Kulit buah naga merah (Hylocereus costaricensis) merupakan limbah yang mengandung karbohidrat sebanyak6,5% dari beratnya. Kulit buah naga merah dapat digunakan sebagai sumber energi (bioetanol) karenamengandung karbohidrat, yaitu selulosa. Proses pembuatan bioetanol dilakukan melalui tiga tahap, yaitudelignifikasi, hidrolisis dan fermentasi. Hasil delignifikasi kulit buah naga merah diuji kualitatif dengan FTIRdan menunjukkan bahwa hasil delignifikasi berupa selulosa. Selulosa yang dihasilkan sebanyak 20%. Selulosadikonversi menjadi glukosa menggunakan metode hidrolisis dengan asam sulfat dan dilanjutkan produksibioetanol melalui fermentasi menggunakan Saccharomyces cereviciae. Parameter yang digunakan dalampenelitian ini yaitu konsentrasi asam sulfat yang digunakan selama proses hidrolisis (0,5;1,0;1,5 dan 2,0 M)untuk menghasilkan konsentrasi glukosa yang optimum. Uji kualitatif hasil hidrolisis dengan menggunakananalisis FTIR menunjukkan adanya glukosa dalam sampel. Sementara hasil uji kuantitatifnya menunjukkanbahwa pada konsentrasi asam sulfat 2,0 M menghasilkan glukosa paling besar yaitu 0,05 g/mL. Etanol yangdihasilkan dari proses fermentasi diuji kualitatif dan menunjukkan bahwa positif menghasilkan etanol yangdapat dijadikan sebagai sumber bioetanol. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh sumberenergi alternatif, sehingga dapat mengatasi adanya kelangkaan energi.