Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan Program Pemberdayaan dengan Perubahan Perilaku Masyarakat Eks Lokalisasi Dolly Surabaya Ailsya Farrel Rasendriya; Sarwititi Sarwoprasodjo; Titania Aulia
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol. 6 No. 3 (2022): Juni
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.v6i3.984

Abstract

Keterbatasan lapangan pekerjaan yang ada membuat masyarakat mencari berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal itu yang menjadi termasuk penyimpangan norma atau penyakit masyarakat yang dianggap sebagai masalah sosial sehingga pemerintah pun harus mengambil peran untuk menutup praktik prostitusi ini dengan mengadakan program pemberdayaan sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah kepada masyarakat terdampak. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan program pemberdayaan dengan perubahan perilaku masyarakat eks lokalisasi Dolly, Surabaya. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif dengan penentuan lokasi secara sengaja (purposive). Data kuantitatif diolah dengan menggunakan uji korelasi rank spearman dengan jumlah responden dalam penelitian 28 responden perwakilan sentra UMKM dan 2 orang informan pemilik usaha besar. Hasil dalam penelitian ini adalah terdapat 1 (satu) indikator dalam variabel input yang berhubungan dengan indikator variabel proses dan terdapat 1 (satu) indikator variabel proses yang berhubungan dengan indikator variabel outcome sehingga efek dan dampak program juga berhubungan.
Fungsi Kepemimpinan Ketua Kelompok Tani dalam Percepatan Proses Difusi Inovasi (Kasus: Kelompok Tani di Desa Sindanglaya, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur) Shannia Nada Annafi; Sutisna Riyanto; Titania Aulia
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM] Vol. 7 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jskpm.v7i1.1128

Abstract

Pembangunan pertanian dan sumber daya manusia pertanian di Indonesia yang banyak menggunakan pendekatan kelompok menunjukkan pentingnya peranan ketua kelompok tani. Pemimpin kelompok tani merupakan salah satu agen yang dapat mendifusikan sebuah inovasi dan dianggap lebih efektif. Dengan melibatkan pemimpin kelompok tani maka mampu mempercepat difusi inovasi karena masyarakat merasa lebih memiliki inovasi yang berasal dari masyarakat itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis fungsi kepemimpinan ketua kelompok tani dalam percepatan proses difusi inovasi. Penelitian dilakukan di Desa Sindanglaya, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei dan didukung data kualitatif. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner, wawancara mendalam, dan observasi dari 46 responden yang diambil dengan teknik sampel acak distratifikasi dan 4 informan. Hasil penelitian menunjukkan fungsi kepemimpinan ketua kelompok tani yang menonjol adalah fungsi hubungan sedangkan proses difusi inovasi yang dilakukan oleh anggota kelompok tani tergolong sedang atau cukup berhasil. Hasil uji korelasi rank spearman menunjukkan bahwa terdapat hubungan kuat antara kedua variabel yang mana dapat diketahui bahwa fungsi kepemimpinan ketua kelompok tani dapat mendorong percepatan proses difusi inovasi.
Optimalisasi Potensi Sumber Daya Pertanian Melalui Inovasi Pertanian Titania Aulia; Sadad Arrahman; Yola Rahma Sabila; Caren Hana Putri; Lewinsky Elizabeth Silaban; Mellisa Ardila; Muhammad Firza Ariq Disti
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 3 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v8i3.444

