Wuryanti Wuryanti
Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University Jl. Prof. Soedarto, SH., Tembalang, Semarang

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Penentuan Aktifitas Spesifik Tirosinase dari Kentang Solanum Tuberosum Wuryanti Wuryanti; Damin Sumardjo; Haris Budiatna
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 3, No 2 (2000): Volume 3 Issue 2 Year 2000
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3413.323 KB) | DOI: 10.14710/jksa.3.2.52-56

Abstract

Tirosinase dari umbi kentang (Solanum tuberosum) telah diisolasi secara fisik dan fraksinasi dilakukan dengan (NH4)2SO4 menjadi F1 (0-10%), F2 (10-20%), F3(20-30%) dan F4 (30-60%). Penentuan aktifitas enzim ini dengan menentukan serapan menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 475 nm, sedang kadar protein ditentukan dengan metode Lawry. Hasil penelitian menunjujakan bahwa aktifitas spesifik tironase dari kentang adalah sebagai berikut: Ekstrak kasar 4,293u/mg, F1 (0-10%) 5,274 u/mg, F2 (10-20%) 5,579 u/mg, F3 (20-30%) 5,583 u/mg dan F4 (30-60%) 5,827 u/mg. Sebgai kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa fraksinasi dengan (NH4)2SO4 dapat dicapai hingga tingkat kemurnian 1,357 terhadap ekstrak kasar dengan spesifik aktifitas 5,827 u/mg.
Isolasi dan Uji Potensi L-Asparaginase dari Rimpang Kunyit Putih (Curcuma mangga Vall) terhadap Leukimia Tipe K562 Agustina Arpintasari; Wuryanti Wuryanti; Wasino Hadi Rahmanto
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 11, No 3 (2008): Volume 11 Issue 3 Year 2008
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.621 KB) | DOI: 10.14710/jksa.11.3.57-62

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang isolasi enzim L-asparaginase yang berasal dari kunyit putih (Curcuma mangga Vall) dan uji aktifitas pada leukimia tipe K562. L-asparaginase adalah enzim hidrolase yang mengkatalisis hidrolisis asparagin menjadi asam aspartat dan amonia. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan utama yaitu isolasi enzim, uji aktivitas dan uji potensi antikanker. Isolasi L-asparaginase melalui dua tahap yaitu ekstraksi dan fraksinasi bertingkat menggunakan garam amonium sulfat sehingga akan dihasilkan enzim L-asparaginase yang murni dari protein. Uji aktivitas spesifik L-asparaginase dilakukan pada kondisi optimum yaitu pada suhu 37 0C, pH 8,5, dan waktu inkubasi 30 menit dengan cara menghitung jumlah amonia yang terbentuk dengan pereaksi Nessler dan menghitung kadar protein dengan metode Lowry dari masing-masing fraksi. Dari hasil penelitian diperoleh L-asparaginase dari rimpang kunyit putih (Curcuma mangga Vall) dengan aktivitas spesifik yang besar bila dibandingkan dari sumber yang lain seperti benalu, bawang merah, bawang putih dan bawang bombay. Aktivitas spesifik enzim L-asparaginase kunyit putih sebesar 2195,715 unit/mg protein pada fraksi kelima (80-100%). Tahapan yang ketiga yaitu uji potensi antikanker pada kultur sel Leukimia tipe K562 dengan menggunakan metode viabilitas sel dengan penambahan MTT dan diukur dengan ELISA Reader. Pengujian dilakukan dengan 15 variasi konsentrasi dan diketahui bahwa enzim L-asparaginase mempunyai potensi yang baik sebagai antikanker dengan nilai LC50 pada konsentrasi penambahan L-asparaginase sebesar 9,419 ppm.
Uji Antikanker Isolat Bioaktif L-Asparaginase dari Kunyit Putih (Curcuma mangga Val.) terhadap Sel Kanker Serviks Citrawati Octavia Suprobo; Suprihati Suprihati; Wuryanti Wuryanti
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 14, No 2 (2011): Volume 14 Issue 2 Year 2011
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (603.458 KB) | DOI: 10.14710/jksa.14.2.58-63

