Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pelatihan E-Commerce Dan Social Media Bagi Pelaku Umkm Desa Bojongcae, Lebak, Banten Dalam Situasi Pandemi Covid-19 Sugianto Sugianto; Ullya Vidriza; Nani Ariani
IKRA-ITH ABDIMAS Vol 5 No 1 (2022): IKRAITH-ABDIMAS No 1 Vol 5 Maret 2022
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1845.863 KB)

Abstract

Keberadaan UMKM memiliki dampak yang besar bagi perekonomian suatu negara dalampenyerapan tenaga kerja, di Indonesia sekitar 89,2 % dari total tenaga kerja pada tahun 2016 danbahkan ketika krisis moneter melanda Indonesia pada tahun 2008, UMKM merupakan salah satufaktor yang dapat membangkitkan kembali perekonomian. Pada tahun 2020 ketika bencanapandemi global yaitu Covid-19 melanda Indonesia, sektor UMKM cukup terguncang. Berdasarkanlaporan yang diperoleh dari Kementrian Koperasi dan UKM ada sekitar 37.000 yang terdampakcukup serius akibat pandemi ini. Dari hasil laporan menunjukkan rata-rata dari UMKM tersebutmengalami penurunan penjualan, aspek pembiayaan, pendistribusian barang dan memperolehbahan baku. Dari permasalahan yang dihadapi diperlukan pengembangan usahanya dan sangatmembutuhkan peran dari pemerintah. Hal ini dapat dilakukan dengan pendekatan pembinaan,seperti diketahui bahwa saat ini berada pada era industri 4.0, dimana segala aktivitas sehari-harisangat bergantung kepada penggunaan teknologi internet. Perkembangan internet mendukungkemajuan di segala aspek termasuk transaksi usaha dan bisnis, sebagai contoh adalah penggunaane-commerce dan social media yang digunakan oleh pelaku usaha dalam meningkatkan penjualandan mengembangkan usahanya. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan pada parapelaku UMKM, khususnya pelaku UMKM yang mengalami kesulitan di tengah pandemic Covid-19. Kegiatan ini berlokasi di wilayah desa Bojongcae, kecamatan Cibadak, Lebak, Banten. Daridata yang diperoleh, tercatat ada 15 UMKM yang bergerak di bidang kerajinan kayu, kerajinanlogam/logam mulia, dan kerajinan makanan. Untuk membantu para pelaku UMKM tersebut,dilakukan beberapa rangkaian kegiatan yaitu pelatihan dan pengaplikasian e-commerce dan socialmedia dalam transaksi jual beli, serta workshop tentang bisnis baru yang cocok dijalankan pada eraNew Normal. Adapun output dari kegiatan ini adalah para pelaku UMKM dapat menggunakan ecommercedan social media dalam kegiatan jual beli. Dari hasil evaluasi dan temuan, maka dapatdisimpulkan bahwa program pengabdian kepada masyarakat memberikan tambahan wawasanpengetahuan tentang konsep e-commerce dan social media sehingga menambah penghasilan bagipelaku UMKM
Stimulus Peningkatan Ekonomi Masyarakat dan UMKM Desa Bojongcae di Era New Normal Indri Arrafi Juliannisa; Tri Siswantini; Ullya Vidriza
IKRA-ITH ABDIMAS Vol 5 No 1 (2022): IKRAITH-ABDIMAS No 1 Vol 5 Maret 2022
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (842.016 KB)

