfort of people's lives due to access to electricity. Regarding appropriate technology applied for the remote communities.   Abstrak: Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menerapkan teknologi keman­diri­an penyediaan tenaga listrik berbasis sumber energi terbarukan yang tersedia secara lokal. Teknologi ini diterapkan di Desa Kiama yang terletak di pulau terpencil Talaud. Per­masalah­an keterbatasan akses listrik telah dihadapi oleh masyarakat pesisir di Pulau Talaud. Pompa air yang disuplai tenaga surya merupakan teknologi yang paling cocok diterapkan di daerah yang akses jaringan listriknya terbatas. Metode pelaksanaan program pengembangan desa mitra ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu: (1) Penerapan teknologi tepat guna pompa air tenaga surya untuk mensuplai tangki air; (2) Alih teknologi berbasis pemanfaatan energi terbarukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyara­kat di desa terpencil. Manfaat kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan masya­rakat terhadap pemanfaatan energi terbarukan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat terhadap akses listrik secara mandiri. Implementasi program ini adalah merancang dan membangun pompa air bertenaga teknologi tenaga surya dan pemasangan satu unit teknologi tersebut pada sebuah gereja di desa Kiama. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah peningkatan kesejahteraan dan kenya­man­an hidup masyarakat karena akses listrik.
Perbandingan konstruksi bangunan coffee shop dengan beton precast dan beton cast in situ Jewel Debora Punuindoong; Priskila Mikha Makapedua; Sarah Ruata; Thania Wenur; Rilya Rumbayan
Jurnal Teknik Sipil Terapan Vol 4 No 2 (2022): E-ISSN: 2714-7843
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47600/jtst.v4i2.436

Abstract

Artikel ini mempresentasikan tentang perbandingan biaya beton precast dan beton cast in situ yang diaplikasikan untuk bangunan coffee shop dengan menggunakan teknologi RISHA (rumah instan sederhana sehat).. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendesain bangunan coffee shop dengan konsep RISHA, menghitung biaya dan waktu kerja konstruksi bangunan coffee shop dengan konsep RISHA, serta membuat perbandingan biaya dan waktu dengan metode cast in situ. Metode penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif untuk menguraikan komponen penting dalam desain. Perhitungan biaya dan waktu untuk struktur bangunan bagian atas (kolom, balok dan sloof) merupakan komponen penting untuk ditinjau. Hasil dari penelitian yaitu total biaya untuk struktur pada bangunan coffee shop dengan metode RISHA adalah Rp 74.573.956, sedangkan metode cast in situ adalah Rp 67.067.343, dimana biaya dengan metode RISHA lebih besar 10% dibandingkan dengan metode cast in situ. Untuk analisis waktu pelaksanaan kerja metode RISHA membutuhkan 22 hari, sedangkan metode cast in situ membutuhkan waktu kerja 21 hari. Penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan metode teknologi RISHA pada pembangunan lebih dianjurkan peruntukannya sesuai dengan fungsi awal teknologi ini dibuat.
Uji Karakteristik Campuran Roller Compacted Concrete Menggunakan Fly Ash Dan Coconut Fiber Militia Cristy Londa; Rilya Rumbayan; Seska Nicolaas
Jurnal Teknik Sipil Terapan Vol 4 No 1 (2022): JTST: e-ISSN 2714-7843
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47600/jtst.v4i1.404