Abstract

Desa Muarasari merupakan salah satu desa di Kota Bogor yang masih memiliki potensi sumber daya pertanian. Pertanian dinilai penting untuk dioptimalkan pemanfaatannya agar tidak hanya diambil hasilnya, tetapi juga dapat menjadi wisata agroedukasi, sehingga lahan pertanian tetap dapat dipertahankan dan tidak berubah fungsinya. Kegiatan pemberdayaan masyarakat dilakukan dalam bentuk sosialisasi dan pelatihan di RW 08 pada bulan Juni-Juli 2022. Kegiatan tersebut meliputi sosialisasi dan penanaman komoditas pertanian hasil inovasi IPB serta sosialisasi dan pelatihan pembuatan lilin aroma terapi dengan aroma pala sebagai bentuk diversifikasi olahan dengan bahan lilin palm wax yang ramah lingkungan. Sosialisasi dan pelatihan penanaman dilakukan di kebun KWT serta sosialisasi dan pelatihan pembuatan lilin aroma terapi pala di UMKM Mysari. Peran KWT dan UMKM Mysari berpengaruh dalam menciptakan lahan pertanian yang berkelanjutan. Oleh karena itu, sosialisasi dan pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan diimbangi dengan inovasi agar kegiatan tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan meningkatkan perekonomian. Muarasari Village is one of the villages in Bogor City which still has potential for agricultural resources. Agriculture is considered important to optimize its utilization so that it is not only taken for the results, but can also be an agro-educational tourism, so that agricultural land can still be maintained and not change its function. Community empowerment activities carried out in the form of socialization and training in RW 08 from June-July 2022. The activities included socialization and planting of agricultural commodities produced by IPB's innovations as well as socialization and training on making aromatherapy candles with a nutmeg scent as a form of diversification processed with wax materials of eco-friendly palm wax. Socialization and training on planting were carried out in the KWT garden as well as socialization and training on making nutmeg aromatherapy candles at MSME Mysari. The role of KWT and MSME Mysari is influential in creating sustainable agricultural land. Therefore, socialization and training are being adapted to the needs of the community and balanced with innovation so that these activities can benefit the surrounding community and increase the economy.
INOVASI PEMANFAATAN KACANG SACHA INCHI (Plukenetia volubilis) UNTUK KEBERLANJUTAN PETERNAKAN DAN KETAHANAN STUNTING DI DESA TAMBAKMERANG Moreno Verli Widjanarko; Syarif Hidayat; Neng Wina Afrilla Futry Nurhilaly; Kayla Resti Alifya; Fatima Auliya Zahra; Titania Aulia
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 8 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i8.2759-2774

Abstract

Indonesia sebagai negara agraris dan sebagian besar penduduknya terlibat dalam kegiatan pertanian, memiliki posisi penting dalam konteks global. Indonesia telah mengadopsi Agenda 2030 PBB yang mencakup Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk mendorong pembangunan berkelanjutan, dengan fokus khusus pada pembangunan perdesaan. Namun, komunitas perdesaan di Indonesia menghadapi tantangan yang persisten, salah satunya adalah tingginya prevalensi stunting pada balita. Selain itu, terdapat juga hambatan yang perlu diatasi dalam penampungan perdesaan, terutama yang digunakan untuk ternak ruminansia.  Desa Tambakmerang di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, mengakui pentingnya Kacang Sacha Inchi (Plukenetia volubilis) sebagai komoditas yang berperan penting dalam pengembangan desa. Kacang ini terkenal karena fleksibilitasnya dan berbagai manfaat kesehatan yang dimilikinya. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis komposisi dan manfaat potensial dari kacang Sacha Inchi, mengembangkan program inovatif pemberian makanan tambahan (PMT) menggunakan minyak kacang Sacha Inchi untuk meningkatkan ketahanan terhadap stunting, serta menciptakan metode inovatif untuk menghasilkan konsentrat pakan ternak dari limbah cangkang kacang Sacha Inchi. Program ini melibatkan beberapa proses, termasuk tinjauan literatur, sosialisasi, demonstrasi, perancangan formulasi, dan produksi. Melalui proses ini, diperoleh pemahaman mengenai manfaat gizi dari kacang Sacha Inchi, penggunaan limbah cangkang kacang Sacha Inchi untuk produksi pakan ternak, serta potensi minyak Sacha Inchi dalam tindakan pencegahan dan terapi stunting. Secara keseluruhan, artikel ini memberikan kontribusi pada pemahaman tentang potensi kacang Sacha Inchi dalam mendorong pembangunan berkelanjutan dan meningkatkan gizi di komunitas perdesaan.