Abstract

Kunyit putih (Curcuma mangga Val.) merupakan salah satu sumber L-asparaginase yang berpotensi sebagai bioaktif antikanker. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan nilai LC50 dan potensi antikanker enzim L-asparaginase dari kunyit putih pada kultur sel kanker serviks (Hela). Enzim L-asparaginase diisolasi dengan metode ekstraksi kemudian dimurnikan dengan fraksinasi dan dialisis. Uji aktivitas enzim L-asparaginase dilakukan dengan metode Nessler sedangkan uji kadar protein dengan metode Lowry. Aktivitas spesifik ditentukan melalui perbandingan unit aktivitas terhadap kadar protein. Fraksi enzim L-asparaginase yang memiliki aktivitas spesifik tertinggi diuji sitotoksisitasnya terhadap sel Hela dengan metode MTT (3-(4,5-dimetiltiazol-2-il)-2,5-difeniltetrazoliumbromida) dan potensi antikankernya ditentukan dengan menghitung nilai LC50. Hasil penelitian menunjukkan bahwa enzim L-asparaginase dapat diisolasi dan dimurnikan dari kunyit putih dengan berat enzim fraksi 5 yaitu 0,0097 g dari 1000 g bahan segar. Aktivitas spesifik tertinggi terdapat pada fraksi 5 sebesar 247,925 unit/mg protein. Uji sitotoksisitas pada sel Hela menunjukkan nilai LC50 sebesar 122,462 μg/mL. Dapat disimpulkan bahwa enzim L-asparaginase fraksi 5 dari kunyit putih mampu menghambat pertumbuhan sel Hela, namun kurang potensial sebagai agen antikanker berdasarkan standar NCI (National Cancer Institute).
Pengaruh Penambahan Biotin terhadap Produksi Kitinase dari Trichoderma Viride FNCC 6013 Dharma Pebruariawan Putra; Wuryanti Wuryanti; Sriatun Sriatun
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 17, No 1 (2014): Volume 17 Issue 1 Year 2014
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.055 KB) | DOI: 10.14710/jksa.17.1.6-11

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh penambahan biotin terhadap produksi kitinase yang diisolasi dari Trichoderma viride FNCC 6013. Kitinase merupakan enzim yang menghidrolisis kitin menjadi gula sederhana seperti N-asetilglukosamin. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kitinase yang diisolasi dari Trichoderma viride FNCC 6013, mengkaji pengaruh penambahan biotin terhadap pertumbuhan Trichoderma viride FNCC 6013 dan produksi kitinase, mendapatkan informasi karakter kitinase hasil isolasi. Media untuk kurva pertumbuhan Trichoderma viride FNCC 6013 dan produksi kitinase dibuat variasi dengan variasi penambahan biotin 0,1 mg/mL dan 0,3 mg/mL serta tanpa penambahan biotin. Selanjutnya kitinase dimurnikan dengan fraksinasi amonium sulfat dan dialisis kemudian diuji aktivitas dan karakternya. Pertumbuhan Trichoderma viride FNCC 6013 dan produksi kitinase meningkat dengan adanya biotin namun tidak signifikan. pH dan suhu optimum kitinase yang diproduksi dari media tanpa penambahan biotin, dengan penambahan biotin 0,1 mg/mL dan 0,3 mg/mL berturut-turut adalah pada pH = 3,6; 4,2 dan 4,2 serta suhu 27,5°C, 29°C dan 29°C.
Uji Antikanker Isolat Bioaktif L-asparaginase dari Kunyit (Curcuma domestica Val) terhadap Sel Kanker Serviks Putri Puspita Wardani; Suprihati Suprihati; Wuryanti Wuryanti
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 14, No 3 (2011): Volume 14 Issue 3 Year 2011
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.083 KB) | DOI: 10.14710/jksa.14.3.89-93

Abstract

Kanker serviks merupakan penyebab kematian terbesar pada wanita di negara berkembang. Berbagai metode terapi penyakit ini telah dilakukan, di antaranya dengan penggunaan senyawa bioaktif sebagai agen antikanker, salah satunya adalah kunyit (Curcuma domestica Val). Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi, memurnikan, menentukan nilai aktivitas spesifik tertinggi, nilai LC50 dan potensi antikanker enzim L-asparaginase dari kunyit pada kultur sel kanker serviks (HeLa). Enzim L-asparaginase diisolasi dengan metode ekstraksi kemudian dimurnikan dengan fraksinasi dan dialisis. Uji aktivitas L-asparaginase menggunakan metode Nessler, sedangkan penentuan kadar protein dilakukan dengan metode Lowry. Aktivitas spesifik ditentukan melalui perbandingan unit aktivitas terhadap kadar protein. Fraksi enzim L-asparaginase yang memiliki aktivitas spesifik tertinggi diuji sitotoksisitasnya terhadap sel HeLa dengan metode MTT (3-(4,5-dimetiltiazol-2-il)-2,5-difeniltetrazoliumbromida) dan potensi antikankernya ditentukan dengan menghitung nilai LC50. Hasil penelitian disimpulkan bahwa enzim L-asparaginase dapat diisolasi dan dimurnikan dari kunyit dengan aktivitas spesifik tertinggi pada fraksi 4 sebesar 284,040 unit/mg protein. Uji sitotoksisitas pada sel HeLa menunjukkan nilai LC50 sebesar 91,833 μg/mL, sehingga isolat enzim L-asparaginase fraksi 4 dari kunyit mampu menghambat pertumbuhan sel HeLa, tetapi kurang berpotensi sebagai agen antikanker berdasarkan standar NCI (National Cancer Institute).
Isolasi dan Karakterisasi Kitinase dari Isolat Jamur Akuatik Kitinolitik berasal dari Kupu-kupu (Lepidoptera) Reny Ingemer Selvia; Wuryanti Wuryanti; Sriatun Sriatun
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 16, No 3 (2013): Volume 16 Issue 3 Year 2013
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.717 KB) | DOI: 10.14710/jksa.16.3.97-101

