Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KONTRIBUSI PEREMPUAN DALAM KEGIATAN EKOWISATA PANTAI TERHADAP KESEJAHTERAAN KELUARGA DI DESA PULISAN KECAMATAN LIKUPANG TIMUR KABUPATEN MINAHASA UTARA Ngangi, Aldiano F.S; Manoppo, Victoria E.N.; Jusuf, Alvon
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 6, No 11 (2018): April (2018)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.6.11.2018.25074

Abstract

Bentuk-bentuk kegiatan perempuan dalam kegiatan ekowisata Pantai terhadap kesejahteraan keluarga di Desa Pulisan Kecamatan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara adalah: Warung makan (40%); warung, menyewakan kamar mandi/toilet (10%); warung makan, pembersih pantai (5%); warung di rumah dan di pantai (5%); warung, menyewakan gasebo, menyewakan kamar mandi/toilet (5%); warung, menyewakan gasebo (10%); menyewakan gasebo (5%); menyewakan gasebo, menyewakan ban/pelampung dan menyewakan meja/kursi (5%); menyewakan gasebo, menyewakan kamar mandi/toilet (5%) dan menyewakan meja/kursi (10%).Kontribusi perempuan terhadap kesejahteraan keluarga di Pantai Pulisan rata-rata 38.55%. Perempuan dengan kontribusi tertinggi adalah mereka yang memiliki pekerjaa/usaha warung di rumah dan di pantai sebanyak 83,33% dan perempuan yang memiliki kontribusi terendah adalah yang memiliki pekerjaan menyewakan meja dan kursi sebanyak 33.33%.Kesejahteraan subjektif perempuan dalam keluarga diukur dengan kepuasan mereka terhadap kondisi fisik, ekonomi, sosial dan psikologis. Kepuasan responden tertinggi adalah terhadap kesejahteraan psikologis (93,90%, diikuti oleh kesejahteraan sosial (90,40%), kesejahteraan fisik (87,13%) dan yang terendah adalah kesejahteraan ekonomi (77,93%). Kata Kunci: Kontribusi perempuan, kesejahteraan keluarga, Pantai Pulisan
ANALISIS HUBUNGAN STRUKTUR PASAR, ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN DALAM INDUSTRI PERIKANAN TANGKAP TUNA SKALA KECIL DI KOTA BITUNG Jusuf, Alvon
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 3, No 6 (2015): (Oktober 2015)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.3.6.2015.13420

Abstract

Abstract This study aimed to identify and analyze the influence of market structure on firm performance, the influence of entrepreneurial orientation on firm performance, and influence of market structure on firm performance through entrepreneurial orientation. This research applied the Structure-Conduct-Performance (SCP) paradigm. Data were obtained through a survey on small-scale tuna fishing firms in Bitung City. The sample was drawn using purposive sampling and the data were analyzed using PLS-SEM method. The results showed that the influence of market structure on firm performance, the influence of entrepreneurial orientation on firm performance, and influence of market structure on firm performance through entrepreneurial orientation were all significant. This research concluded that the change in market structure to conducive state would increase the firm performance, and the higher the entrepreneurial orientation of the firm, the higher the firm performance in small-scale tuna fishing industry in Bitung City. Keywords: market structure, entrepreneurial orientation, firm performance, fishing industry Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh struktur pasar terhadap kinerja perusahaan, pengaruh orientasi kewirausahaan terhadap kinerja perusahaan, serta pengaruh struktur pasar terhadap kinerja perusahaan melalui orientasi kewirausahaan. Penelitian ini menerapkan paradigma Struktur-Perilaku-Kinerja. Data penelitian diperoleh melalui survei terhadapperusahaan-perusahaan perikanan tangkap tuna skala kecil di Kota Bitung. Sampel ditarik dengan metode purposive samplingdan data dianalisis dengan metode PLS-SEM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh struktur pasar terhadap kinerja perusahaan, pengaruh orientasi kewirausahaan terhadap kinerja perusahaan, serta pengaruh struktur pasar terhadap kinerja perusahaan melalui orientasi kewirausahaansemuanya signifikan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perubahan struktur pasar ke arah yang kondusifakan meningkatkan kinerja perusahaan, dan semakin tinggi orientasi kewirausahaan perusahaan, semakin tinggi pula kinerja perusahaan dalam industri perikanan tangkap tuna skala kecil di Kota Bitung.   Kata kunci : struktur pasar, orientasi kewirausahaan, kinerja perusahaan, industri perikanan tangkap
ANALISIS PERANAN WANITA PADA RANTAI NILAI PRODUK TUNA CAKALANG ASAP DI KOTA BITUNG PROVINSI SULAWESI UTARA Lambaniga, Kristi M.R.; Jusuf, Alvon; Lumenta, Vonne
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 5, No 9 (2017): (April 2017)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.5.9.2017.16995

