Padi hitam termasuk ke dalam pangan fungsional yang digunakan sebagai menu dietuntuk mencegah penyakit degeneratif. Padi hitam dibudidayakan oleh beberapapetani Kota Tasikmalaya khususnya Kelompok Taruna Tani menggunakanvarietas Cempo Ireng. Kelemahan dari varietas ini adalah habitus tanaman sangattinggi mengakibatkan potensi terkena rebah lebih tinggi. Untuk itu perlunya ada varietaspadi hitam lain yang dapat menjadi alternatif budidaya. Pengabdian dilaksanakan padabulan April - September 2021 di Kelompok Taruna Tani Muarahurip KotaTasikmalaya. Tujuan pengabdian ini adalah untuk mengetahui potensi hasil dari keduavarietas padi hitam yang ditanam menggunakan teknik jajar legowo. Bahan yangdigunakan adalah benih padi hitam varietas Cempo Ireng dan varietas Jeliteng, pupukNPK, dan pupuk organik cair. Alat yang digunakan meliputi nampan semai, peralatanbudidaya, knapsack, ajir, caplak, arit, jaring burung, alat tulis dan kamera. Metode yangdigunakan adalah membuat demplot jajar legowo 2:1 dan 4:1 pada masing-masingvarietas dengan jarak tanam 25 cm x 25 cm sebanyak 2 bibit per lubang denganluasan keseluruhan 700 m2. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa 100% anggotamengetahui adanya padi hitam dan 75% telah mengadopsi teknik jajar legowo padapertanaman padi sebelumnya. Budidaya padi hitam telah diadopsi 3 tahun yang lalumenggunakan varietas Cempo Ireng. Teknik jajar legowo telah diadopsi 2 tahun lalu padavarietas padi biasa dan padi hitam. Teknik jajar legowo tipe 4:1 pada varietas CempoIreng maupun varietas Jeliteng menghasilkan produktivitas Gabah Kering Giling danGabah Kering Panen tertinggi dibandingkan teknik jajar legowo tipe 2:1.