Taraf ekonomi di wilayah pedesaan dapat ditingkatkan melalui pengembangan potensi lokal dan pemberdayaan masyarakat, salah satu potensi adalah buah pisang yang melimpah di Desa Singkalanyar Kabupaten Nganjuk yang dapat dikembangkan menjadi olahan Sale pisang. Sale pisang merupakan makanan ringan tradisional yang memiliki banyak penggemar di kalangan masyarakat baik anak-anak, remaja, maupun orang dewasa. Rasanya yang manis, gurih dengan tekstur yang unik, menjadikan daya tarik sendiri dari Sale pisang. Program yang dilakukan guna memberikan solusi pengolahan pisang yang kekinian dengan varian rasa yang lagi viral saat ini seperti green tea, red velvet, matcha, taro dan lain-lain. Kegiatan pengabdian ini menggunakan metode ABCD (Asset Based Community Development) dengan menggali seluruh aset yang dimiliki oleh desa. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa pelatihan pembuatan Sale pisang dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan baru bagi warga desa Singkalanyar, karena biasanya olahan pisang dijadikan oleh warga makanan tradisional saja seperti Kolak, Pisang Molen, dan Nagasari. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan masyarakat Desa Singkalanyar dapat memanfaatkan keahlian baru mereka untuk mengembangkan potensi ekonomi lokal, serta menciptakan kesempatan bagi para ibu untuk berperan aktif dalam mengelola usaha kecil mereka sendiri, merangsang pertumbuhan ekonomi lokal, dan pada akhirnya, menciptakan lingkungan sosial-ekonomi yang lebih berkelanjutan.