Is Susilaningsih
Departemen Keperawatan Jiwa Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara Magelang

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Dukungan Keluarga Terhadap Gejala Kekambuhan Pasien Gangguan Jiwa yang Berobat Jalan Syamsudin Syamsudin; Is Susilaningsih; Anedha P. S.
Jurnal Keperawatan Karya Bhakti Vol. 1 No. 1 (2015)
Publisher : Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara, Magelang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.31 KB)

Abstract

Latar belakang : Pasien jiwa sering mengalami kekambuhan. Hal ini disebabkan karena pengobatan yang terhenti dan peran serta keluarga dalam merawat penderita gangguan jiwa. Fenomena ini dapat dilihat dari banyaknya pasien gangguan jiwa yang sudah sembuh dan dipulangkan untuk perawatan di rumah kembali lagi atau yang sering disebut sebagai kekambuhan. Tujuan : untuk mengetahui adanya hubungan dukungan keluarga dengan tingkat gejala kekambuhan pasien gangguan jiwa yang berobat jalan di Poliklinik RSJ. Prof. Dr. Soeroyo Magelang. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan menggunakan desain penelitan studi korelasional. Penelitian ini dilakukan di Poliklinik RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang. Penelitian ini menggunakan metode total insidental dengan jumlah sampel 30 responden. Tehnik pengumpulan data di peroleh dengan cara pengisian kuesioner. Data yang terkumpul diolah dengan menggunakan rumus Korelasi Kendall Tau. Hasil : Lebih dari separuh keluarga penderita gangguan jiwa memberikan dukungan pada tingkat sedang, tingkat gejala kekambuhan yang dialami oleh pasien gangguan jiwa sebagian besar mengalami tingkat gejala kekambuhan sedang. Simpulan : terdapat hubungan antara dukungan keluarga terhadap tingkat gejala kekambuhan pasien gangguan jiwa yang berobat jalan di Poliklinik RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang.
Lama Dirawat dengan Keadaan Harga Diri Pasien Skizofrenia Is Susilaningsih; Syamsudin Syamsudin; Rudi Astriyanto
Jurnal Keperawatan Karya Bhakti Vol. 2 No. 1 (2016)
Publisher : Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara, Magelang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.512 KB)

Abstract

Latar belakang : Gangguan mental termasuk didalamnya skizofrenia merupakan gangguan yang sering mengalami serangan mental berulang dengan gejala-gejala yang khas yaitu kemunduran fungsi sosial, fungsi akademik maupun okupasi yang akan berdampak pada penurunan harga diri klien. Faktor lama dirawat di rumah sakit memunculkan bagi klien untuk melaksanakan tugas perkembangannya bahkan sering menumbuhkan perasaan terbuang yang pada akhirnya muncul harga diri rendah yang kronis. Tujuan : untuk mengetahui hubungan lama pasien di rawat di rumah sakit dengan keadaan harga diri klien. Metode : penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi dan pendekatan cross sectional yang melibatkan 383 pasien skizofrenia di RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang, dan sampel yang digunakan sebesar 184 pasien. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara lama dirawat dengan keadaan harga diri pasien skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang dengan p value (≤0,05) dan nilai korelasi pearson yaitu 14,628. Simpulan : seyogyanya dilakukan peningkatan kualitas dan frekuensi pelaksanaan tindakan keperawatan yang dapat meningkatkan harga diri melalui kegiatan terapi aktivitas kelompok, terapi kognitif dan interaksi komunikasi terapeutik.
Dukungan Sosial Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Is Susilaningsih; Syamsudin Syamsudin; Dewi Kartika Sari
Jurnal Keperawatan Karya Bhakti Vol. 3 No. 1 (2017)
Publisher : Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara, Magelang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.339 KB)

Abstract

Latar belakang: Angka kematian ibu (AKI) hamil, bersalin, 42 hari paska persalinan di Indonesia masih tinggi, penyebab tingginya AKI di Indonesia adalah kurang perhatiannya keluarga terutama peran serta suami selama ibu hamil, padahal peran suami sangat berperan untuk membantu menenangkan kondisi fisik maupun psikis seorang istri. Kesehatan wanita juga sangat dipngaruhi oleh status mental kejiwaanya, oleh karena itu kesehatan jiwa perlu mendapatkan perhatian, suatu kenyataan bahwa lebih banyak wanita yang lebih cepat bereaksi terhadap kondisi yang menimbulkan stress dan gangguan jiwa dibanding pria. Gangguan kesehatan jiwa yang dialami wanita pada usia reproduksi sering berhubungan dengan perannya sebagai isteri, ibu dan pekerja. Tujuan Publikasi : hubungan dukungan sosial keluarga dengan tingkat kecemasan ibu hamil trimester III di Puskesmas Windusari Kabupaten Magelang. Merode : Deskriptif Asosiasi, cross sectional, besar sampel sebesar 30 responden. Hasil: Hasil uji statistik korelasi diperoleh nilai koefisien korelasi (r = 0,494) dengan taraf signifikansi (α = 0,006), berarti Ho ditolak (α < 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikans antara dukungan sosial keluarga dengan tingkat kecemasan pada ibu hamil Trimester III di Puskesmas Windusari. Simpulan: Nilai r = 0,494 menunjukkan tingkat korelasi tidak rendah, sehingga semakin rendah dukungan sosial keluarga akan semakin tinggi tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Windusari, dan semakin tinggi dukungan sosial keluarga maka semakin rendah tingkat kecemasan ibu hamil trimester III.
Penerapan Strategi Pelaksanaan: Teknik Menghardik pada Ny.T dengan Masalah Halusinasi Pendengaran Is Susilaningsih; Alfiana Ainun Nisa; Nurul Khamaril Astia
Jurnal Keperawatan Karya Bhakti Vol. 5 No. 2 (2019)
Publisher : Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara, Magelang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.25 KB)

