Nova Riani
Universitas Bhakti Kencana

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pencegahan Stunting Sejak Kehamilan di Desa Cintamulya Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang Eki Pratidina; Eneng Daryanti; Nova Riani; Amida Sriwianti Sarbini; Kania Fajarwati
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 12 (2022): Volume 5 No 12 Desember 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i12.7609

Abstract

ABSTRAK Stunting adalah bentuk dari proses pertumbuhan yang terhambat dan Merupakan masalaha gizi yang perlu mendapat perhatian serta menjadi salah satu Masalah utama kesehatam masyarakat di Indonesia. Jumlah kejadian stunting di Desa Cintamulya menurut polindes periode Bulan Februari 2021 sampai dengan bulan februari 2022 berjumlah 19 balita. Pencegahan stunting harus dimulai sejak kehamilan. Sementara jumlah ibu hamil dalam periode yang sama berjumlah 24 ibu hamil yang menjadi sasaran atau objek dilakukannya kegiatan pengabdian masyarakat ini. Desa Cintamulya merupakan sebuah desa yang berada di wilayah Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang. Lokasinya berada di bagian tenggara wilayah kecamatan dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Bandung. Tujuan dilakukannya kegiatan pengmas ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai stunting, sehingga ibu hamil mempunyai kesadaran untuk berperilaku pola hidup bersih dan sehat, sehingga ibu hamil sehat, melahirkan janin yang sehat dan selamat, terhindar dari kejadian stunting dalam melakukan tugas pertumbuhan dan perkembangannya difase kehidupan selanjutnya. Adapun materi yang disampaikan adalah  tentang stunting beserta pencegahan dan cara mengatasinya. Penyuluhan yang dilakukan menggunakan media lembar balik. Metode yang dilakukan dengan cara ceramah dan tanya jawab. Evaluasi yang digunakan dengan cara pre and posttest one gruop. Hasil kegiatan pengmas menunjukkan bahwa Ibu hamil  sangat antusias menanggapi penyuluhan dan serangkaian kegiatan yang berikan ditandai dengan banyaknya pertanyaan yang mereka sampaikan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini memberikan manfaat yang cukup luar biasa  mampu meningkatkan pengetahuan dan memberikan pengalaman terhadap para responden, ditandai dengan peningkatan persentase pengetahuan ibu hamil antara pre dan nilai post test. Diharapkan ibu hamil ataupun masyarakat mampu menjaga kesehatannya secara optimal terutama dalam pemenuhan nutrisi gizi seimbang. Kata Kunci: Stunting, Kehamilan, Gizi, BalitaABSTRACK Stunting is a form of stunted growth process and is a nutritional problem that needs attention and is one of the main problems of public health in Indonesia. The number of stunting incidents in Cintamulya Village according to the Polindes for the period from February 2021 to February 2022 is 19 children under five years old. Prevention of stunting should start early in pregnancy. Meanwhile, the number of pregnant women in the same period amounted to 24 pregnant women who were the targets or objects of this community service activity. Cintamulya Village is a village located in the Jatinangor District, Sumedang Regency. The location is in the southeastern part of the sub-district area and is directly adjacent to Bandung Regency. The purpose of this community service activity is to increase the knowledge of pregnant women about stunting, so that pregnant women have awareness to behave in a clean and healthy lifestyle, so that pregnant women are healthy, give birth to healthy and safe fetuses, avoid stunting in carrying out their growth and development tasks in this phase. next life. The material presented was about stunting and its prevention and how to overcome it. Counseling is carried out using flipchart media. The method is done by lecture and question and answer. Evaluation is used by means of pre and posttest one group. The results of the community service activities showed that pregnant women were very enthusiastic in responding to the counseling and the series of activities that were provided were marked by the many questions they asked. This community service activity provides quite extraordinary benefits in increasing knowledge and providing experience to the respondents, marked by an increase in the mean value of the post test. It is expected that pregnant women or the community will be able to maintain optimal health, especially in fulfilling balanced nutrition. Keywords: Stunting, Pregnancy, Nutrition, Children Under Five Years Old
