p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Kultivasi
Rosi Widarawati
Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Respon perkecambahan biji aren terhadap larutan pupuk organik cair dan waktu perendaman Rosi Widarawati; Totok Agung Dwi Haryanto; Ruth Feti Rahayuniati
Kultivasi Vol 21, No 2 (2022): Jurnal Kultivasi
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kultivasi.v21i2.36437

Abstract

ABSTRAKPeningkatan kualitas kecambah dapat dibantu dengan seed priming, seperti perendaman dalam larutan pupuk organik cair. Penelitian bertujuan untuk mengetahui: pengaruh berbagai bahan dan konsentrasi seed priming terhadap perkecambahan biji aren (Arenga pinnata (Wurmb.) Merr.), pengaruh waktu perendaman terhadap perkecambahan biji aren, dan interaksi antara berbagai konsentrasi  dan waktu perendaman pada perkecambahan aren. Penelitian dilaksanakan di Dusun 2 Desa Pasir Kulon Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas Jawa Tengah dengan ketinggian tempat 140 m di atas permukaan laut pada September 2020 sampai Maret 2021. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor perlakuan dan diulang tiga kali. Perlakuan terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah bahan seed priming, yaitu POC Nasa, Bio-P60 dan Bio-T10 yang dikombinasikan dengan 5 taraf konsentrasi pada masing-masing bahan (5%, 25%, 50%, 75% dan 100 %). Faktor kedua adalah lama perendaman yang terbagi menjadi 4 level, yaitu 0 menit, 30 menit, 60 menit dan 90 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi POC Nasa, Bio P60 dan Bio T10 tidak berpengaruh nyata terhadap panjang akar, volume akar, kecepatan berkecambah. Perlakuan lama perendaman tidak berpengaruh nyata terhadap semua variabel yang diamati. Interaksi Konsentrasi POC Nasa, Bio P60 dan Bio T10 dengan lama perendaman tidak berpengaruh nyata terhadap panjang akar, volume akar, dan kecepatan berkecambah. Kata kunci: Aren, Konsentrasi, POC Nasa, Bio-P60, Bio-T10, Waktu PerendamanABSTRACTImproving the quality of sprouts can be assisted by seed priming, such as soaking in a liquid organic fertilizer solution. This research aimed to know: the effect of various type and concentration of liquid organic fertilizer as seed priming on sugar palm (Arenga pinnata (Wurmb.) Merr.) seed germination; the effect of soaking time on sugar palm seed germination; and the interaction between various concentrations of stratified substances and soaking time on sugar palm seed germination. The experiment was conducted in Hamlet 2, Pasir Kulon Village, Karanglewas District, Banyumas Regency, Central Java with an altitude of 140 m above sea levels from September 2020 to March 2021. The experimental design used in the study was a factorial randomized block design (RBD) with two factors of treatment and repeated three times. The first factor was the liquid organic fertilizer as seed priming material, namely POC Nasa, Bio-P60 and Bio-T10 with 5 levels of concentration in each liquid fertilizer (5%, 25%, 50%, 75% and 100%). The second factor was the soaking time which was consisted of  4 levels, namely 0 minutes, 30 minutes, 60 minutes and 90 minutes. The results showed that: the concentration of POC Nasa, Bio P60 and Bio T10 had no significant effect on root length, root volume, and germination rate. The treatment of soaking time had no significant effect on all observed variables. The interaction of concentrations of POC Nasa, Bio P60 and Bio T10 with soaking time did not significantly affect root length, root volume, and germination rate.Keywords: Sugar Palm, Concentration, POC Nasa, Bio-P60, Bio-T10, Soaking Time
Korelasi hasil padi sawah dengan sulfur tersedia dan sifat kimia tanah sawah Purwandaru Widyasunu; Rosi Widarawati
Kultivasi Vol 21, No 3 (2022): Jurnal Kultivasi
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kultivasi.v21i3.36762

Abstract

ABSTRAKPemberian belerang dapat digunakan untuk mengatur sifat kimia tanah sawah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) distribusi unsur hara S tanah di lahan sawah yang digunakan untuk budidaya tanaman padi sawah, (2) sifat kimia tanah meliputi pH H2O, pH KCl, Potensial redoks dan DHL (Daya Hantar Listrik) pada lahan sawah, (3) hubungan S-tersedia, sifat kimia tanah, dengan hasil tanaman. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Sub DAS Serayu Hilir Wilayah Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap dengan ketinggian tempat 8 m dpl dan Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman pada Juni hingga September 2021. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei pada tingkat semi detail dengan skala 1: 50.000. Peta satuan lahan (SLH) dibuat dengan cara tumpang susun (overlay) peta administrasi, peta kelerengan, peta jenis tanah dan peta penggunaan lahan kecamatan Maos. Pengambilan sampel tanah dilakukan secara komposit dilokasi penelitian. Sampel tanah diambil pada kedalaman 0-25 cm dan 25-50 cm secara acak (zigzag). Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa 3,5% hasil tanaman padi di lahan sawah dipengaruhi oleh S-tersedia tanah, 4,3% oleh pH H2O tanah, 11,6% oleh DHL, dan 21,2% oleh potensial redoks. Pada kedalaman 0 – 25 cm, pH KCl dan pH H2O memiliki korelasi signifikan dengan potensial redoks, sementara potensial redoks memiliki korelasi signifikan dengan hasil tanaman. Pada kedalaman 0 – 50 cm, pH KCl dan pH H2O memiliki korelasi signifikan dengan S-tersedia, sementara pH H2O dan S-tersedia memiliki korelasi signifikan dengan hasil tanaman.Kata kunci: Maos, Padi Sawah, Belerang, Sifat Kimia Tanah ABSTRACTSulfur can be used to regulate the chemical properties of paddy soil. This study aims to determine: (1) the distribution of soil sulfur nutrient in lowland paddy fields, (2) soil chemical properties including pH H2O, pH KCl, redox potential, and electrical conductivity) in lowland paddy fields, (3) relationship between sulfur (S)-available, soil chemical properties, and crop yields. The research was carried out in lowland paddy fields in the Serayu Hilir Sub-watershed, Maos District, Cilacap Regency with an altitude of 8 m asl and the Soil Science Laboratory, Faculty of Agriculture, Jenderal Soedirman University from June to September 2021. This research was conducted using a survey method at the semi-detail level on a scale of 1: 50,000. The land unit map was made by overlaying administrative maps, slope maps, soil type maps and land use maps of the Maos sub-district. Soil sampling was carried out in a composite way at the research location. Soil samples were taken at a depth of 0-25 cm and 25-50 cm randomly (zigzag). The result of correlation analysis showed that 3.5% of rice yields in lowland paddy fields were affected by soil S-available, 4.3% by soil pH H2O, 11.6% by electrical conductivity, and 21.2% by redox potential. At a depth of 0 – 25 cm, pH KCl and pH H2O had a significant correlation with redox potential, while redox potential had a significant correlation with plant yields. At a depth of 0 – 50 cm, pH KCl and pH H2O had a significant correlation with  S-available, while pH H2O and S-available had a significant correlation with plant yields.Keywords: Maos, Lowland Paddy, Sulfur, Soil Chemical Properties