Wasino Hadi Rahmanto
Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University Jl. Prof. Soedarto, SH., Tembalang, Semarang

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Isolasi dan Uji Potensi L-Asparaginase dari Rimpang Kunyit Putih (Curcuma mangga Vall) terhadap Leukimia Tipe K562 Agustina Arpintasari; Wuryanti Wuryanti; Wasino Hadi Rahmanto
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 11, No 3 (2008): Volume 11 Issue 3 Year 2008
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.621 KB) | DOI: 10.14710/jksa.11.3.57-62

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang isolasi enzim L-asparaginase yang berasal dari kunyit putih (Curcuma mangga Vall) dan uji aktifitas pada leukimia tipe K562. L-asparaginase adalah enzim hidrolase yang mengkatalisis hidrolisis asparagin menjadi asam aspartat dan amonia. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan utama yaitu isolasi enzim, uji aktivitas dan uji potensi antikanker. Isolasi L-asparaginase melalui dua tahap yaitu ekstraksi dan fraksinasi bertingkat menggunakan garam amonium sulfat sehingga akan dihasilkan enzim L-asparaginase yang murni dari protein. Uji aktivitas spesifik L-asparaginase dilakukan pada kondisi optimum yaitu pada suhu 37 0C, pH 8,5, dan waktu inkubasi 30 menit dengan cara menghitung jumlah amonia yang terbentuk dengan pereaksi Nessler dan menghitung kadar protein dengan metode Lowry dari masing-masing fraksi. Dari hasil penelitian diperoleh L-asparaginase dari rimpang kunyit putih (Curcuma mangga Vall) dengan aktivitas spesifik yang besar bila dibandingkan dari sumber yang lain seperti benalu, bawang merah, bawang putih dan bawang bombay. Aktivitas spesifik enzim L-asparaginase kunyit putih sebesar 2195,715 unit/mg protein pada fraksi kelima (80-100%). Tahapan yang ketiga yaitu uji potensi antikanker pada kultur sel Leukimia tipe K562 dengan menggunakan metode viabilitas sel dengan penambahan MTT dan diukur dengan ELISA Reader. Pengujian dilakukan dengan 15 variasi konsentrasi dan diketahui bahwa enzim L-asparaginase mempunyai potensi yang baik sebagai antikanker dengan nilai LC50 pada konsentrasi penambahan L-asparaginase sebesar 9,419 ppm.
Electrosynthesis of α-Fe2O3 in a Fe(s)|KCl(aq)||H2O(aq)|C(s) System Nia Siskawati; Didik Setiyo Widodo; Wasino Hadi Rahmanto; Linda Suyati
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 21, No 4 (2018): volume 21 Issue 4 Year 2018
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2041.727 KB) | DOI: 10.14710/jksa.21.4.182-186

Abstract

Research on α-Fe2O3 electrosynthesis has been performed in the system Fe(s)|KCl(aq)||H2O(aq)|C(s). Electrolysis produces a reduction and oxidation reaction so that it requires a proper electrolyte concentration in the process. The purpose of this study was to obtain α-Fe2O3 compounds, determine the products produced by FTIR and XRD, and determine the size of the grains of products with PSA. Electrolysis method of two compartment was used in this research. The cathode and anode compartments was connected with the salt bridge. In anode chamber containing electrolyte solution KCl was varied (0,2 M; 0,3 M; 0,4 M; 0,5 M and 0,6 M) whereas at cathode space there was aquades. Electrolysis was run at 12 V for 8 hours. The electrolysis result was then calcined for two hours at a temperature of 500°C. The resulting product was then characterized by (FTIR, XRD, and PSA). The resulting product is then characterized by (FTIR, XRD, and PSA). The results showed that brown ferrihydrite was obtained in a concentration of 0.2 M; 0.3 M; 0.4 M; 0.5 M and 0.6 M were 21.6 mg; 24.1 mg; 34.5 mg; 39.4 mg and 62.4 mg respectively. Ferrihydrite produced from electrolysis of KCl 0.4 M concentration was dark red The XRD results show the presence of α-Fe2O3 and PSA results show that the α-Fe2O3 particle size is 151.57-171.25 nm.
Effect of Lactose Concentration as Lactobacillus bulgaricus Substrate on Potential Cells Produced in Microbial Fuel Cell Systems Riska Anggri Kusuma; Linda Suyati; Wasino Hadi Rahmanto
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 21, No 3 (2018): Volume 21 Issue 3 Year 2018
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2079.5 KB) | DOI: 10.14710/jksa.21.3.144-148

