Dian Ratnasari Yahya
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PEMBUKUAN SEDERHANA DAN STRATEGI PEMASARAN PADA UMKNESIA DI SURABAYA Dian Ratnasari Yahya; Titik Mildawati; Nenny Syahrenny; Juwita Sari
Jurnal Kreativitas dan Inovasi (Jurnal Kreanova) Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.443 KB) | DOI: 10.24034/kreanova.v2i1.5154

Abstract

This abdimas activity took the theme of 'back to basic' or back to basics, because it saw the condition of SME partners, the majority of whom had micro/small business scale. In this case, the abdimas team provides training in simple bookkeeping and marketing management with the main focus being partners' understanding of the importance of keeping financial records, changing the mindset of partners who initially saw financial bookkeeping as difficult but became easy. After the training, the STIESIA abdimas team assisted partners to become proficient in making financial reports. Located in Dapur Djitoe, which is one of the partner SMEs, so that partners contribute to providing a place for activities and empowering SME products as consumption activities as well as promotional events for other UMK products. The initial stage starts with understanding the basics of making simple bookkeeping and understanding related to marketing management, the next activity the abdimas team will use bookkeeping applications, then on the marketing side there will be training and digital marketing assistance, cataloging techniques, employee management management, supply chain and recording business legality. Thus, this basic activity is expected to be able to become the foundation for SME partners in maintaining their business, expanding market share and developing their business.
PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BAGI WANITA KAMPUNG PERIKANAN RUMPUT LAUT SIDOARJO MELALUI PERSPEKTIF SWOT Juwita Sari; Titik Mildawati; Dian Ratnasari Yahya; Nenny Syahrenny
Share: Journal of Service Learning Vol. 9 No. 1 (2023): FEBRUARY 2023
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.239 KB) | DOI: 10.9744/share.9.1.30-38

Abstract

Di Jawa Timur, terdapat sentra produksi rumput laut yang berpotensi ekspor yaitu di Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sidoarjo. Mayoritas penduduk disana merupakan pembudiyaya rumput laut, dengan jenis laut Gracilia sp. yang merupakan bahan utama pembuatan agar-agar. Para petani memanen dan mengeringkan rumput laut dan dijual di Koperasi SidoMulyo 5758. Koperasi ini bertindak sebagai pengepul yang selanjutnya meneruskan pada perusahaan pembuat agar-agar ataupun di ekspor. Sebagian besar kaum perempuan di Dusun Tanjungsari-Sidoarjo tidak mempunyai pekerjaan tetap selain mengurus rumah tangga. Setiap harinya mengerjakan pekerjaan rumah dan selebihnya digunakan untuk berkumpul dengan ibu lainnya sambil menunggu suami pulang. Dari permasalahan tersebut, perempuan desa tanjungsari memerlukan pembinaan dan pendampingan untuk dapat memaksimalkan produk unggulan yaitu rumput laut. Produk olahan rumput laut yang dihasilkan nantinya memiliki nilai tambah (value added) yang mampu meningkatkan per­ekonomian keluarga. Adapun metode yang kami lakukan terbagi menjadi tiga tahapan: pertama yaitu analisis situasi/survei pendahuluan dengan kegiatan FGD (focus group discussion) dengan perwakilan kelompok perempuan petani rumput laut dan perwakilan dari Dinas Perikanan dan Kelautan di Sidoarjo. Dari FGD tersebut didapatkan output berupa matrik SWOT dan perancangan kegiatan yang disarankan. SWOT yang sudah dirumuskan digunakan sebagai acuhan kegiatan selanjutnya yaitu tahapan kedua, pelaksanaan pelatihan. Pelatihan yang dilaksanakan bertema kewirausahaan. Dimana materi yang disampaikan berupa pengelolaan rumput laut yang bernilai ekonomis. Kegiatan ketiga yaitu pendampingan. Hasil dari kegiatan ini adalah peserta sangat antusias dalam mengikuti pelatihan dan implementasi matriks SWOT sangat perlu untuk dilakukan keberlanjutan.