Insiden diabetes melitus di Indonesia menempati peringkat ke enam di dunia sebanyak 10,3 juta dan International Diabetes Federation memperkirakan pada tahun 2045 angka tersebut akan mencapai 16,7 juta penderita. Pasien diabetes melitus membutuhkan bantuan orang sekitar terutama keluarga dalam membantu program pengobatan dan kontrol diet. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap self-management dan kadar gula darah sewaktu pasien diabetes melitus. Desain penelitian kuantitatif cross-sectional, sampel sebanyak 60 pasien diabetes melitus di Puskesmas Kelurahan Roworejo secara total sampling. Variabel tingkat dukungan keluarga diukur menggunakan Hensarling Diabetes Family Support Scale, variabel self-management diukur dengan Diabetes Self-management Questionare dan glucometer. Hasil analisis univariat didapatkan mayoritas 50,0% dukungan keluarga baik, 56,7% self-management kurang baik dan 51,7% nilai kadar darah sewaktu tinggi. Hasil analisis bivariat dengan uji chi-square didapatkan ada hubungan bermakna dukungan keluarga dengan self-management (p value:0,000; p>0,05), namun tidak ada hubungan dukungan keluarga dengan kadar gula darah (p value:1.000; p>0,05). Petugas kesehatan diharapkan lebih meningkatkan kegiatan program pengelolahan penyakit kronis, dengan menambah frekuensi pendidikan kesehatan dan melibatkan keluarga pada pasien diabetes melitus. Perawat dapat memberikan penyuluhan tentang self-management diabetes melitus khususnya program diit, pemeriksaan rutin kadar gula darah dan melakukan pemeriksaan fisik terutama mata, kaki, dan mulut.