Abstract

The effect of laxose concentration as Lactobacillus bulgaricus bacterial substrate on the cell potential produced in Microbial Fuel Cell System has been done. This study aims to determine the effect of lactose concentration as bacterial substrate, to generate electricity, maximum electric potential and determine the potential value of standard lactose (E ° Lactose.) Based on Nernst equation. The MFC system of two compartments and bridges of salt as a linkage is used in this study. Anode contains lactose with variation of concentration 3 - 7% and bacteria. The cathode contains a 1M KMO4. The electrodes used are graphite. MFC operational time is 14 days. The results showed that the lactose concentration had an effect on the cell potential produced in the MFC system. Maximum cell potential yielded at 4% lactose concentration, that is 710 mV then based on Nerst equation theory obtained E ° Lactose value in MFC system of + 0,236 V.
Pengaruh Penambahan Natrium Klorida pada Larutan Karbohidrat untuk Efisiensi Proses Pemasakan Nasi Dian Arlita Yuliana; Mukhammad Asy’ari; Wasino Hadi Rahmanto
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 12, No 3 (2009): Volume 12 Issue 3 Year 2009
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.56 KB) | DOI: 10.14710/jksa.12.3.81-87

Abstract

Memasak nasi merupakan rutinitas yang dilakukan oleh sebagian besar penduduk di Asia, yang pada umumnya kurang efisien dalam penggunaan energi panas. Salah satu strategi untuk efisiensi energi dalam memasak nasi adalah melalui teknik pengolahan bahan. Pada penelitian ini dilakukan pengamatan pengaruh NaCl terhadap kemampuan mentransfer dan menyimpan energi panas larutan karbohidrat murni dan campuran, kemudian diaplikasikan untuk efisiensi proses pemasakan nasi. Penelitian dilakukan dengan pengamatan kenaikan suhu selama proses pemanasan dan penurunan suhu selama proses pendiaman. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan penambahan NaCl pada berbagai konsentrasi tidak mempengaruhi kemampuan mentransfer tetapi cenderung menurunkan kemampuan menyimpan energi panas larutan karbohidrat. Penambahan NaCl 1% menyebabkan kemampuan menyimpan energi panas dari larutan karbohidrat dengan struktur molekul kompleks dan ukuran molekul besar lebih lama dibandingkan dengan larutan karbohidrat dengan struktur molekul sederhana dan ukuran molekul kecil. Hasil aplikasi menunjukkan bahwa penambahan larutan jeli 3,0% dengan penambahan NaCl 1% dalam proses pemasakan nasi mampu mencapai efisiensi energi sebesar 28,14% dan efisiensi waktu 20%. Proses pemasakan nasi paling efisien bisa dilakukan dengan pemanasan selama 18 menit dan pendiaman selama 7 menit dalam sistem bersekat.
Efek NaCl dan Anode Besi terhadap Rendemen Mg(OH)2 pada Elektrolisis Sistem Fe|MgSO4,NaCl||H2O|C Harya Fikri Kusmananto; Rahmad Nuryanto; Wasino Hadi Rahmanto
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 12, No 2 (2009): Volume 12 Issue 2 Year 2009
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.828 KB) | DOI: 10.14710/jksa.12.2.57-60

Abstract

Telah dilakukan ekstraksi elektrolitik Mg(OH)2 dengan menggunakan elektrolisis sistem Fe|MgSO4,NaCl||H2O|C. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh konsentrasi NaCl dan anode besi terhadap rendemen Mg(OH)2 yang dihasilkan. Sel elektrolisis terdiri dari 2-kompartemen, kompartemen anodik berisi larutan MgSO4-NaCl dan kompartemen katodik berisi H2O. Elektrolisis dilakukan dengan menggunakan tabung U yang disekat jembatan garam berupa agar-agar, elektrode yang digunakan adalah besi-grafit dan potensial terpasang 9 volt selama 240 menit. Magnesium hidroksida dikarakterisasi menggunakan spektrofotometer IR dan AAS. Semakin tinggi konsentrasi NaCl yang digunakan maka endapan Mg(OH)2 yang dihasilkan juga semakin banyak. Rendemen tertinggi yang dihasilkan pada penggunaan NaCl berkonsentrasi 0,075 M sebesar 98,90 % dengan kadar Magnesium sebesar 72,72 %. Spektra IR Mg(OH)2 hasil elektrolisis memiliki kemiripan bentuk spektra dengan spektra IR Mg(OH)2 standar. Hal ini membuktikan bahwa endapan hasil elektrolisis merupakan Mg(OH)2