Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS KEKUATAN TEKAN KAYU BERDASARKAN PKKI 1961, SNI 03-xxxx-2000 DAN SNI 7973-2013 Kasyanto, Heri
Potensi : Jurnal Sipil Politeknik Vol 17, No 1 (2015): Potensi: Jurnal Sipil Politeknik
Publisher : Potensi : Jurnal Sipil Politeknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan peraturan di Indonesia tergolong yang paling lama jika dibandingkan dengan perkembangan peraturan konstruksi material lainnya. Sejak tahun 1961 peraturan konstruksi kayu di Indonesia secara resmi baru satu kali mengalami perubahan yaitu tahun 2013, Meskipun pada tahun 2000 secara tidak resmi sudah ada  perubahan peraturan tentang konstruksi kayu. Perubahan peraturan kayu yang terjadi di Indonesia selain menyesuaikan dengan peraturan National Design Spesification (NDS) dari Amerika,  juga disesuaikan dari hasil penelitian di Indonesia. Adanya perubahan peraturan kayu tersebut akan dilakukan analisis kekuatan kayu pada komponen struktur tekan berdasarkan PKKI 1961, SNI 03-xxxx-2000 dan SNI 7973-2013. Analisis yang dilakukan dalam studi ini hanya pada komponen struktur tekan sejajar serat. Hasil dari ketiga analisis ini akan dibandingkan dengan hasil experimental Pranata Y. A dan Suryoatmono B (2014), untuk itu jenis kayu dan dimensi penampang disamakan. Kayu yang digunakan adalah adalah jenis kayu ulin dan dimensi penampang adalah 50x50 mm2 dengan panjang 200 mm. Adapun berat jenis kayu ulin sebesar 1,04. Hasil analisis struktur komponen struktur tekan menunjukkan bahwa antara peraturan kayu tahun 2013 dengan tahun sebelumnya menghasilkan gaya tekanyang lebih kecil dibandingkan dari peraturan sebelumnya, sehingga peraturan kayu 2013 secara analisis lebih aman. Besarnya gaya tekan kayu jika ditinjau dari hasil experimental yang dilakukan Pranata Y A dan Suryoatmono (2014) masih pada kondisi elastis.
Studi Eksperimen Tekan Beton Mutu Tinggi dengan Substitusi Parsial Agregat Alwa Cilacap terhadap Agregat Kasar Heri Kasyanto; Ambar Susanto
Potensi: Jurnal Sipil Politeknik Vol 22 No 2 (2020): Potensi: Jurnal Sipil Politeknik
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.136 KB) | DOI: 10.35313/potensi.v22i2.1927

Abstract

Saat ini, beton dengan menggunakan agregat ringan dapat mencapai kuat tekan 17 - 41 MPa. Di Cilacap terdapat industri penghasil agregat ringan yang mempunyai karakteristik material cocok untuk beton yaitu agregat ALWA Cilacap. Penelitian ini akan menggunakan agregat ALWA Cilacap untuk mensubtitusi agregat kasar pada beton sehingga dapat menghasilkan beton mutu tinggi yang ringan. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini dengan melakukan eksperimen di laboratorium. Persentase penggunaan agregat ringan ALWA – Cilacap untuk mensubstitusi agregat kasar sebesar 0%, 5%, 10%, 15% dan 20%. Pengujian kuat tekan beton dan berat isi menggunakan benda uji silinder 150 x 300 mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tekan beton maksimum pada benda uji B4 (subtitusi agregat ringan ALWA-Cilacap 15% dari agregat kasar) sebesar 39,7 MPa. Berat isi yang paling ringan adalah pada benda uji B5 (subtitusi agregat ringan ALWA-Cilacap 20% dari agregat kasar) yaitu sebesar 2.151 gr/cm3.
TINJAUAN CAMPURAN FLY ASH DAN KAPUR SEBAGAI PENGGANTI SEMEN Heri Kasyanto; Hilman Iskandar
Potensi: Jurnal Sipil Politeknik Vol 15 No 2 (2013): Potensi: Jurnal Sipil Politeknik
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/potensi.v15i2.4751

Abstract

Perkembangan industri semen yang semakin meningkat memberikan dampak lain terhadap lingkungan. Oleh karena itu, hal ini menjadi tantangan untuk menemukan bahan pengganti semen. Tujuan studi ini untuk mengetahui karakteristik campuran fly ash dan kapur sebagai pengganti semen. Studi ini dibagi menjadi 10 variasi yaitu satu menggunakan semen dan sembilan campuran fly ash dan kapur. Hasil dari studi ini mununjukkan bahwa semua tipe campuran fly ash dan kapur bersifat aktif. Rata-rata waktu ikat awal dari semua campuran fly ash dan kapur adalah 4,09 jam. Jika dibandingkan dengan waktu ikat awal semen maka rata-rata waktu ikat awal campuran fly ash 2,5 kalinya.
Penerapan Algoritma Multilayer Perceptron (MLP) untuk Memprediksi Debit di Sungai Citarum Bagian Hulu (Pos Pengukuran Majalaya), Kab.Bandung, Jawa Barat Enung Enung; Heri Kasyanto; Risna Rismiana Sari
Potensi: Jurnal Sipil Politeknik Vol 25 No 1 (2023): Potensi: Jurnal Sipil Politeknik
Publisher : Department of Civil Engineering, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/potensi.v25i1.4513