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang isolasi dan karakterisasi kitinase dari isolat jamur akuatik kitinolitik berasal dari kupu-kupu (Lepidoptera). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kitinase dan data aktivitas spesifik kitinase dari isolat jamur akuatik kitinolitik yang berasal dari kupu-kupu serta memperoleh data kondisi optimum kitinase meliputi pH dan suhu. Pengujian aktivitas kitinase pada penelitian ini dilakukan dengan metode Ueda Arai, sedangkan pengukuran kadar protein dilakukan dengan metode Lowry. Aktivitas spesifik pada penelitian ini diperoleh dari rasio antara unit aktivitas dengan kadar protein kitinase. Aktivitas spesifik tertinggi kitinase pada penelitian ini ditunjukkan oleh fraksi 3 yaitu sebesar 51,17 unit/mg protein. Hasil karakterisasi kitinase menunjukkan bahwa pH 3,8 dan suhu 40,5oC merupakan kondisi optimum kitinase.
Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) Kadar Sampel Alang-Alang (Imperata cylindrica) dalam Etanol Melalui Metode Difusi Cakram Moh. Mulyadi; Wuryanti Wuryanti; Purbowatiningrum Ria Sarjono
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 20, No 3 (2017): Volume 20 Issue 3 Year 2017
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.565 KB) | DOI: 10.14710/jksa.20.3.130-135

Abstract

Bakteri merupakan mikroorganisme yang berada di sekitar kita. Penelitian yang sering dilakukan untuk mencari sumber alternatif lain yang berfungsi sebagai antibakteri karena adanya beberapa bakteri yang menjadi resisten terhadap suatu antibakteri. Bahan-bahan yang dilaporkan memiliki aktifitas antibakteri diantaranya adalah alang-alang. Alang-alang berkhasiat untuk obat radang ginjal akut, antibakteri, muntah darah, kencing nanah dan mimisan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh Kosentrasi Hambat Minimum (KHM) kadar sampel alang-alang sebagai antibakteri serta memperoleh data aktifitas antibakteri yang paling potensial kadar sampel alang-alang terhadap Escherechia coli, Pseudomonas aeroginosa, Staphylococcus aureus dan Bacillus subtilis. Salah satu metode yang digunakan dalam uji antibakteri yaitu metode difusi cakram kertas. Metode ini dilakukan dengan meletakkan cakram kertas yang telah direndam larutan uji di atas media padat yang telah diinokulasi dengan bakteri uji. Pertumbuhan bakteri diamati setelah diinokulasi untuk melihat zona bening disekitar cakram. Zona bening yang terbentuk di sekitar cakram pada konsentrasi antibakteri terendah merupakan nilai KHM. KHM kadar sampel alang-alang terhadap bakteri Escherechia coli, Pseudomonas aeroginosa, Staphylococcus aureus dan Bacillus subtilis berturut-turut dari kadar sampel daun dalam etanol sebesar 7%, 7%, 8% dan 9%; untuk kadar sampel bunga dalam etanol sebesar 7%, 7%, 9% dan 7%; dan untuk kadar sampel akar dalam etanol 7%, 8%, 10% dan 8%. Ketiga kadar sampel alang-alang cukup potensial untuk meghambat bakteri Escherichia coli. Kadar sampel daun dan bunga lebih potensial dibandingkan akar alang-alang untuk menghambat Pseudomonas aeroginosa. Kadar sampel yang paling potensial untuk menghambat Bacillus subtilis dan Staphylococcus aureus berturut-turut adalah kadar sampel daun dan kadar sampel bunga alang-alang.
Isolasi dan Karakterisasi Kitinase Isolat Jamur Akuatik Kitinolitik KC3 dari Kecoa (Orthoptera) Karso Karso; Wuryanti Wuryanti; Sriatun Sriatun
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 17, No 2 (2014): Volume 17 Issue 2 Year 2014
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.816 KB) | DOI: 10.14710/jksa.17.2.51-57

Abstract

Isolasi dan karakterisasi kitinase dari isolat jamur akuatik kitinolitik KC3 hasil isolasi bangkai kecoa telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kitinase dari isolat jamur akuatik KC3 dan mendapatkan informasi karakter kitinase hasil isolasi yang meliputi pH optimum dan suhu optimum. Kitinase adalah enzim kompleks terdiri dari endokitinase, kitobiosidase dan N-asetilglukosaminidase. Media produksi mengandung kitin koloidal sebagai inducer. Fraksinasi dilakukan dengan amonium sulfat sampai tingkat kejenuhan 90% (F5). Aktivitas kitinase diukur dengan metode Ueda-Arai berdasarkan pengurangan substrat. Aktivitas spesifik paling tinggi diperoleh pada fraksi satu (F1) yaitu sebesar 73,258 U/mg. Hasil karakterisasi kitinase diperoleh profil pH optimum kitinase pada pH 3,8 sedangkan profil suhunya diperoleh dua puncak yaitu pada 28,5°C dan 29,5°C. Profil suhu dua puncak/titik menunjukkan jika kemungkinan terdapat dua jenis kitinase pada enzim yang diuji.