Abstract

Upaya perbaikan ekonomi masyarakat sangat dibutuhkan dalam memenuhi kebutuhan hidupdimasa sekarang, dimana negara Indonesia saat ini sedang mengalami bencana non alam yaitupenyebaran corona virus disease 2019 (COVID 19 ) sebagai bencana dunia, sehingga memberikandampak menurunnya perputaran roda perekonomian di seluruh Indonesia. UMKM merupakahsektor perekonomian yang terkena dampak dari pandemi ini, salah satu kelompok UMKM di desaBojongcae, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, yang dikelola oleh tim Pemberdayaan KesejahteraanKeluarga (PKK) Desa Bojongcae memiliki usaha UMKM dalam bidang makanan ringan yaituKeripik Pisang, sejak tahun 2017 UMKM ini sudah dibina oleh tim pengabdian dosen UPN VeteranJakarta, awal mula varian keripik hanya memiliki rasa manis dan asin, tahun tahun berikutnya kamimelakukan pengabdian untuk menambah varian rasa dan melakukan test pasar tentang rasa kripikapa saja yang akhirnya disukai oleh pembeli, adapun hasilnya yaitu : rasa coklat, jagung bakar danayam panggang, dan tetap menjual juga varian rasa asin dan manis, selain itu adanya penambahanaset agar mempermudah UMKM ini memproduksi kripik dalam jumlah banyak, dan systempenjualan dan kemasan kini sudah bervarian agar bisa semua kalangan membelinya
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS KEDALAMAN KEMISKINAN DI PROVINSI PAPUA TAHUN 2017 – 2022 Luthfiah Syahrazad; Ullya Vidriza
Journal of Development Economics and Digitalization Vol 3 No 1 (2024): JDED, February 2024
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59664/jded.v3i1.7674

Abstract

Abstrak Provinsi Papua memiliki beragam potensi yang dapat menunjang perekonomian. Akan tetapi, Provinsi Papua masih belum mampu mengoptimalkan potensi yang dimiliki ditandai oleh sangat tingginya tingkat kemiskinan di Provinsi Papua sehingga dikenal sebagai provinsi termiskin pertama di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh variabel jumlah penduduk, tingkat pengangguran terbuka, dan indeks pembangunan manusia terhadap indeks kedalaman kemiskinan di Provinsi Papua. Data sekunder yang bersumber dari Badan Pusat Statistik tahun 2017 – 2022 digunakan sebagai data pada penelitian ini. Penelitian menggunakan analisis regresi data panel dengan random effect model (REM) dan pengujian asumsi klasik serta hipotesis dengan STATA 17. Hasil penelitian menjelaskan bahwa jumlah penduduk, tingkat pengangguran terbuka, dan indeks pembangunan manusia secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap indeks kedalaman kemiskinan di Provinsi Papua. Secara individu, jumlah penduduk berpengaruh signifikan positif terhadap indeks kedalaman kemiskinan di Provinsi Papua. Sedangkan tingkat pengangguran terbuka dan indeks pembangunan manusia berpengaruh signifikan negatif terhadap indeks kedalaman kemiskinan di Provinsi Papua. Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan bagi pemerintah Provinsi Papua untuk mengiringi peningkatan jumlah penduduk dengan kualitas sumber daya manusia, peningkatan indeks pembangunan manusia dengan kualitas manusia yang riil, dan menekan angka pengangguran dengan memperluas dan menyamaratakan persebaran sektor lapangan kerja. Kata Kunci: Indeks Kedalaman Kemiskinan, Tingkat Pengangguran Terbuka, Jumlah Penduduk, Indeks Pembangunan Manusia, Provinsi Papua   Abstract Papua Province has various potentials that can support the economy. However, Papua Province is still unable to optimize its potential marked by the very high level of poverty in Papua Province so that it is known as the first poorest province in Indonesia. This study aims to analyze and determine the effect of population, open unemployment rate, and human development index (HDI) on the poverty depth index in Papua Province. The data used in this study is secondary data from Badan Pusat Statistik in 2017 – 2022. The study used panel data regression analysis with random effect model and testing classical assumptions and hypotheses with STATA 17. The result is the population, open unemployment rate, and HDI together have a significant effect on the poverty depth index in Papua Province. Individually, population has a significant positive effect on the poverty depth index. Meanwhile, the open unemployment rate and HDI have a significant negative effect on the poverty depth index in Papua Province. The Papua Provincial government is expected to accompany the increase in population with the quality of human resources, increase the HDI with real human quality, and reduce unemployment by expanding and generalizing the distribution of the employment. Keywords : Poverty Depth Index, Population, Open Unemployment Rate, Human Development Index, Papua Province
Analisis Peran Sektor Pariwisata Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Nusa Tenggara Barat Septiani Banavsya Putri; Ullya Vidriza
Journal of Development Economics and Digitalization Vol 4 No 1 (2025): JDED, February 2025
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59664/jded.v4i1.10354