Abstract

Banjir merupakan salah satu bencana hidrometeorologi yang paling sering terjadi di Indonesia, salah satunya di daerah Majalaya. Banjir Majalaya diakibatkan oleh luapan sungai Citarum. Pengendalian banjir dengan pendekatan non struktural melalui pengembangan sistem peringatan dini banjir menjadi penting untuk mengurangi dampak risiko banjir. Prediksi debit sebagai salah satu komponen dalam peringatan dini memerlukan analisis yang akurat, sederhana, cepat dan menggunakan sumber daya yang seminimal mungkin. Dalam penelitian ini metode Jaringan Syaraf Tiruan (JST) dengan menggunakan algoritma Multilayer Perceptron (MLP) dikembangkan untuk memprediksi debit di pos duga air Majalaya. Input data yang digunakan yaitu berupa data hujan jam-jam an dari 4 (empat) stasiun hujan yang berpengaruh dan data debit di lokasi yang ditinjau. Tiga skenario sruktur model dikembangkan berdasarkan jumlah hidden layer dan neuron. Evaluasi model dilakukan dengan pengukuran statistik RMSE, R2 dan NSE. Hasil penelitian menunjukan bahwa model MLP dengan 1 hidden layer yang dikembangkan cukup baik dalam memprediksi debit satu jam mendatang di pos duga air Majalaya, meskipun masih terdapat kesenjangan nilai debit maksimum hasil prediksi. Debit hasil prediksi cenderung underestimate dibandingkan debit aktual.
TINJAUAN RETAK AWAL BALOK BETON BERTULANG YANG DIPERKUAT DENGAN STRAND TANPA PENEGANGAN Heri Kasyanto; Ambar Susanto; Susilahadi Susilahadi
Jurnal Poli-Teknologi Vol. 17 No. 1 (2018)
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/pt.v17i1.1107

Abstract

ABSTRACTReinforcing method of reinforced concrete beam has been done in Indonesia, one of them is by using of strand stressing. Strandstressing need additional technology so that strand reinforcing is not much in demand. Strand has high strength, so using strand needs to be modified in order to take advantage of the material. In this study, the strand will be used to reinforce of reinforced concrete beam by using epoxy and U-steel as anchors.The research methodology based on experimental in the laboratory. The samples are consist of 3 specimens : the first is specimen without using of reinforcement (BU01), the second is specimen with reinforcement by using epoxy and 3 U-steel as anchors(BU02), the third is specimen with reinforcement by using epoxy and 7 U-steel as anchors(BU03). Specimens dimensions of reinforced concrete beam are 150 mm x 300 mm with a span of 3000 mm.The results show that the initial crack occurred in mid span beam on the pull side. The loads causing initial crack as follow: at BU01 = 6.22 kN, at BU02 = 3.95 kN and at BU03 = 0.25 kN. The results research show that initial cracking load of the specimen is inversely proportional with the number of anchor. If the number of anchor is greater, the cracking load will be smaller.Keywords: reinforcement beam, steel of strand, initial crackABSTRAKMetode perkuatan balok beton bertulang sudah banyak dilakukan di Indonesia, salah satunya menggunakan baja strand yang ditegangkan. Penggunaan baja strand sebagai perkuatan masih terbatas dengan melakukan penegangan. Penegangan pada strand memerlukan teknologi tambahan sehingga perkuatan menggunakan strand tidak banyak diminati untuk perkuatan. Mengingat kekuatan strand yang tinggi maka pemanfaatan strand perlu dilakukan modifikasi agar dapat mengambil kelebihan dari material tersebut. Pada penelitian ini pemanfaatan strand digunakan untuk perkuatan balok bertulang tanpa dilakukan penegangan tetapi diikat dengan epoxy dan baja U yang diangkurkan ke balok beton bertulang.Metodologi penelitian yang digunakan menggunakan experimental di laboratorium. Benda uji terdiri dari 3 buah yaitu benda uji normal tanpa menggunakan perkuatan (BU01), benda uji dengan perkuatan strand tanpa penegangan yang diikat dengan epoxy dan 3 baja U yang diangkurkan ke balok beton bertulang (BU02) dan benda uji dengan perkuatan strand tanpa penegangan yang diikat dengan epoxy dan 7 baja U yang diangkurkan ke balok beton bertulang (BU03). Dimensi benda uji balok beton bertulang adalah 150 mm x 300 mm dengan bentang 3000 m.Hasil penelitian menunjukkan bahwa retak awal terjadi di tengah bentang (mid span) balok pada sisi tarik. Beban yang menyebabkan retak awal pada BU01 = 6,22 kN, BU02 = 3,95 kN dan BU03 = 0,25 kN. Hasil tersebut menunjukkan bahwa benda uji yang mempunyai lubang angkur untuk mengikat strand semakin banyak maka beban yang menyebabkan retak awal semakin kecil.Kata Kunci : perkuatan balok, baja strand, retak awal