Abstract

AbstrakWanita merupakan komponen penting dalam pembangunan ekonomi perikanan, terutama pada rantai nilai perikanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan wanita pada rantai nilai produk tuna-cakalang asap di Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara. Aspek-aspek yang diteliti mencakup profil aktivitas, profil akses dan kontrol, faktor-faktor yang mempengaruhi peranan wanita, serta kendala-kendala yang dihadapi wanita dalam melaksanakan peranannya.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan fokus pada wanita pengolah produk tuna-cakalang asap di kampung Loyang, Kelurahan Girian Atas, Kota Bitung. Sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling dan pengumpulan data dilakukan dengan non participant observation, wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peranan wanita dalam rantai nilai produk tuna-cakalang asap meliputi: melakukan transaksi penjualan dan pembukuan, dan menyiapkan makanan untuk pekerja, sementara pembelian ikan sebagai bahan baku dan bahan pelengkap lainnya dilakukan bersamaan dengan laki-laki. Wanita juga menjual produk ke pasar, mengatur dan mengelola keuangan bisnis, dan mengontrol pengolahan ikan yang dilakukan oleh laki-laki. Peranan wanita pada rantai nilai produk tuna-cakalang asap didukung oleh beberapa faktor, yaitu rata-rata usia yang produktif, pengalaman kerja yang cukup, jumlah tanggungan keluarga yang kecil, keterampilan kerja yang tinggi, tingkat pendidikan yang memadai, interaksi sosial yang baik, ketersediaan modal dan keberadaan tenaga kerja pria di sekitar lokasi usaha wanita. Kendala-kendala yang dihadapi wanita adalah ketidakmampuan melakukan kegiatan fisik yang berat serta tingkat persaingan usaha yang sangat ketat. Kata kunci : peranan wanita, rantai nilai, tuna-cakalang asap
ANALISIS ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN NELAYAN TANGKAP SKALA KECIL DENGAN ALAT TANGKAP “JUBI” DI KELURAHAN BATULUBANG KECAMATAN LEMBEH SELATAN KOTA BITUNG Sanger, Cindy L.M.; Jusuf, Alvon; Andaki, Jardie A.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 7, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.7.1.2019.24401

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dua hal. Pertama, orientasi kewirausahaan para nelayan skala kecil dengan alat tangkap jubi di Keluruhan Batulubang. Kedua, dimensi-dimensi yang memiliki peranan besar dalam orientasi kewirausahaan mereka. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode survei dengan sampel sebanyak 30 orang responden yang merupakan nelayan tangkap dengan menggunakan alat tangkap jubi (panah). Pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan wawancara dan data sekunder yang dikumpulkan oleh peneliti dari dokumen-dokumen yang diterbitkan oleh beberapa instansi terkait, khususnya Kelurahan Batulubang dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Utara, Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Bitung dan Biro Pusat Statistik (BPS) Kota Bitung, khususnya yang terkait dengan data mengenai perikanan tangkap di Kota Bitung. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan metode statistik deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa orientasi kewirausahaan nelayan skala kecil dengan alat tangkap panahan di Keluruhan Batulubang tergolong sedang. Hasil analisis lebih lanjut menunjukkan dimensi kemandirian dan dimensi keinovatifan mereka juga tergolong tinggi, namun dimensi pengambilan resiko dan dimensi keproaktifan mereka tergolong sedang. Kesimpulan penelitian ini adalah orientasi kewirausahaan nelayan skala kecil dengan alat tangkap jubi di Keluruhan Batulubang secara umum tergolong sedang.
ANALISIS EFISIENSI SALURAN DISTRIBUSI DAN RISIKO PELAKU USAHA PADA RANTAI PASOK IKAN CAKALANG ASAP DI KELURAHAN GIRIAN ATAS KOTA BITUNG PROVINSI SULAWESI UTARA Takalamingan, Maghelhais; Longdong, Florence V.; Jusuf, Alvon
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 5, No 9 (2017): (April 2017)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.5.9.2017.16996

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi aliran produk, aliran keuangan dan aliran informasi pada rantai pasok ikan cakalang asap, menganalisis tingkat efisiensi saluran distribusi pada rantai pasok ikan cakalang asap, dan mengidentifikasi risiko yang dihadapi pada setiap pelaku usaha pada rantai pasok ikan cakalang asap di Kelurahan Girian Atas, Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Sampel sebanyak 12 orang responden diambil dengan metode purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara berdasarkan kuesioner yang telah disiapkan sebelumnya. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan metode kualitatif dan metode kuantitatif sederhana untuk menghitung efisiensi saluran distribusi dan resiko yang dihadapi oleh pelaku usaha.Rantai pasok ikan cakalang asap di Kelurahan Girian Atas Kota Bitung terdiri dari 5 (lima) pelaku usaha, yaitu pedagang ikan cakalang segar, pengolah ikan cakalang asap, pedagang besar ikan cakalang asap, pedagang pengecer ikan cakalang asap dan rumah makan sebagai konsumen. Ada dua saluran distribusi yang terbentuk pada rantai pasok ikan cakalang asap. Secara umum kedua saluran distribusi telah masuk kategori efisien karena rasio rata-rata biaya transaksi terhadap rata-rata nilai produk kurang dari 50%. Secara total ada 18 risiko yang terjadi dari 5 (lima) para pelaku rantai pasok. Fluktuasi harga menjadi risiko yang paling banyak terjadi pada seluruh pelaku rantai rantai pasok ikan cakalang asap di Kelurahan Girian Atas Kota Bitung.Kata kunci : efisiensi distribusi, ikan cakalang asap