Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA FUNGSI SHIP CRANE TERHADAP PROSES BONGKAR MUAT MV. MADISON Dwi Antoro; Purwantono; Dawata Afnan
Dinamika Bahari Vol 8 No 1 (2017): Edisi Oktober 2017
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.272 KB) | DOI: 10.46484/db.v8i1.54

Abstract

Dalam proses bongkar muat di sebuah kapal container sebuah alat bongkar muat sangatlah dibutuhkan dan juga kondis yang baik juga diperlukan dalam proses bongkar muatnya. Berdasarkan fakta yang diperoleh penulis tertarik untuk membuat penelitian dengan judul “Optimalisasi Penggunaan Ship Crane Guna Memperlancar Proses Bongkar Muat MV. Madison Di Pelabuhan Nabire”. Dalam melaksanakan perawatan peralatan bongkar muat ada beberapa permasalahan yang dihadapi yaitu : bagaimana pengaruh rutinitas perawatan alat bongkar muat yang kurang baik terhadap kelancaran proses bongkar muat dan upaya-upaya apa yang dilakukan untuk mengoptimalkan penggunaan peralatan bongkar muat di pelabuhan. Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan perawatan alat bongkar muat muncul jawaban sementara atas masalah yang dikemukakan, diantaranya diduga bahwa gangguan yang dialami oleh alat bongkar muat di kapal MV. Madison disebabkan oleh kurangnya perawatan alat bongkar muat serta diduga bahwa gangguan yang dialami alat bongkar muat di kapal MV. Madison dapat menghambat proses bongkar muat. Berdasarkan analisa bahwa perawatan alat bongkar muat tidak dapat dilaksanakan secara teratur sehingga mengakibatkan sering terjadinya kerusakan pada alat bongkar muat yang tentu saja proses pemuatannya ataupun pembongkaran menjadi terlambat atau terganggu. Hal yang mebuat proses bongkar muat terganggu dikarenakan peralatan yang menunjang pelaksanaan perawatan alat bongkar muat kurang memadai sehingga kerja crew kapal kurang maksimal dan masalah waktu yang tidak dimiliki karena seringnya kapal melakukan operasi bongkar muat membuat crew selalu sibuk dengan operasi kapal yang lebih penting.
ANALISIS PENINGKATAN DINAS JAGA DI DAERAH RAWAN GUNA MENINGKATKAN KEAMANAN PADA KAPAL MT. SEI PAKNING Dwi Antoro; Sri Purwantini; M. Arif Ikhsannudin
Dinamika Bahari Vol 8 No 2 (2018): Edisi Mei 2018
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.335 KB) | DOI: 10.46484/db.v8i2.70

Abstract

Dinas jaga pelabuhan di kapal dilaksanakan ketika kapal sedang berlabuh jangkar, sandardermaga atau diikat di buoy, olah gerak untuk berangkat dari pelabuhan maupun tiba dipelabuhan, bongkar muat, dan menerima atau menurunkan pandu. Dinas jaga berfungsi untukmenciptakan keamanan di kapal dan lingkungan. Pelaksanaan dinas jaga tidak maksimaldisebabkan karena peralatan penunjang keamanan yang kurang dan penerapan ISPS Code yangtidak maksimal. Dan hal tersebut dapat diatasi dengan menyediakan peralatan penunjangkeamanana dan ISPS Code diterapkan secara maksimal di atas kapal. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan USG untuk menentukanprioritas masalah. Permasalahan yang terjadi adalah pelaksanaan dinas jaga yang tidakmaksimal di daerah rawan yang berpengaruh terhadap keamanan di kapal MT. Sei Pakning.Maka rumusan masalah dari masalah tersebut adalah bagaimana pelaksanaan dinas jaga didaerah rawan oleh crew MT. Sei Pakning dan bagaimana upaya yang harus dilakukan untukmeningkatkan keamanan di daerah rawan. Dari hasil penelitian yang menyebabkan kurang efektifnya pelaksanaan dinas jaga di daerahrawan di kapal MT. Sei Pakning adalah peralatan penunjang keamanan seperti handy talky,senter, pentungan yang tidak ada, CCTV yang trouble. Dan pelaksanaan ISPS Code yang tidakditerapkan secara baik di atas kapal. Dari masalah-masalah tersebut yang menjadi penyebabkurang maksimalnya pelaksanaan dinas jaga di daerah rawan. Upaya yang dilakukanmeningkatkan keamanan adalah dengan menyediakan peralatan penunjang keamanan,perbaikan, penyediaan CCTV oleh kontraktor, pengawasan, pembuatan checklist, trainingkepada crew dan penambahan personil yang melakukan dinas jaga.
KEGAGALAN PEMBUKAAN PENGUNCI STERN RAMP PADA MV. DREAM DIAMOND Dwi Antoro
Dinamika Bahari Vol 9 No 1 (2018): Edisi Oktober 2018
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.654 KB) | DOI: 10.46484/db.v9i1.85

Abstract

Pengunci stern ramp door adalah salah satu alat yang perannya sangat penting untukkapal Ro-Ro yang berfungsi untuk merapatkan stern ramp door sehingga menjadi kedap airserta menahan ramp door dari goncangan apabila terjadi cuaca buruk. Pengunci stern rampdoor memiliki sistem kerja yang sederhana tetapi apabila terjadi kegagalan pada pembukaanpenguncistern ramp door dampak yang ditimbulkan sangat besar salah satunya adalahtertundanya proses bongkar ataupun muat. Penelitian ini menggunakan analisa fishbone dan USG. Dalam menentukan penyebabpenyebabyang menyebabkan kegagalan pada pembukaan pengunci stern ramp penelitimenggunakan metode fishbone. Dan untuk menentukan prioritas masalah untuk diselesaikanpeneliti menggunakan metode USG. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab terjadinya kegagalan pembukaanpengunci stern ramp pada MV. Dream Diamond yaitu tidak melakukan pengecekan sebelumdigunakan. Upaya yang dilakukan untuk mencegah kegagalan pada pembukaan penguncistern ramp yaitu dengan melakukan pengecekan sebelum menggunakan pengunci stern rampserta pemberian education tentang pengoperasian pengunci stern ramp juga harus dilakukanterhadap seluruh crew terutama crew baru tentang pengoperasian pengunci stern rampsesuai prosedur yang ada.
Embarkasi dan Debarkasi Penumpang Kapal KM. GUNUNG DEMPO Tata Rahmaningtyas; Dwi Antoro; Romanda Amrullah
Dinamika Bahari Vol 1 No 1 (2020): Edisi Mei 2020
Publisher : Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.69 KB) | DOI: 10.46484/db.v1i1.178

Abstract

This study aims to determine what factors can cause ship delays, and how to reduce them. The type of observation used is descriptive qualitative. This observation takes place at the Port of Anging Mamiri Makassar. Sources of data obtained from sources (informants), events or activities, documents and archives. The results showed that the cause of the delay in ship departure could be in the form of erratic weather factors, disorderly delivery, visitors, hawkers and baggage workers in the embarkation and debarkation of passengers, as well as engine damage. Efforts made to reduce delays are to always carry out routine checks on ship engines, always inquire and check the weather conditions at the next port port, and do not allow deliveries, visitors, hawkers and baggage workers to get on board.