RELAKSASI PROGRESIF PADA LANSIA DENGAN GANGGUAN KECEMASAN DI PANTI WERDHA MULIA I CIPAYUNG Nova Riani
Journal of Holistic and Traditional Medicine Vol. 6 No. 03 Februari (2022): Journal of Holistic and Traditional Medicine
Publisher : Perhimpunan Kesehatan Holistik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ansietas atau kecemasan adalah suatu keadaan perasaan yang kompleks berkaitan dengan perasaan takut, sering disertai oleh sensasi fisik seperti jantung berdebar napas pendek atau nyeri nyeri dada. Gangguan ansietas mungkin juga akibat adanya gangguan di otak yang berhubungan dengan gangguan fisik atau gangguan kejiwaan (Keliat, 2011, hlm.15). Bagi orang yang penyesuaiannya baik, maka kecemasan dapat cepat diatasi dan ditanggulangi. Bagi orang yang penyesuaiannya kurang baik, maka kecemasan merupakan bagian terbesar dalam kehidupannya (Ari, 2010, 11). Lansia adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan biologis, fisik, kejiwaan, dan sosial. Perubahan ini akan memberikan pengaruh pada seluruh aspek kehidupan termasuk kesehatannya (Fatimah, 2010, hlm.3). Prevalensi dunia orang berusia 60 tahun atau lebih sebesar 900 juta pada tahun 2015 dan akan meningkat sekitar 2 miliar pada tahun 2050 (WHO, 2015). Pada tahun 2020 jumlah lansia di Indonesia diproyeksikan sebesar 7,28% dan pada tahun 2020 menjadi sebesar 11,34%. Proyeksi penduduk oleh Biro Pusat Statistik menggambarkan bahwa antara tahun 2005-2010 jumlah lansia akan sama dengan jumlah anak balita, yaitu sekitar 19 juta jiwa atau 8,5% dari seluruh jumlah penduduk (Maryam, 2011, hlm.9). Hasil sensus penduduk tahun 2010 menunjukkan bahwapersentase lansia di Indonesia sebesar 7,6 %. Pada tahun 2013 mengalami peningkatan menjadi 8,0 % dan masih akan bertambah pada tahun 2014 menjadi 8,2 % (BPS, 2013, hlm.29). Pada tahun 2015 jumlah lansia di Jawa Tengah adalah 11,8%. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2010 yang berjumlah 10,3% (BPS, 2013, hlm.30). Stres merupakan masalah kesehatan jiwa yang paling banyak dihadapi pada lanjut usia. World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa angka prevalensi stres pada lanjut usia umumnya bervariasi antara 10% dan 20%, tergantung pada situasi budaya. Secara keseluruhan populasi lanjut usia dengan stres ringan, stres sedang, dan stres berat bervariasi dalam tingkat keparahan (Sapkota & Pandey, 2013). Dari hasil penelitian juga didapatkan prevalensi lansia yang mengalami stres di dunia berkisar 4,7-16% (Barua, 2011)). Manajemen stres adalah kemampuan untuk mengendalikan diri ketika situasi, orang-orang, dan kejadian-kejadian yang ada memberi tuntutan yang berlebihan. Relaksasi nafas dalam, relaksasi progresif, distraksi adalah tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi stres. Tindakan untuk mengatasi kecemasan ada 2 cara yaitu farmakologi dan nonfarmakologi. Tindakan nonfarmakologi diantaranya adalah relaksasi, distraksi, aromaterapi, dan massage. Relaksasi otot progresif merupakan salah satu Tindakan nonfarmakologi yang dapat dilakukan untuk mengurangi kecemasan. Relaksasi otot progresif adalah Teknik relaksasi otot dalam yang tidak memerlukan imajinasi, ketekunan, atau sugesti. Teknik relaksasi otot progresif memusatkan perhatian pada suatu aktifitas otot dengan mengidentifikasi otot yang tegang kemudian menurunkan ketegangan dengan melakukan teknik relaksasi untuk mendapatkan perasaan rileks (Herodes, 2010, dalam Kushariyadi, 2011, hlm.107). Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Praptini (2012) dengan judul “Pengaruh relaksasi otot progresif terhadap tingkat kecemasan pasien kemoterapi di rumah singgah kanker Denpasar” menggunakan uji tes MannWhitney diperoleh p value 0,002 (<0,05), maka didapatkan kesimpulan Ada pengaruh relaksasi otot progresif terhadap tingkat kecemasan. Penelitian lain oleh Ari (2010) dengan “Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Terhadap Tingkat Kecemasan pada Pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta” menggunakan uji Mann-Whitney U test berkesimpulan bahwa ada pengaruh relaksasi otot progresif terhadap tingkat kecemasan pada pasien skizofrenia. Hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pemberian relaksasi otot progresif dapat berpengaruh terhadap penurunan kecemasan pada lansia. Dapat dilihat dari hasil penelitian ini bahwa Relaksasi otot progresif yang dilakukan 1 kali sehari selama 7 hari dapat menurunkan ratarata kecemasan pada lansia dengan di panti Werdha Budhi Mulia 1 cipayung.