Abstract

Sektor pariwisata mempunyai peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya di kawasan yang memiliki banyak daya tarik wisata, seperti Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Seringkali masih terdapat berbagai masalah yang menghambat perkembangannya, seperti kurangnya investasi yang optimal, terbatasnya jumlah wisatawan, dan terbatasnya jumlah hotel yang memadai. Permasalahan tersebut memerlukan perhatian khusus karena dapat menghambat pertumbuhan sektor pariwisata secara berkelanjutan. Tujuan dilakukannya peneltian ini guna mengidentifikasi variabel-variabel pengaruh seperti Penanaman modal dalam negeri (PMDN) Sektor Pariwisata, Jumlah wisatawan, dan Jumlah hotel. Pada penelitian ini sampel diambil dari 10 Kabupaten/Kota selama 10 tahun, dari tahun 2014 hingga 2023. Total sampel yang digunakan sebanyak 100 data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), Satu Indonesia serta Dinas Pariwisata Provinsi NTB. Stata 17 merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk menerapkan analisis regresi data panel untuk memproses data dalam penelitian ini. Temuan dari penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, Penanaman modal dalam negeri (PMDN) Sektor pariwisata, Jumlah wisatawan, serta Jumlah hotel mempunyai efek positif yang substansial terhadap Pertumbuhan ekonomi sektor pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Tahun 2014-2023. Kata Kunci : Pertumbuhan Ekonomi, Sektor Pariwisata, Penanaman Modal Dalam Negeri, Jumlah Wisatawan, Jumlah Hotel. Abstract The tourism sector has a strategic role in driving economic growth, especially in areas that have many tourist attractions, such as West Nusa Tenggara (NTB) Province. Often there are still various problems that hinder its development, such as the lack of optimal investment, fluctuations in the number of tourists, and the limited number of adequate hotels. These problems require special attention because they can hinder the growth of the tourism sector in a sustainable manner. The purpose of this research is to identify the influence of variables such as domestic investment (PMDN) in the tourism sector, the number of tourists, and the number of hotels. In this study, samples were taken from 10 regencies/cities for 10 years, from 2014 to 2023. The total sample used was 100 data obtained from the Central Bureau of Statistics (BPS), Satu Indonesia and the NTB Provincial Tourism Office. Stata 17 is the software used to apply panel data regression analysis to process the data in this study. The findings of the study show that partially, domestic investment (PMDN) in the tourism sector, the number of tourists, and the number of hotels have a substantial positive effect on economic growth in the tourism sector in West Nusa Tenggara (NTB) Province in 2014-2023. Keywords: Economic Growth, Tourism Sector, Domestic Investment, Number of Tourists, Number of Hotels.  
Peran Pendidikan dalam Meningkatkan Paritisipasi Angkatan Kerja Ni Luh Putu Sinta Apriliani; Ullya Vidriza
Veteran Economics, Management, & Accounting Review Vol 4 No 1 (2025)
Publisher : Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59664/vemar.v4i1.12467

Abstract

This study aims to analyze the factors that influence LFPR in Provinces in Indonesia for the period 2018-2023. The data used comes from the Badan Pusat Statistik and S&P Global, analyzed using a panel data regression approach using FEM and hypothesis testing at a significance level of 5%. This study found that the education variable has a significant positive impact on LFPR in Provinces in Indonesia, while the minimum wage shows a significant negative effect on LFPR in the same region. Conversely, economic growth and purchasing manager index show no significant effect on LFPR in 34 Provinces in Indonesia during the period 2018 – 2023. Keywords: LFPR, Education, Economic Growth, Minimum Wage, Purchasing Manager’s Index   Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi TPAK pada Provinsi di Indonesia periode 2018-2023. Data yang digunakan berasal dari Badan Pusat Statistik serta S&P Global, dianalisis dengan pendekatan regresi data panel menggunakan FEM dan pengujian hipotesis pada taraf signifikansi 5%. Penelitian ini menemukan bahwa variabel pendidikan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap TPAK pada Provinsi di Indonesia, sementara upah minimum menunjukkan pengaruh negatif yang signifikan terhadap TPAK di wilayah yang sama. Sebaliknya, pertumbuhan ekonomi dan indeks manajer pembelian menunjukkan tidak berpengaruh signifikan terhadap TPAK pada 34 Provinsi di Indonesia selama periode 2018 – 2023. Kata Kunci: TPAK, Pendidikan, Pertumbuhan Ekonomi, Upah Minimum, dan Indeks Manajer Pembelian