Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS MUDGAS SEPARATOR JENIS TORISPERICAL MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK SOLIDWORK Christofel Jarot Y
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, Elektro dan Komputer Vol 1 No 3 (2021): November: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, Elektro dan Komputer
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trianandra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (991.238 KB) | DOI: 10.55606/juritek.v1i3.173

Abstract

Mud-gas separator dengan tipe head dan bottom yang optimal, dirancang sesuai dengan kebutuhan, standart standart ASME 2007 mengenai Boiler And Pressure Vessel Code. Tipe head dan bottom yang simulasikan dan analisa ada 3, yaitu torispherical, hemi-sphere, serta elipsodial 2:1 SE. Parameter awal perencanaan adalah tekanan desain sebesar 2,8 MPA serta tebal dinding 16 mm. Berdasarkan hasil perhitungan, didapat nilai MAWP dan MAP shell sebesar 5,189 MPa dan 4,357 MPa. Lalu didapat nilai MAWP dan MAP torispherical adalah sebesar 3,373 MPa dan 2,831 MPa, untuk tipe hemi-sphere didapat hasil MAWP dan MAP sebesar 10,547 MPa dan 8,851 MPa, lalu untuk elipsodial 2:1 SE, didapat nilai MAWP dan MAP sebesar 5,311 MPa dan 4,442 MPa. Setelah didpat nilai MAWP, maka dilakukan perhitungan nilai hydrostatic dan pneumatic pressure test dan hasilnya dibandingkan dengan simulasi menggunakan bantuan perangkat lunak Solidworks 2017, dan didapat bahwa tipe torispherical head merupakan yang paling baik, karena mempunyai nilai perhitungan MAWP dan MAP (3,3 MPa dan 2,8 MPa) yang paling mendekati dan tidak kurang dari tekanan desain (2,8 MPa) serta karena nilai hydrostatic dan pneumatic pressure test yang berkisar 2,79 MPa sampai 2,81 MPa masih lebih kecil dari hasil perhitungan manual, sebesar 4,3 MPa untuk hydrostatic pressure test dan 3,7 MPa untuk pneumatic pressure test nya, serta tipe torispherical head juga memiliki bentuk aliran fluida yang paling aman dibanding kedua tipe head-bottom yang lain (hemisphere dan elipsodial).
ANALISIS STATIS RANGKA EKONOMIZER PADA PEMANAS AIR DENGAN METODE INDUCTION HEATING MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK SOLIDWORKS SIMULATION 2018 Christofel Jarot Yudaputranto
Jurnal Ilmiah Teknik Vol. 1 No. 2 (2022): Mei : Jurnal Ilmiah Teknik
Publisher : Asosiasi Dosen Muda Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (797.516 KB) | DOI: 10.56127/juit.v1i2.194

Abstract

Ekonomizer adalah alat yang biasa digunakan pada boiler untuk membantu memanaskan air pengisi boiler dengan memanfaatkan panas dari gas sisa pembakaran di dalam boiler. Cara kerja ekonomizer yang dibuat adalah air yang berasal dari penampungan air mengalir memenuhi pipa-pipa, pada saat air mengalir panas dari matahari akan memanaskan pipa-pipa pvc beserta air yang berada di dalam pipa-pipa tersebut. Dimana suhu awal air yang mengalir adalah 25°C dan suhu yang ditargetkan setelah dipanaskan adalah 30-35°C. Perancangan rangka dudukan ekonomizer diawali dengan pengumpulan data dengan spesifikasi rangkaian ekonomizer dengan ukuran pipa 2” dan volume air yang berada di dalam pipa sebesar 0,009448736 m3. Desain rangka dudukan ekonomizer akan dibuat dua buah sebagai perbandingan mana yang lebih baik menahan beban diatasnya. Yang membedakan antara rangka ekonomizer 1 dan 2 adalah jumlah beban penguat yang melintang di bagian atas rangka tersebut. Konsep perancangan rangka dudukan dimodelkan dengan menggunakan perangkat lunak solidworks 2018. Dengan adanya pemodelan digital dan simulasi menggunakan software pada kedua desain rangka dudukan tersebut dapat disimpulkan bahwa desain rangka yang kedua lebih baik dibanding desain rangka yang pertama karena nilai-nilai yang didapat lebih kecil dengan nilai tegangan maksimum yaitu 3466573 N/m2, nilai displacement maksimum yaitu 0,0333 mm, nilai minimum safety factor yaitu 90,894 dan nilai maksimum safety factor yaitu 2098,27.
TONASE MESIN STAMPING DALAM PROSES PEMBUATAN BRACKET ENGINE FRONT 51422 - BZ071 DI PT. NUSAHADI CITRAHARMONIS Irvan Septyan Mulyana; Doddi Yuniardi; Eko Susetyo Yulianto; Febrian Alliandi; Christofel Jarot Yudaputranto
Jurnal Ilmiah Flash Vol 8 No 2 (2022)
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32511/flash.v8i2.956

Abstract

Mobil merupakan salah satu angkutan transportasi yang paling banyak digunakan pada saat ini. Diantara mesin mobil terdapat komponen perngubung, yaitu sebagai tempat dudukan mesin yang menyatu dengan rangka mobil, komponen tersebut dinamakan Bracket Engine Front 51422-BZ071. Material yang digunakan pada proses produksi pembuatan Bracket engine front 51422-BZ071 adalah material cutting sheet tipe SHGA270C 0-45/45. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami proses pembuatan Bracket Engine Front 51422-BZ071. Metode yang dilakukan dalam penulisan ini adalah metode observasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Pada proses shearing dihasilkan material cutting sheet dengan ukuran panjang 340 mm dan lebar 320 mm dengan ketebalan 2,6 mm. Dalam proses stamping direkomendasikan gaya terbesar >155,283 ton untuk kapasitas mesin press. Proses pembuatan Bracket Engine Front 51422-BZ071 terdiri dari beberapa persiapan dan proses antara lain proses pemilihan bahan atau material, set up mesin shearing, proses shearing, QC shearing, set up dies stamping, proses stamping, quality control, shipping, dan yang terakhir delivery.
PENGUJIAN METALLOGRAPHY MATERIAL AISI 430 SUDU KINCIR AIR DENGAN HEAT TREATMENT DAN TANPA HEAT TREATMENT Christofel Jarot Yudaputranto
Jurnal Ilmiah Teknik Vol. 2 No. 2 (2023): Mei : Jurnal Ilmiah Teknik
Publisher : Asosiasi Dosen Muda Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56127/juit.v2i2.786

Abstract

Metallography testing aims to be able to observe the microstructure. The steps that must be passed are preparing the test sample by cutting the specimen, mounting, sanding, polishing and etching. In material specimens without heat treatment, the results of the microstructure of ferrite and pearlite were obtained, with the conclusion that Ferrite is ferromagnetic up to temperature and is ductile, Pearlite is the result of a eutectoid reaction. The faster the cooling rate, the finer the grain and the better the mechanical properties of the steel. Explanation of the phases of material specimens with heat treatment. The difference from specimens without heat treatment is the formation of a bainite phase. This bainite phase was formed due to heat treatment which was carried out for 1 hour at 550⁰C. The quenching process using oil greatly influences the results of the formation of the bainite phase, because oil has better heat absorption properties. The conclusion of this paper is the difference in the microstructure of material specimens without heat treatment and specimens with heat treatment. In the specimen without heat treatment, two ferrite phases and a pearlite phase were obtained. while the heattreated specimens yielded three ferrite, pearlite and bainite phases. This bainite phase was formed due to heat treatment with a temperature of 550⁰C for 1 hour.