Abstract

Latar belakang: Halusinasi merupakan suatu bentuk persepsi atau pengalaman indera yang tidak terdapat stimulasi terhadap reseptornya. Dimana hilangnya suatu kemampuan individu dalam membedakan rangsangan internal (pikiran) dan rangsangan eksternal (dunia luar). Sekitar 70% halusinasi yang dialami adalah halusinasi pendengaran, 20% halusinasi penglihatan, dan 10% adalah halusinasi penghidu, pengecapan dan perabaan. Tujuan: Menggambarkan tentang penerapan strategi pelaksanaan teknik menghardik untuk meningkatkan kemampuan Ny.T untuk mengendalikan halusinasi. Metode: Penelitian ini adalah penelitian studi kasus tentang penerapan strategi pelaksanaan: teknik menghardik pada Ny.T dengan masalah gangguan persepsi sensori. Hasil: Ny.T melakukan teknik menghardik dengan meminta Ny.T untuk mendemonstrasikannya. Ny.T mampu mendemonstrasikan dengan benar. Kemudian penulis memberi reinforcement dengan mengacungkan jempol dan mengatakan “bagus sekali Bu, Bu.T sudah bisa melakukan teknik menghardik dengan benar”. Simpulan: Keberhasilan pencapaian hasil yang maksimal ini didukung oleh beberapa faktor, seperti faktor internal yaitu pendidikan, umur dan motivasi memudahkan Ny.T menyerap pengetahuan mengenai cara mengontrol halusinasi dengan teknik menghardik.
Penerapan Kegiatan Menjahit Pada Tn. J dengan Masalah Harga Diri Rendah Ita Setiyawati; Is Susilaningsih
Jurnal Keperawatan Karya Bhakti Vol. 5 No. 1 (2019)
Publisher : Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara, Magelang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.981 KB)

Abstract

Latar Belakang : Harga diri rendah adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami gangguan dalam penilaian terhadap dirinya sendiri dan kemampuan yang dimiliki. Seseorang yang mengalami harga diri rendah sering mengungkapkan ketidakmampuan dan meminta bantuan orang lain dan mengungkapkan malu dan tidak bisa bila diajak melakukan sesuatu, tampak tergantung pada orang lain, tampak sedih dan tidak melakukan aktivitas yang seharusnya dapat dilakukan, wajah tampak murung. Latihan kegiatan menjahit adalah menyambung kain dan bahan-bahan lain yang bisa dilewati jarum dan benang. Tujuan : Menggambarkan penerapan penerapan kegiatan menjahit untuk meningkatkan harga diri rendah pada Tn.J. Metode : Karya ilmiah ini mengunakan metode studi kasus. Partisipan seseorang laki-laki, merasa tidak mampu bekerja lagi, Tn.J merasa malu dengan teman-temannya karena tidak sepintar dengan teman- temannya. Hasil : Mendiskusikan SP 1 dengan mengidentifikasi aspek positif yang dimiliki, perawat menanyakan kemampuan apa saja yang Tn. J miliki, kemudian menjawab dengan ragu-ragu kemampuan yang dimiliki meliputi merapikan tempat tidur, menyapu, melipat baju dan menjahit. Pada saat diskusi terlihat tidak ada kontak mata, dilanjutkan dengan memilih/menentukan kemampuan yang akan dilatih. Tn. J memilih kegiatan yang masih bisa dilakukan yaitu menjahit. Simpulan : Evaluasi pertemuan keempat Tn.J tidak ragu-ragu, suara jelas, kontak mata bisa dipertahankan, tidak menunduk dan tidak murung lagi. Mampu melakukan kegiatan menjahit secara mandiri, dan memasukkan kegiatan ke jadwal harian secara mandiri.
Penerapan Teknik Menghardik Pada Tn. J dengan Masalah Halusinasi Siti Nafiatun; Is Susilaningsih; Rusminah Rusminah
Jurnal Keperawatan Karya Bhakti Vol. 6 No. 1 (2020)
Publisher : Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara, Magelang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.152 KB)

Abstract

Latar Belakang : Pasien halusinasi biasanya berperilaku seperti bicara dan tertawa sendiri, dimana seseorang yang bersangkutan salah satu respon yang muncul yaitu sedang berbicara, untuk dapat diputus maka harus memahami kalau suara yang didengar suatu masalah. Untuk mengatasi halusinasi bisa digunakan beberapa teknik, salah satunya teknik menghardik, tetapi pada saat berhalusinasi hampir tidak pernah menggunakannya karena kebanyakan pasien lebih mengikuti halusinasi yang dialami. Tujuan : mengidentifikasi penerapan teknik menghardik pada Tn. J yang mengalami masalah halusinasi. Metode : deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus, Sampel yang diambil adalah 1 orang yaitu Tn. J yang mengalami halusinasi di Wisma Budi Makarti Boyolali pada tanggal 27 Maret 2019. Data penelitian ini diamil dengan wawancara dan observasi. Hasil : dengan dilakukan teknik menghardik dengan bimbingan secara konsisten, halusinasi oleh Tn. J berkurang. Simpulan : teknik menghardik yang dilakukan secara konsisten dapat menurunkan halusinasi, dalam memberikan bimbingan menghardik diharapkan secara kontinyu dan konsisten.