p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal PENGABDIAN SOSIAL
Marjuki Zulziar
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DENGAN TEKNIK DASAR PENGELASAN PEMBUATAN PAGAR DI DESA LENGKONG KULON TANGERANG Marjuki Zulziar; Iip Muhlisin; Prio Wibowo
PENGABDIAN SOSIAL Vol 1, No 1 (2021): JURNAL PENGABDIAN SOSIAL
Publisher : Universiitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.061 KB) | DOI: 10.32493/.v1i1.9822

Abstract

ABSTRACT This service is used as a reference for the implementation of entrepreneurship training programs in various formal and non-formal institutions. Also optimally useful for the management of entrepreneurial training programs. used a design model adopted from the research and development model. Pengadian was started with the preliminary investigation research and design stage, namely preliminary research to find out the problems that arise in the field related to entrepreneurship training for Pemuda Karang Taruna, Lengkong Kulon Village. Statistics 2018 Data Banten's proportion is in the first place at 8.52%. shows that the appropriate entrepreneurship training model for Youth Youth Organization, Lengkong Kulon Village is to increase income around the capital city buffer village. Furthermore, we chose basic welding training as the right thing to support new entrepreneurs supporting BUMD. After doing the service by doing direct training and practice of basic welding techniques, the level of understanding and skills beginning with holding a diagnostic test with ten questions has increased from 35% to 96%. This is an achievement that is considered satisfactory, so that in the future they already have provisions as new entrepreneurs in Lengkong Kulon Village, Pagedangan District, Kab. Tangerang.mekukan tes diagnostik dengan sepuluh pertanyaan mengalami peningkatan dari 35% menjadi 96 %. Hal ini merupakan capaian yang diangkap memuaskan, sehingga kedepan Mereka sudah memilik bekal sebagai wirausaha baru yang ada di Desa Lengkong Kulon Kecamatan Pagedangan Kab. Tangerang. Keywords: Entrepreneurship, Youth Organization, Las, Urban Communities, and Training  ABSTRAK Pengabdian ini digunakan sebagai acuan pelaksanaan pelatihan program kewirausahaan di berbagai institusi formal maupun non formal. Juga bermanfaat secara optimal bagi manajemen program pelatihan kewirausahaan. digunakan model desain yang diadopsi dari model research and development, Pengadian di  diawali dengan tahap preliminary investigationresearch anddesign yaitu penelitian pendahuluan untuk mengetahui masalah-masalah yang muncul di lapangan berkaitan dengan pelatihan kewirausahaan untuk Pemuda Karang Taruna, Desa Lengkong Kulon. Data Statistik 2018 Proponsi Banten berada pada urutan pertama sebesar 8.52 %.  menunjukan bahwa model pelatihan kewirausahaan untuk Pemuda Karang Taruna, Desa Lengkong Kulon yang tepat adalah dengan mengingkatkan penghasilan di sekitar Desa penyanggah ibu kota. Selanjutnya, kami memilih Pelatihan dasar pengelasan adalah hal yang sangat tepat untuk mendukung wirausaha baru pendukung BUMD. Setelah dilakukan Pengabdian dengan melakukan penyuluhan dan Praktek langsung teknik dasar pengelasan, tinggkat pemahaman serta skill diawal dengan mekukan tes diagnostik dengan sepuluh pertanyaan mengalami peningkatan dari 35% menjadi 96 %. Hal ini merupakan capaian yang dianggap memuaskan, sehingga kedepan Mereka sudah memiliki bekal sebagai wirausaha baru yang ada di Desa Lengkong Kulon Kecamatan Pagedangan Kab. Tangerang. Kata-kata Kunci: Wirausaha, Karang taruna, Las, Masyarakat Urban, dan Pelatihan
PENGOLAHAN LIMBAH PERTANIAN JERAMI DALAM PEMBUATAN KOMPOS Al Rozzak Noer Ikhsan; Alfian Ramadhan; Triana Yulianti; Yuliana Marta Dinata; Marjuki Zulziar
PENGABDIAN SOSIAL Vol 2, No 1 (2022): JURNAL PENGABDIAN SOSIAL
Publisher : Universiitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.426 KB) | DOI: 10.32493/pbs.v2i1.18438

Abstract

ABSTRAK                                                    Dilakukan Pengabdian Kepada Masyarakat sebagai salah satu langkah dilakukan dalam mengolah limbah jerami menjadi pupuk Kompos yang dibuat oleh tim Pengabdian Kepada Masyarakat sisa-sisa jerami milik anggota Kelompok Tani  yang rencananya akan dibakar. Kegiatan ini diikuti oleh Kelompok Tani Barokah dan didampingi oleh staf Balai Penyuluhan Pertanian Desa Pagedangan Udik, Kecamatan Kronjo. Kegiatan ini bertujujan untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengolah limbah jerami menjadi pupuk kompos. disimpulkan bahwa dari keseluruhan peserta yang memberikan tanggapan ada sekitar 60% sudah cukup memahami materi yang disampaikan, Pada instrument kuesioner kedua, ada sekitar 10% yang cukup setuju 10% setuju dan 80% sangat setuju. Dengan penyuluhan 5 ton/ha mampu menurunkan penggunaan pupuk anorganik KCl sebanyak 50% dari jumlah kebutuhan pupuk tanpa penggunaan bahan organik. Hal ini memberikan hal baru untuk petani, Keberlanjutan program dapat berjalan ketika tingkat kesadaran masyarakat tani tinggi, serta didukung dan difasilitasi oleh Balai Penyuluhan Pertanian Desa Pagedangan Udik, Kecamatan Kronjo. Kata kunci: Kompos, Petani, Pupuk Organik, Padi  ABSTRACT Community Service is carried out as one of the steps taken in processing straw waste into compost made by the Community Service team. This activity was attended by the Barokah Farmers Group and accompanied by staff from the Agricultural Extension Center in Pagedangan Udik Village, Kronjo District. This activity aims to increase the knowledge and skills of the community in processing straw waste into compost. it was concluded that of the overall participants who gave responses there were around 60% that they understood the material presented enough. In the second questionnaire instrument, there were about 10% who quite agreed, 10% agreed and 80% strongly agreed. The extension of 5 tons/ha was able to reduce the use of inorganic KCl fertilizer by 50% of the total fertilizer requirement without the use of organic matter. This provides new things for farmers. The sustainability of the program can run when the level of awareness of the farming community is high, and is supported and facilitated by the Agricultural Extension Center in Pagedangan Udik Village, Kronjo District. Keywords: Compost, Farmers, Organic Fertilizer, Rice