Abstract

Abstrak Roller-compacted concrete (RCC) adalah beton kering khusus dengan zero slump dan dipadatkan dengan peralatan yang sama yang digunakan untuk pengaspalan aspal. Penelitian ini berkaitan dengan pengaruh penggunaan fly ash dan sabut kelapa terhadap kuat tekan dan kuat lentur RCC. Penelitian ini menggunakan fly ash 12,5% sebagai pengganti semen dan variasi sabut kelapa dengan prosentase 0,1%, 0,2%, dan 0,3% dari berat isi beton sebagai bahan tambah dalam pembuatan RCC. Penelitian eksperimental ini dilakukan di laboratorium uji bahan, Politeknik Negeri Manado. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa campuran yang menggunakan 12.5% fly ash sebagai bahan substitusi semen dan serat sabut kelapa 0,1% dari berat isi beton sebagai bahan tambah mencapai nilai kuat tekan tertinggi sebesar 28,23 MPa pada umur 28 hari, dan nilai kuat lentur sebesar 6,88 MPa pada umur 28 hari. Dari hasil ini, dapat disimpulkan bahwa komposisi RCC yang dibuat memiliki potensi untuk digunakan sebagai perkerasan kaku dan komponen konstruksi jalan, dalam hal ini sebagai bagian trotoar dan bahu jalan. Kata Kunci : fly ash, kuat lentur, kuat tekan, RCC, serabut kelapa
Pengaruh Bahan Tambah Serabut Kelapa dan Bahan Substitusi Fly Ash Terhadap Kuat Tekan Dan Kuat Tarik Belah Beton Andrito Ekel; Rilya Rumbayan; Merci Freki Hosang
Prosiding Seminar Nasional Produk Terapan Unggulan Vokasi Vol 1 No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Produk Terapan Unggulan Vokasi Politeknik Negeri Manad
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.898 KB)

Abstract

Beton memiliki karakteristik kuat terhadap gaya tekan,tetapi memiliki nilai kuat tarik yang rendah. Oleh karena itu diperlukan suatu inovasi pencampuran beton dengan bahan tambah serat yang elastis, salah satunya menggunakan serabut kelapa di dalam beton. Abu batubara merupakan bagian dari sisa pembakaran batubara. Sifat kimia yang dimiliki oleh fly ash berupa silica dan alumina dengan persentase mencapai 80% ini menjadikan fly ash sebagai material pengganti semen. Pada penelitian ini terdapat 3 komposisi beton yaitu beton normal, beton penambahan 0,125 % serabut kelapa dan 12,5 % fly ash pengganti semen, dan yang terakhir adalah beton dengan penambahan 0,2 % serabut kelapa serta 12,5 % fly ash pengganti semen. Semua beton tersebut melewati pengujian kuat tekan dan kuat tarik belah beton untuk mengetahui pengaruhnya. Pengaruh penambahan serabut kelapa dan bahan substitusi fly ash tidak memiliki perbedaan yang signifikan pada hasil nilai kuat tekan, tetapi pada nilai kuat tarik belah terjadi perbedaan yang cukup signifikan. Hal ini membuktikan bahwa penambahan serabut kelapa dan bahan substitusi fly ash dapat meningkatkan nilai kuat tarik beton yang rendah.
Kuat Tekan Beton Berdasarkan Metode Curing Time di Lapangan pada Rigid Pavement Aqmal Fathahilla Uno; Carter David Ernest Kandou; Rilya Rumbayan
Prosiding Seminar Nasional Produk Terapan Unggulan Vokasi Vol 1 No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Produk Terapan Unggulan Vokasi Politeknik Negeri Manad
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.266 KB)

Abstract

Rigid pavement adalah jenis perkerasan jalan yang menggunakan beton sebagai bahan utama. Beton harus dirawat (curing) agar bagian dalam dari beton tetap dingin, dan tidak terjadi keropos. Ada beberapa metode dalam curing beton, dan perbedaan metode curing akan menghasilkan kekuatan yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa perbedaan hasil kuat tekan dari perbedaan metode curing di lapangan, laboratorium, dan tidak dirawat. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental. Mutu beton yang direncanakan adalah 40MPa.Metode curing yang diteliti adalah metode perlakuan lapangan yaitu ditutup dengan kain geotekstil lalu disiram, metode perlakuan laboratorium yaitu direndam didalam air, dan dibiarkan. Sampel benda uji yang digunakan adalah silinder berdiameter 10cm dengan tinggi 20cm dengan jumlah benda uji 9 buah untuk 1 metode perawatan, dengan total 27 sampel untuk 3 metode perawatan, pengujian kuat tekan dilakukan di umur beton 7, 14, dan 28 hari. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh saat umur beton mencapai 28 hari, kekuatan tertinggi didapatkan pada perawatan direndam dengan hasil 43,35MPa, pada perawatan disiram terjadi penurunan 15,58% dengan nilai 36,59MPa, dan pada beton yang tak dirawat terjadi penurunan 29,82% dengan hasil kuat tekan 30,42MPa. Dapat disimpulkan curing di laboratorium adalah metode perawatan terbaik sementara curing di lapangan tidak bisa mencapai mutu rencana.