Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perancangan Bioswale sebagai Jalur Hijau Jalan Studi Kasus Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung Annisa Khoerani; R. Desutama Rachmat Bugi Prayogo; Risna Rismiana Sari
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 13 No 01 (2022): Vol 13 (2022): Prosiding 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (778.565 KB) | DOI: 10.35313/irwns.v13i01.4237

Abstract

Jalur Hijau Jalan (JHJ) merupakan ruang terbuka hijau yang berada di area lingkungan jalan yang dapat berperan sebagai pengendali pencemaran udara khususnya pencemaran dari kendaraan bermotor. Pengendalian pencemaran udara dengan penanaman vegetasi jika tidak dilakukan secara benar akan menyebabkan vegetasi mudah mati, sehingga pemilihan sistem untuk JHJ dibutuhkan agar dapat menjamin keberlangsungan hidup vegetasi yang ditanam. Pembuatan JHJ dengan menerapkan sistem bioswale dapat menjadi solusi yang tepat karena dirancang khusus untuk memanfaatkan limpasan air hujan agar mampu menjaga keberlangsungan hidup vegetasi. Hal ini menyebabkan bioswale dapat memecahkan masalah yang sering timbul paska pembuatan JHJ dan penanaman vegetasi di lingkungan jalan. Perancangan dilakukan dengan menganalisis data curah hujan dari stasiun hujan terdekat untuk mengetahui debit aliran air. Debit aliran air pada lokasi perancangan untuk periode ulang 5 tahun adalah 1,43368 m^3/s sehingga dengan menggunakan Persamaan Manning didapatkan bioswale berbentuk trapesium dengan lebar total 4 m, kedalaman 0,65 m, kemiringan saluran 3%, dan kemiringan talut 1,5. Penggunaan bioswale juga dapat berperan sebagai media tanam dapat meningkatkan efisiensi pengelola jalan dalam melakukan perawatan rutin terhadap vegetasi yang ditanam.
Penerapan Algoritma Multilayer Perceptron (MLP) untuk Memprediksi Debit di Sungai Citarum Bagian Hulu (Pos Pengukuran Majalaya), Kab.Bandung, Jawa Barat Enung Enung; Heri Kasyanto; Risna Rismiana Sari
Potensi: Jurnal Sipil Politeknik Vol 25 No 1 (2023): Potensi: Jurnal Sipil Politeknik
Publisher : Department of Civil Engineering, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/potensi.v25i1.4513

Abstract

Banjir merupakan salah satu bencana hidrometeorologi yang paling sering terjadi di Indonesia, salah satunya di daerah Majalaya. Banjir Majalaya diakibatkan oleh luapan sungai Citarum. Pengendalian banjir dengan pendekatan non struktural melalui pengembangan sistem peringatan dini banjir menjadi penting untuk mengurangi dampak risiko banjir. Prediksi debit sebagai salah satu komponen dalam peringatan dini memerlukan analisis yang akurat, sederhana, cepat dan menggunakan sumber daya yang seminimal mungkin. Dalam penelitian ini metode Jaringan Syaraf Tiruan (JST) dengan menggunakan algoritma Multilayer Perceptron (MLP) dikembangkan untuk memprediksi debit di pos duga air Majalaya. Input data yang digunakan yaitu berupa data hujan jam-jam an dari 4 (empat) stasiun hujan yang berpengaruh dan data debit di lokasi yang ditinjau. Tiga skenario sruktur model dikembangkan berdasarkan jumlah hidden layer dan neuron. Evaluasi model dilakukan dengan pengukuran statistik RMSE, R2 dan NSE. Hasil penelitian menunjukan bahwa model MLP dengan 1 hidden layer yang dikembangkan cukup baik dalam memprediksi debit satu jam mendatang di pos duga air Majalaya, meskipun masih terdapat kesenjangan nilai debit maksimum hasil prediksi. Debit hasil prediksi cenderung underestimate dibandingkan debit aktual.